Hari ini Aran ditemani teman-temannya akan menghadiri acara peresmian salah satu rumah sakit milik ayahnya. Teman-teman Aran ini akan bekerja di rumah sakit tersebut.
"Ran, gua udah ganteng belum?" tanya Ollan, teman dekat Aran yang kelakuannya 11-12 seperti setan.
Aran mengangguk dan kembali merapihkan dasinya.
"Nil, ngapain lo anjir? Bukannya siap-siap malah ngopi." Oniel tak menjawab ucapan Ollan, ia kembali menyeruput kopinya.
"Bentar ini si Vito, Floran, sama Gito mana?" Aran celingak-celinguk mencari ketiga temannya itu.
"Eyyo bro sorry kita baru dateng tadi ada sedikit kendala." ucap Vito yang datang dengan pakaian formalnya diikuti oleh Floran dan Gito.
Mereka bertiga duduk didekat Oniel yang sedang ngopi sambil membaca koran.
Ohiya, sebelumnya teman-teman Aran ini menginap di rumah Aran. Ini rumah Aran pribadi ya bukan rumah orangtuanya, Aran membeli rumah ini dengan uang tabungannya sendiri.
"Ran, lo ga ada niatan buat nyewa pembantu gitu? Biar ada yang masakin lo, terus bikinin kita-kita minum." ucap Vito.
Aran menggeleng sambil merapihkan rambutnya.
"Belum minat nyewa begituan, nunggu gua punya bini dulu baru gua cari pembantu." jawabnya.
"Udah ada calonnya?" tanya Gito, Aran hanya menggeleng sembari cengengesan.
Pletak
"Gua kira udah ada calonnya." ucap Ollan, Aran hanya mengusap-usap kepalanya yang kena jitak Ollan.
"Gua aja bingung mau sama siapa saking banyaknya yang ngantri." Kelima temannya menatap jijik pada Aran.
Bisa-bisanya Aran pede. Tetapi memang Aran ini sebenarnya tampan hanya saja ia belum mau menikah muda karena takut jika dunia pernikahan tidak sesuai ekspektasi.
"Ayo berangkat keburu makin siang, kan abis dari sono kita langsung tugas lagi." ucap Vito.
Mereka berenam pun keluar dari rumah Aran dan menaiki mobil masing-masing menuju rumah sakit baru.
***
"Dokter Chika." panggil seorang suster bername tag 'Fiony'.
Chika menoleh. "Ada apa dok?"
"Dokter katanya bakalan pindah tugas ke rumah sakit baru ya?" tanya Fiony.
Chika tersenyum simpul.
"Iya itu kemauan dari rumah sakit katanya saya sementara di tempatin di rumah sakit baru nanti kalo udah ada yang gantiin, saya balik lagi ke rumah sakit lama." jelas Chika.
Fiony mengangguk-anggukan kepalanya.
"Semoga berjalan lancar ya dok di rumah sakit baru nanti, mari dok kita kedepan." Chika mengangguk.
Mereka berdua berjalan menuju venue yang disediakan oleh panitia untuk pembuka acara.
Disisi lain Aran and the genk sudah sampai banyak sekali pasang mata yang memperhatikan mereka dari atas sampai bawah.
"Gila banyak banget yang liatin kita." gumam Ollan, Oniel dan Vito mengangguk setuju.
Mereka berenam masih diam dipinggir mobil Aran, untung saja mereka memakai kacamata hitam dan masker. Mata mereka terus melihat-lihat setiap sudut rumah sakit sambil menunggu Aran turun dari mobilnya.
"Liatin apa kalian?" tanya Aran yang sudah turun dari mobilnya, mereka pun menoleh dan menggeleng.
Keenam dokter bujangan itu membuka kacamata hitamnya secara bersamaan dan disaat itu pula teriakan para wanita memenuhi telinga mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRAN [Chikara]
Fiction généraleZahran Abraham Khaulah adalah seorang pengusaha muda yang memiliki banyak perusahaan dan rumah sakit. Yessica Tamara adalah seorang dokter muda yang bekerja disalah satu rumah sakit milik Zahran. Akan ada apakah diantara keduanya? UPDATE SETIAP JUM'...