fourteenth

1.6K 225 5
                                    

Setelah terjadi percekcokan kecil, Ollan dan Aran kembali pada kegiatan masing-masing dengan sok profesional meski dalam hati Aran masih kesal pada manusia didekatnya itu.

"Urusan kita belum selesai ye Lan." bisik Aran.

"Iye tai, berisik lo." ucap Ollan.

Sedangkan di tenda, Eli menceritakan kejadian tadi pada Chika tentu saja hal itu membuat Chika terkejut sekaligus terkekeh geli karena tingkah Ollan.

"Bisa-bisanya Ollan cuman mancing doang." kekeh Chika.

"Asli chik, gua aja gedeg banget sama si Ollan." jawab Eli.

Chika menggeleng mengusap air matanya yang sedikit keluar akibat menertawakan Ollan.

"Ngakak banget kak El, coba kalo sampe baku hantam kayanya seru." ucap Chika.

"Seru mata lo tujuh." Chika tertawa.

"Permisi." ucap seseorang yang datang membawa beberapa kantong.

Chika dan Eli membalikkan badannya.

"Iya, siapa ya?" tanya Eli.

"Ah ini saya Chelsea pacarnya Aran, Aran nya dimana ya?" tanya Chelsea.

Ya, wanita yang seharusnya sudah menyandang status sebagai mantan Aran itu datang ke lokasi yang sedang dikunjungi oleh Aran cs.

Eli menatap Chika yang sedikit terkejut.

"Dokter Aran nya lagi ketemu warga mba, mba nya duduk dulu aja." ucap Chika.

Chelsea tersenyum lalu meminta izin untuk masuk kedalam tenda.

"Oh iya ini ada titipan untuk kalian, sisanya ada di mobil saya." Eli menerima kantong tersebut.

"Makasih mba." Chelsea mengangguk.

Ketiganya terlihat agak canggung dengan kehadiran Chelsea.

"Chika, Chik aku butuh beta...din." Aran memelankan suaranya ketika melihat wanita yang sedang duduk didekat Chika.

Aran datang tergesa-gesa karena tangannya terkena beling, ia memutuskan untuk ke tenda Chika meminta betadine. Tapi kejadian yang diluar skenario, ia bertemu dengan wanita yang sudah cukup lama diam di tenda Chika.

Chelsea berdiri dan tersenyum pada Aran, tanpa menunggu persetujuan Aran ia langsung memeluk Aran sangat erat didepan Chika dan Eli.

"Aku kangen banget ran, kamu apa kabar sayang?" tanya Chelsea.

Aran mematung saat dipeluk oleh Chelsea, matanya menatap Chika yang memalingkan wajahnya.

Aran mendorong Chelsea pelan untuk melepaskan pelukannya.

"Ngapain kamu disini?" tanya Aran datar.

"Aku kangen sama kamu." jawab Chelsea berusaha menggenggam tangan Aran tapi Aran buru-buru menghindar.

"Chik, aku minta betadine tangan aku luka." ucap Aran.

Chika meliriknya sekilas.

"Kak Eli tolong obatin Aran dulu ya aku masih ada kerjaan diluar." ucap Chika.

Eli mengangguk dan membiarkan Chika pergi, sedangkan Aran menatap kepergian Chika.

"Gapapa nanti aja jelasinnya." bisik Eli.

"Biar aku aja sus yang obatin." ucap Chelsea.

Chelsea langsung merebut kotak P3K dari Eli dan mengobati tangan Aran.

Tak ada satu kata pun yang keluar dari Aran, ia hanya diam dan pikirannya tak bisa mencerna apapun saat ini.

Yang ia pikirkan adalah Chika. Ia takut keduanya akan kembali jaga jarak atau mungkin jauhan.

ZAHRAN [Chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang