Keesokan nya,cowok itu baru saja keluar dari dalam kamar setelah selesai melakukan rutinitasnya pagi ini,dia melangkah ke ruang bawah untuk sarapan terlebih dahulu sebelum benar benar berangkat.
Setiba nya di dapur,dia tak melihat keberadaan Sahila di sana,biasanya gadis itu selalu menjadi penunggu dapur,tetapi kali ini Al sama sekali tak melihat tanda tanda gadis itu ada disana.
Tak mau peduli soal itu,dia segera mengambil dua lembar roti dengan menambahkan selai coklat diatasnya lalu di tumpuk kembali dengan roti untuk dijadikan bahan sarapan nya pagi ini.
Setelah itu Al bergegas keluar rumah, menyalakan mesin motor nya dan melesat pergi meninggalkan pelataran rumah nya.
Di tegah jalan,Al terpaksa memberhentikan motornya bersama dengan pengendara lain yang ikut berhenti,cowok itu berdecak karena terjebak macet.
Beberapa kendaraan maju dengan perlahan mengikuti kendaraan yang berada di paling depan,cahaya matahari sudah mulai naik,Al mencoba untuk sedikit memajukan motor nya hanya untuk melihat situasi di depan sana.
Ternyata ada sebuah mobil berwarna hitam yang sepertinya mogok di tengah jalan,beberapa pengendara turun untuk membantu namun tetap saja hal itu tak bisa membantu kemacetan yang sedang berlangsung ini menjadi normal kembali.
Al menghela nafas sambil terus berdecak,karena mungkin setelah ini ia akan langsung di hukum karena datang telat.
Beberapa saat kemudian,kendaraan yang paling depan mulai melaju seperti biasanya,begitu pun dengan motor yang ia kendarai.sesampainya di depan gerbang,lagi lagi Al berdecak,pintu besi itu sudah di tutup dengan rapat.
"Pak,bukain gerbang nya!"pinta Al pada seorang bapak tua yang bertugas disana.
"Gak bisa dek,kepala sekolah sudah menegaskan kepada saya.jika ada murid yang telat maka gerbang tidak boleh di buka"jelas bapak itu.
Al membuka kaca helm yang di pakai nya."sekolah ini milik ayah saya,jadi biarkan saya masuk pak"
Bapak tua itu melotot kaget,dia segera mengangguk dan membukakan gerbang nya untuk Al.
Cowok itu memasuki area parkiran dan memarkirkan motor nya disana,sebelum dirinya memutuskan untuk masuk ke dalam kelas dia lebih memilih menuju kantin,entah kenapa sejak di jalan tadi perut nya terus saja berbunyi.
Al mengambil duduk di bangku pojok,dia tidak hanya sendiri disini ada beberapa siswa juga yang membolos dan pergi ke kantin seperti dirinya.
Brakk
Al mendongak untuk melihat siapa yang sudah berani menggebrak meja nya,ternyata itu sosok Luna,gadis itu berdiri di sana dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
Sudah hampir dua minggu dari kejadian itu,Luna baru kembali menampakan diri di hadapan al.
Wajah gadis itu tiba tiba memerah,kelopak matanya mulai berair."asal Lo tau,gue udah telat datang bulan,dan Lo tau itu artinya apa?"ucap nya dengan suara yang bergetar.
Gadis itu sedikit mengusap air matanya,sementara Al masih diam karena tak mengerti apa maksud dari perkataan Luna beberapa detik lalu.
"Apa?"
"Gue hamil bangsat!"Luna melemparkan benda memanjang berwarna putih kearah Al dengan perasaan marah di campur kesal karena laki laki itu tidak mau bertanggung jawab.
"Ini alasan gue pengen ketemu sama lo waktu itu,kenapa Lo tega lakuin ini ke gue? Gue gamau tau,pokok nya Lo harus tanggung jawab!"setelah mengatakan itu Luna langsung pergi meninggalkan cowok itu sendiri disana.
Al menatap benda putih itu dengan nanar,cowok itu pun mengambilnya,dia melihat ada dua garis berwarna merah yang terpampang disana,Al tak mengerti itu maksud nya apa,jika benar Luna hamil karena nya,lantas apa yang harus ia lakukan?

KAMU SEDANG MEMBACA
Alvendra
Genç KurguCerita ini menceritakan sosok laki laki bernama alvendra Eksa Rahadian,laki laki tampan pemilik wajah datar yang di paksa untuk menikahi gadis lugu bernama Sahila julvina. Pernikahan yang sebelum nya tak pernah terlintas di otak Alvendra maupun Sahi...