"KLARA"
Ke empat gadis itu menoleh secara serempak kearah seseorang yang sekarang berdiri di depan pintu,Sahila terkejut ketika tau devan datang,dia bisa melihat bahwa tatapan cowok itu tak berhenti menatap Klara,entah tatapan apa yang di layangkan Devan untuk gadis itu yang jelas terlihat tajam.
Devan berjalan,cowok itu segara melepas cengkraman tangan Klara dari ransel Sahila.
"Gausah gangguin dia!"peringat cowok itu,lalu membawa Sahila pergi menuju bangku nya.
Semua tatapan di kelas tertuju pada nya,suasana di kelas pun mendadak heboh ketika melihat Devan menggenggam tangan Sahila.
Sementara itu Klara yang melihat kejadian itu di depan mata nya tampak tak terima,dia menghentakkan kaki nya kesal sembari mengepalkan tangan.
"Liat aja Lo cupu!""Dev bukan nya hari ini kamu ada latihan les tapi ken—"
Ucapan Sahila menggantung ketika Devan memandang wajah nya terlebih kearah luka yang masih tergambar jelas bagian kening dan sudut bibir nya.
"Di pukulin siapa?"tanya Devan.
"Aku gapapa dev,plis jangan berlebihan gini aku risih di liatin semua orang"
"Jawab gue,di pukulin siapa Lo!"tanya Devan sekali lagi,tak peduli jika semua orang kini menatap kearah nya.
Detik setelah nya Sahila menghela samar,lalu menggeleng."aku gatau"
"Dia yang lakuin ini ke elo?"tunjuk Devan kearah Klara yang masih berdiri di tempat nya.
Devan tau bahwa selama ini Sahila sering di ganggu oleh tiga gadis itu,namun Devan tidak mau peduli tetapi jika di perhatikan tindakan tiga gadis pengganggu itu cukup membuat nya muak karena perbuatan mereka terlalu over dalam membully orang.
Sahila buru buru menggeleng,Klara yang di tuduh seperti itu semakin tak terima.
"Bukan,udah Dev aku gapapa"
Tak lama guru matematika pun mask ke dalam kelas,Devan terpaksa pergi menuju bangku nya sendiri.
"Lohh,Devan bukan nya kamu sedang les untuk olimpiade besok?"tanya guru tersebut.
"Engga pak,jadwal les nya setelah istirahat"jawab cowok itu sembari mengambil duduk di bangku nya.
***
"Sal,anter gue yok"
Salsa menoleh mendapati Kheris yang sudah berdiri di samping bangku nya.
"Kemana,toilet?"
"Lapangan"
"Mau ngapain Lo ke lapangan?"tanya salsa sembari merapikan alat tulis nya dan memasukan nya kedalam tas.
"Mau ngasih ini"ujar Kheris dengan menunjukan sebuah kotak bekal berwarna biru muda dan satu botol air minum kearah salsa.
Salsa mengernyit,untuk siapa Kheris membuatkan bekal? Setahu nya Kheris tak memiliki pacar.
"Buat siapa,Lo pacaran di belakang gue yaa?"tuduh salsa menunjuk Kheris menggunakan telunjuk nya,menaruh curiga pada gadis bule itu.
"Engga, udahh ah ayokk"Kheris menarik tangan salsa begitu saja hingga membuat sang empu menggerutu.
"Santai elah,gausah tarik tarik juga kalii"dumel salsa.
Dukkk
"Awww"
Karena dengan tidak santai nya,Kheris sampai menabrak bahu seseorang.
"Maaf maaf gak sengaja"ujar Kheris merasa bersalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alvendra
Ficção AdolescenteCerita ini menceritakan sosok laki laki bernama alvendra Eksa Rahadian,laki laki tampan pemilik wajah datar yang di paksa untuk menikahi gadis lugu bernama Sahila julvina. Pernikahan yang sebelum nya tak pernah terlintas di otak Alvendra maupun Sahi...