Selepas menyelesaikan pekerjaan nya,Sahila keluar dari dalam kafe berniat untuk pulang lebih dulu karena merasa tidak enak badan,namun sebelum pergi dia sudah lebih dulu meminta izin untuk pulang pada Audi,dan wanita itu pun mengizinkan nya.
Sampai di depan rumah milik mertua nya,Sahila langsung saja masuk ia ingin mengistirahatkan tubuhnya yang entah kenapa hari ini begitu terasa sangat lelah di bandingkan hari hari sebelum nya,saat membuka pintu dia kejutkan dengan kehadiran seseorang yang sudah berdiri di hadapan nya.
"Ngapain Lo kesini?"tanya gadis itu dengan gaya angkuh nya.
Sahila menatap gadis di depan nya dengan heran,mengapa bisa Luna ada di rumah Al malam malam seperti ini,tak lama seseorang datang menghampiri mereka berdua.
"Biarin dia masuk"titah Al,Sahila masih diam sementara Luna tampak tak mengerti,dia melemparkan tatapan bertanya pada Al.
Tanpa menunggu lama Sahila langsung saja masuk ,melewati tubuh mereka begitu saja,ia tak peduli dengan mereka yang ia pedulikan hanyalah dirinya yang sedang membutuhkan istirahat.
"Dia siapa kamu?"tanya Luna.
Al tak menjawab,laki laki itu memilih untuk pergi ke kamar nya,Luna yang tak terima di hiraukan tampak memberenggut kesal,dan mengikuti langkah cowok itu sampai ke kamarnya.
"Kamu kenapa gak jawab pertanyaan aku sih? Dia itu siapa kamu?"Al berhenti melangkah saat di depan pintu kamar,dia berbalik menghadap Luna yang masih menampilkan raut kesal.
"Kenapa Lo pengen tau?"tanya Al balik.
"Emang aku gaboleh tau ya? Lagian cuma nanya doang malah gak di jawab!"ketus Luna berjalan melewati tubuh Al begitu saja masuk kedalam kamar laki laki itu tanpa permisi.
Al menghela nafas sambil berdecak,bingung harus menjelaskan apa pada gadis itu.
.....
Pukul sebelas malam Sahila terpaksa bangun karena mendengar suara ketukan pintu dari luar yang begitu sangat nyaring di pendengaran nya,dengan terpaksa dia bangkit berdiri berjalan kearah pintu,begitu pintu berhasil ia buka ternyata Luna sudah berdiri disana.
"Masakin gue sesuatu,gue mau makan malem"ucap Luna memerintah dengan tegas.
"Kenapa enggak masak sendiri aja kak? Aku butuh istirahat"balas Sahila.
"Enak aja Lo istirahat,emang Lo siapa sih sok iya banget"ucap Luna.
Sahila diam tak menjawab apa apa, sejujurnya dia masih mengantuk bahkan nyawanya saja belum sepenuhnya terkumpul.
"Malah diem,cepetan masakin gue makanan,gue laper!"setelah mengatakan itu luna benar benar pergi dari sana.
Sahila menurut,dia keluar dari kamar melangkah menuju dapur,dia memperhatikan Luna yang sekarang sedang duduk di meja makan sendirian sembari memegangi ponsel di tangan nya lalu tak lama gadis itu bangkit berdiri entah pergi kemana.
Dengan setengah kesadaran yang ia punya,Sahila langsung saja memasak makanan untuk Luna setelah hampir sepuluh menit akhirnya dia selesai menyajikan masakan nya di atas meja.
Dia berjalan kelantai dua untuk memanggil Luna supaya gadis itu turun ke bawah,namun Sahila tak tahu dimana keberadaan gadis itu sekarang,dia sudah memeriksa di kamar tamu namun tidak ada.
Saat berbalik badan hendak turun kembali ke bawah dia tak sengaja mendengar suara Luna di dalam kamar Al,tanpa rasa ragu Sahila langsung saja mengetuk pintu warna putih itu tiga kali.
Tak lama pintu terbuka,bukan Luna yang membuka nya melainkan Al,cowok itu menatapnya dengan wajah datar lalu mengangkat sebelah alisnya,bertanya.
"Mau ngapain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvendra
Teen FictionCerita ini menceritakan sosok laki laki bernama alvendra Eksa Rahadian,laki laki tampan pemilik wajah datar yang di paksa untuk menikahi gadis lugu bernama Sahila julvina. Pernikahan yang sebelum nya tak pernah terlintas di otak Alvendra maupun Sahi...