bab dua puluh sembilan

231 10 0
                                    

"iya dia pacar Devan"dengan bangga Devan mengatakan hal itu di depan ibunya sendiri sembari menggenggam erat tangan gadis yang berdiri disamping nya tak lupa dengan senyuman manis nya yang Devan tunjukan pada gadis itu.

Sahila melotot sambil menggeleng mencoba untuk tidak membenarkan perkataan Devan barusan.

Tanpa di sangka Viona mendekat dan memeluk tubuh Sahila begitu saja."yaampun calon mantu ku cantik banget"puji wanita itu sambil melepaskan pelukan nya.

Gadis itu kebingungan,dia hanya tersenyum kaku membalasnya.

wanita itu terus tersenyum ramah kearah Sahila sampai tatapan nya kini beralih menatap putra bungsunya."pacar kamu cantik banget"

Sahila yang di puji terang terangan seperti itu merasa malu dan salah tingkah di tempat namun untung nya dia bisa menyembunyikan hal itu.

Devan hanya tersenyum tangan nya masih setia menggenggam tangan Sahila sambil sesekali melirik kesamping dimana gadis itu berada.

"Bara!!"panggil viona tiba tiba.

Tak lama laki laki bertubuh jangkung itu menghampiri nya."iya ma?"

"Liat lah adek kamu aja udah punya pacar masa kamu belum"bara hanya tersenyum mendengar sindiran halus itu.

"Loh,kamu yang waktu itu ketemu di minimarket itu kan?"tebak bara.

Sahila mendongak,diam sesaat lalu mengangguk."iya kak"

"Ternyata kamu pacar Devan,tapi kenapa kamu bilang waktu itu kalo kamu teman nya dia?"tanya laki laki itu.

"Gue baru jadian sama dia"ucap Devan tiba tiba menyela,hal semakin membuat Sahila melotot saat mendengar pengakuan tak sesuai fakta tersebut.

Bara hanya mengangguk anggukan kepalanya."ohh bagus deh"tatapan cowok itu beralih menatap Sahila dengan lekat."by the way cewek Lo cantik Dev"

"Jelas lah orang dia pacar gue!"

"Sans elah gausah ngegas,gaakan gue rebut juga kali"

"Bacot"sungut Devan.

"Udah udah kalian berdua tuh ya"lerai viona yang sudah merasa jengah dengan perdebatan dua putranya itu.

"Dev,ayok acaranya akan di mulai"viona berlalu dari sana bersama bara, tak lupa dia mengajak Sahila untuk ikut bersama nya naik keatas panggung,namun gadis itu menolak dengan alasan dia akan menunggu di tempat tamu undangan saja.

"Dev,ini acara apa sebenarnya?"

Devan mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga gadis itu."acara ulang tahun gue"

Bukk

"Kenapa Lo mukul gue anjir"ringis Devan sambil memegangi lengan nya yang terkena pukulan dari Sahila.

"Kenapa kamu gak bilang kalo ini acara ulang tahun kamu?!"kesal gadis itu.

"Gapapa,Lo mau ikut sama gue atau disini aja?"

"Aku disini aja"Devan berlalu naik keatas panggung,sementara Sahila hanya menyaksikan acara tersebut bersama para tamu undangan lain nya.

Pandangan gadis itu lurus kedepan,melihat sebuah keluarga Cemara sedang berada di atas panggung untuk memberikan ucapan selamat pada anak bungsu mereka,Devan tampak senang sekarang,sepertinya keluarga nya kembali baik baik saja tak seperti apa yang cowok itu ceritakan sebelum nya.

Sahila tersenyum senang melihat itu,namun dia juga sedih disaat laki laki itu merayakan hari ulang tahun nya ia tak memberikan sepeserpun hadiah padanya,yang ada dia malah merepotkan lelaki itu.

AlvendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang