bab enam

289 9 0
                                    

Tepat di hari libur ini,Sahila memutuskan untuk bangun pagi,selepas melaksanakan sholat subuh dia bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi seperti biasanya.

Gadis itu mengingat rambut pendeknya dengan gelang karet,lalu mulai memasak menu pagi ini,walau pun tidak banyak yang ia masak tapi rasanya cukup melelahkan,pagi pagi seperti ini ia sudah mengeluarkan keringat.

Sahila menghela nafas ketika masakan yang ia buat sudah tersaji di meja,bertepatan dengan itu liona datang dengan berpakaian yang sudah rapi layak nya seperti akan pergi bekerja.

Tak lama Alan datang dari arah kamar,pria tua itu pun memakai pakaian yang formal seperti biasanya dan juga terlihat sangat rapi,Alan mengambil duduk di tempat nya seperti biasa.

"Mana Al?"tanya pria itu pada istrinya.

"Masih tidur kayak nya"jawab liona.

"Sahila!!"

"Iya Bu"sahut gadis itu sedikit berlari dari arah dapur.

"Tolong kamu panggilkan Al untuk sarapan"titah nya.

"B-baik Bu"Sahila bergegas pergi menuju tangga, hingga akhirnya dia sampai di depan pintu kamar Al.

Dia mengetuk pintu itu tiga kali namun tetap tak ada jawaban,hingga ia melakukan hal itu sampai berulang kali dan kali ini ia berhasil,pintu itu terbuka nampak sekali Al tengah menatap nya.

"Ganggu banget sih!"ketus cowok itu.

"T-tapi kata Bu liona,k-kak Al sarapan dulu"

"Ogah gue"balas Al hendak masuk kembali namun ditahan oleh Sahila.

Al menatap tangan Sahila yang memegangi lengan nya,lalu beralih menatap gadis itu."apaan sih Lo pegang pegang"ucap nya sembari menepis tangan itu.

"M-maaf kak"

"Pergi sana Lo!!"usir Al,Sahila sampai tersentak,tetapi akhirnya gadis itu pun segera pergi.

Sahila kembali ke dapur,sial sekali di pagi pagi seperti ini ia sudah mendapat bentakan dari dari orang lain.

"Mana Al?"tanya liona melihat Sahila yang hanya datang sendiri.

"Kata nya nanti aja Bu"

Krittt

Suara kursi yang di tarik membuat semua pandangan tertuju kearah nya,itu Al laki laki itu baru saja selesai mandi dan kini tiba tiba mengambil duduk berhadapan dengan liona.

Al beedesis ketika melihat tak ada makanan favorit nya di atas meja makan."kenapa cuma segini?"

"Maaf-"

"Udah al,makan aja lagian persediaan di dapur sudah mulai habis nanti siang kamu belanja gih"potong liona cepat.

"Ko malah Al yang di suruh,mama suruh dia aja lah,biar dia ada kerjaan supaya gak terus terusan jadi beban!"

"Al!!"bentak Alan.

Suasana makan pagi yang seharusnya adem anyem kini sedikit berantakan akibat kejadian barusan.

"Jaga bicara kamu,mau gimana pun dia istri kamu!"peringat Alan,ia sangat kesal karena mulut anak nya itu benar benar tak bisa di jaga.

Mendadak suasana berubah menjadi hening dan mencekam,Sahila yang masih berdiri di tempat nya memilih untuk pergi ke halaman belakang,dia menangis disana hatinya berdenyut sakit ketika mendengar ucapan cowok itu yang seperti jarum tertajam di dunia yang menusuk hatinya.

Rasanya ia sudah tidak sabar untuk segera pergi dari rumah ini,ia ingin cepat cepat meminta cerai pada Al supaya ia bisa terbebas dari segala cacian dari orang orang.

AlvendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang