bab dua puluh delapan.

248 12 0
                                    

Hari ini kelas Sahila mendapat jadwal olahraga jam pertama,semua murid di kelas nya pun satu persatu sudah mengganti seragam nya dengan kaus olahraga bahkan hampir semua tinggal gadis itu sendiri yang belum mengganti seragam nya.

Sahila panik saat tak menemukan kaus olah raga miliknya yang ia simpan di dalam tas,kaus itu hilang padahal Sahila sudah menyiapkan nya ketika masih di rumah tetapi kenapa tidak ada? gadis itu menghembuskan nafas, bersiap untuk menerima hukuman dari sang guru yang sebentar lagi akan masuk.

Beberapa menit kemudian, seorang pria berumur matang masuk kedalam kelas,semua murid sudah duduk rapi di tempatnya hingga saat nya tiba,guru itu memanggil nama salah satu murid yang duduk di barisan dekat jendela.

Dia Sahila.

Guru itu memanggil namanya,semua siswa pun menolehkan pandangannya kearah Sahila yang masih duduk dengan menundukkan kepalanya.

Dia berdiri sambil mencoba menghiraukan semua tatapan yang tertuju padanya lalu berjalan kedepan kelas.

"Kenapa kamu tidak memakai kaus olahraga?"tanya guru itu.

"Maaf pak,ketinggalan"hanya jawaban itu yang terlontar.

Guru itu menghela nafas menatap anak murid nya yang terus saja menundukkan kepala."karena kamu sudah melanggar peraturan yang sudah saya buat,maka kamu saya hukum untuk berlari memutari lapangan sampai jam pelajaran ini berakhir,mengerti?"

"Baik pak"jawab gadis itu sambil menundukkan kepala,lalu tak lama ia pun berlari keluar kelas hendak menuju lapangan.

Tiba di sana,dia melihat tiga sosok laki laki yang sedang latihan basket di sana,Sahila tak terlalu mengenal tiga laki laki itu namun sepertinya salah satu dari mereka Sahila pernah melihatnya.

Sahila mencoba untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu dengan mengambil posisi di ujung lapangan,setelah selesai barulah gadis itu berlari mengelilingi lapangan luas itu.

"Coba Lo berdua liat? Itu cewe yang Deket sama Al kan?"tanya Raihan.

Samuel dan Dafa sontak melirik dengan mengikuti arah yang di tunjuk Raihan.

"Iya,namanya Sahila"ucap dafa sambil menutup botol minumnya.

Sementara Samuel masih memicingkan mata menatap gadis itu dari kejauhan.

"Kok Lo bisa tau?"tanya Raihan.

"Gue pernah kenalan waktu itu karena gak sengaja ketemu"jelas Dafa.

Raihan hanya mengangguk anggukan kepala dengan pandangan yang kembali menatap ke depan memerhatikan seorang gadis masih berlari di sisi lapangan.

"Kek nya tu cewek lagi dapet hukuman"ucap Samuel tiba tiba.

"Kalo di liat liat,itu cewek cupu banget deh ya"tambah Raihan.

"Gue udah bener bener penasaran banget,punya hubungan apa cewek itu sama al,apa gue tanya langsung orang nya aja ya?"tanya Raihan meminta pendapat pada dua teman nya.

"Jangan,mending kita nunggu Al yang jelasin sendiri"cegah Samuel.

Raihan berdiri."sampai kapan El? Lo berdua tau kan kalo selama ini Al gak pernah tutup tutupin apapun dari kita,apa apa dia cerita contohnya hubungan dia sama luna"

Samuel diam,berpikir sesaat."coba Lo pikir lagi,mungkin aja ini masalah pribadi dia re,kan gak semua masalah bisa di ceritain ke semua orang,ada baik nya kita nunggu dia cerita jangan mencari tahu sendiri"

"Gue juga jadi mikir gini,kalo Al punya hubungan sama Luna terus cewek itu siapanya dia?"tanya Dafa.

Satu pertanyaan itu sangat memberatkan isi pikiran ketiga cowok itu,rahasia apa yang sebenarnya Al sembunyikan dari mereka?

AlvendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang