Hujan baru saja reda sekitar pukul enam sore,kafe kebetulan sedang sepi,gadis itu duduk di salah satu meja yang kosong dengan secangkir teh hangat yang menemani nya,pandangan matanya menatap pokus ke luar melihat suasana yang semakin tampak menggelap.
"Bengong aja ni"ujar Audi yang tiba tiba datang mengambil duduk berhadapan dengan Sahila.
Gadis itu tersentak kaget,Audi hanya tertawa pelan melihat keterkejutan gadis itu."ngagetin aja mbak"
"Sorry sorry"
"Mau balik kapan?"tanya Audi sembari melirik jam tangan miliknya.
"Bentar lagi deh kayak nya mbak"jawab Sahila sedikit meminum teh nya.
"Mau gue anter engga?"tanya perempuan itu,Sahila menggeleng.
"Engga usah mbak,lagian rumah ibu mertua ku dekat dari sini"ucap nya,Sahila sudah bercerita tentang pernikahan nya pada Audi,perempuan itu pun mengangguk anggukan kepalanya.
"Suami kamu kerja,atau masih anak sekolah?"
"Dia masih sekolah,dia kakak tingkat ku"
"Bisa bisa nya orang tua kamu mau nikahin kamu pas masih sekolah"Audi keheranan,anak muda seusia Sahila sudah di nikahkan dirinya saja yang mau menginjak usia 23 belum menemukan tanda tanda jodoh nya sudah dekat.
Mungkin belum saat nya.
"Aku duluan ya mbak"Sahila berdiri meninggalkan Audi di sana sendirian.
Gadis itu berjalan keluar kafe,dia sedikit mempercepat jalan nya menuju halte di depan,sampai disana,Sahila mengeluarkan ponselnya hendak memesan grab.
Sambil menunggu Sahila kembali memasukan ponselnya ke dalam saku rok sekolah nya,dia duduk di sana sembari melirik ke kanan dan ke kiri,namun jalanan tersebut benar benar sepi tidak ada satu pun pengendara yang lewat.
"Yang pesen grab ya neng?"tanya driver nya ketika sudah sampai di tempat yang di maksud.
"Iya pak"Sahila segera mengambil helm yang di serahkan oleh mamang grab tersebut dan segera naik,Motor pun melaju dengan kecepatan sedang.
"Baru pulang dari sekolah ya neng?"tanya mamang grab nya.
"Engga pak,aku baru aja pulang kerja"
"Kerja di mana neng?"
"Di kafe yang tadi"
Mamang grab itu mengangguk anggukkan kepalanya,setelah itu hening kembali tak ada yang membuka suara hanya terdengar suara angin saja.
Beberapa menit kemudian,Sahila merasa ada yang janggal,dia baru menyadari ketika mamang grab itu membawanya bukan ke arah rumah mertuanya melainkan kearah yang berbeda,Sahila tampak tak mengenali jalanan yang ia lewati saat ini,dia kebingungan.
Gadis itu pun menepuk nepuk bahu mamang grab di depan nya."pak,kayak nya salah jalan pak"
"Engga kok neng,jalan nya bener cuman bapak ngambil jalan pintas aja jalan sebelah macet neng"ucap mamang grab itu,Sahila diam lalu mengangguk kaku merasa aneh.
"Kenapa bapak bisa tau kalau jalan sebelah macet?"
"Kan tadi bapak jalan sana,katanya ada kecelakaan"
Sahila mengangguk kembali merasa percaya,tak lama motor yang di kendarai bapak tersebut berhenti di dekat sebuah bangunan kosong yang baru saja di bangun.
"Lohh kenapa berhenti pak?"tanya Sahila lalu turun dari atas motor.
"Bensin nya abis neng kayak nya"mamang grab itu tampak kebingungan,menoleh kesana kemari berharap menemukan tukang jual bensin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alvendra
Novela JuvenilCerita ini menceritakan sosok laki laki bernama alvendra Eksa Rahadian,laki laki tampan pemilik wajah datar yang di paksa untuk menikahi gadis lugu bernama Sahila julvina. Pernikahan yang sebelum nya tak pernah terlintas di otak Alvendra maupun Sahi...