bab enam belas

259 9 0
                                        

Al kembali masuk ke dalam rumah,tak lupa juga ia mengunci pintu sebelum benar benar pergi ke kamar,sampai kamar dia melihat Luna yang sudah tertidur dengan posisi duduk menyandar di kepala kasur,cowok itu mendekat menaruh segelas susu yang baru saja ia buat diatas meja lalu menghampiri gadis itu untuk membenarkan posisi tidurnya agar lebih nyaman.

Saat akan memindahkan kepala Luna pada bantal,tiba tiba ponsel Luna bergetar menandakan ada panggilan masuk Al tak sempat mengangkat panggilan tersebut karena ia sibuk menidurkan Luna,setelah selesai baru lah Al mencoba untuk mengambil ponsel Luna yang sekarang sudah tak berdering lagi.

Al menyalakan ponsel itu kembali dua panggilan tak terjawab dari nomor yang tidak di kenal,saat Al akan menelpon balik tiba tiba saja Luna melenguh,cowok itu mengurungkan niat nya ketika Luna terus mengigau.

Karena masih merasa penasaran dengan si penelepon tersebut Al berniat untuk menyalin nomor  yang tak di kenal itu kedalam ponselnya,setelah benar benar tersimpan baru lah segera ia menekan tombol panggil dan meletakan ponselnya di dekat telinga.

Namun hanya suara operator yang menjawab,nomor tersebut sudah tidak aktif,Al berdecak kembali menekan tombol panggil Sampai tiga kali berturut turut,hingga di panggilan terakhir ia memilih untuk memutuskan mengakhiri panggilan yang tak kunjung di jawab itu.

Al kembali mengantongi ponselnya,dia berjalan kearah kasur mengambil bantal dan selimut,malam ini ia tak mau tidur satu ranjang dengan Luna karena ia melihat gadis itu sepertinya membutuhkan kasur yang luas.

Sebelum menuju sopa tak lupa dia mengecup kening Luna dan sedikit mengusap perut yang sudah terlihat buncit itu dengan sedikit senyuman setelah itu baru lah ia bergegas kearah sofa.

_

Pagi pagi sekali Sahila pulang ke rumah menggunakan taksi,gadis itu memutuskan untuk langsung pergi ke kamarnya,berniat mandi dan mengganti baju menggunakan seragam,setelah selesai tak lupa dia menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Al,tidak banyak dia hanya memakan sepotong roti saja selera makan nya mendadak hilang ketika melihat Al dan Luna berjalan menuruni tangga beriringan.

Arah pandang Sahila dan Al berpapasan,cowok itu diam sesaat melihat Sahila yang hanya berdiri mematung di dekat meja makan,tak lama Sahila segera memutuskan kontak matanya dengan cowok itu dan memilih untuk bergegas pergi dari sana.

"Dia kenapa disini terus sih perasaan kemarin dia engga ada"ucap Luna keheranan.

"Udah ah ayok sarapan"balas Al mengalihkan pembicaraan.

Luna menggeleng."enggak mau Al sebelum kamu jawab jujur pertanyaan aku"

"Kenapa Lo pengen tau?"tanya Al.

"Emang nya kenapa?dia siapa kamu?"

Al diam tak menjawab cowok itu lebih memilih berlalu ke meja makan,membuat Luna menggerutu.

"Al"panggil Luna.

Cowok itu sesaat menoleh kearah Luna yang sudah duduk di meja makan."apa"

"Jawab,cewe cupu siapa kamu"

Al menghela nafas sudah kesekian kali nya Luna menanyakan hal yang sama namun ia tak kunjung menjawab nya.

"Dia istri gue"

_

_

Sampai sekolah Sahila langsung saja menuju kelasnya yang masih tampak sepi karena memang ini masih pagi jadi suasana nya masih terasa sunyi.

Sahila menaruh ransel nya diatas meja,dia mulai mengeluarkan beberapa buku dari dalam ransel nya,tak lama satu persatu murid pun mulai datang memenuhi setiap bangku yang kosong begitu juga dengan Devan, seperti biasa akhir akhir ini sebelum menuju meja nya sendiri cowok itu lebih dahulu menghampiri Sahila.

AlvendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang