bahasa(n) rasa 5

37 6 0
                                    

"baik saya akhiri pelajaran hari ini, jangan lupa tugasnya dan selamat istirahat" pamit pak Abbas lalu meninggalkan kelas.

"eh cha kak Atala tuh sama kak Daffa" panggil ain sambil menunjuk ke arah dua orang yang tengah berjalan menuju kantin.

mendengar nama Atala Acha pun dengan cepat berdiri dan menatap punggungnya yang mulai menjauh ke arah kantin.

"udahlah cha kalo ga ada kemajuan mah" celetuk ayu yang sedang merapikan bukunya.

"susah yu" keluh Acha pada ayu.

"terus lo mau gini gini aja? ending seperti apa yang lo harapin dari cerita kaya gini?" menatap tajam ke arah Acha dan seakan dia akan memakannya detik itu juga.

"ya lo mau gue ngelakuin apa ayu?" tanya Acha pada ayu.

"keluar dari zona nyaman, percuma suka doang kalo ga ada action sama sekali"

"kalo di tolak?"

"belum di coba udah pesimis duluan"

"oiya cha kemarin gue dapet cerita kalo kak Atala itu masa lalunya engga banget" celetuk ain di sela perdebatan kecil Acha dengan ayu.

"engga banget gimana?" tanya Acha penasaran

"katanya dia korban selingkuh" bisik ain yang membuat Acha dan yang lain melongo kaget.

"WHAT?? KAK ATALA KORBAN SELINGKUH" teriak cila sambil menggebrak meja, karena hal itu banyak anak kelas yang menoleh ke arah mereka dengan tatapan heran.

"mulut lo belum aja gue permak" tegur Acha menutup mulut cila.

"namanya kaget, tapi lo beneran dia korban selingkuh?" tanya cila.

"yoi, denger denger si gitu"

"modelan Atala di selingkuhin, secantik apa anjir mantannya" ujar ayu tak terima.

"bakal susah kalo kaya gini, gue takut karena masa lalunya dia udah ga interest sama cewe" gumam Acha pelan, membuat mereka bertiga mengernyitkan dahi.

"jadi dia gay gitu?" celetuk cila dengan wajah tidak berdosa.

"ya ga gitu pinter maksudnya, gue takut dia trauma dan menganggap semua cewe itu kaya mantannya" menoyor kepala cila yang sedang tersenyum kuda.

"yaelah belum juga di coba, kita bakal bantuin tenang aja" ucap ain merangkul Acha memberikan semangat.

"caranya?" tanya Acha pada mereka.

"kita bakal buat dia terbiasa dengan kehadiran lo selama seminggu katanya si cinta datang karena terbiasa, dan nanti kita lihat hasilnya" jawab ayu penuh semangat.

"yaudah yuk kantin kali aja ketemu target" ajak cila.

di perjalanan menuju kantin Acha, ain, cila dan ayu berpapasan dengan Atala bersama temannya di koridor sekolah, dan pandangan kami lagi lagi bertemu.

"cha ayo sapa kak Atalanya" bisik ayu menggoyang-goyangkan lengan Acha gemas

"takut ah" gugup Acha yang bahkan dia takut untuk melihat matanya

"ck lama gue cubit" ancam ayu pada Acha karena punggung Atala sudah mulai menjauh

"em kak atala!!" panggil Acha dengan senyum yang penuh arti.

bukannya menjawab panggilan Acha, Atala hanya menoleh dan mengangkat sebelah alisnya seperti menandakan dia bertanya "ada apa".

"h-hai" sapa Acha dengan gugup sambil melambaikan tangannya.

Acha mengira akan kak Atala jawab ternyata hanya diam menatap sebentar dan kemudian pergi.

"ih dasar kulkas" sindirnya dan berjalan menuju kelas dengan mood yang sudah buruk.

setelah sampai di kelas, Acha memakai earphone dan merebahkan kepalanya di atas meja untuk memperbaiki moodnya yang rusak karena respon Atala.

"itu baru intro kali, selama seminggu lo bakal melakukan hal yang lebih extreme dari itu" ujar ayu tersenyum menyeringai.

.
.
.
.
.

maaf kalau masih ada penulisan atau kata yang salah hehe :))

tunggu keseruan Acha dan atala di bab selanjutnya

bentala & bumantara || COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang