"AAAAA ANJIR" teriak Acha histeris melihat notifikasi dari layar hp.
karena kaget mendengar teriakan kakak perempuannya itu, rasha panik dan bergegas berlari menuju kamar Acha untuk memastikan apa kakaknya baik baik saja?
"apa? kenapa? ada apa?" tanya rasha khawatir.
"ras hp gue rusak kayanya" jawab Acha dengan bibir dan tangan yang gemetar
"hah"
"ga mungkin dia bales cht gue ga mungkin hp gue pasti rusak" panik Acha yang kembali melihat hpnya.
"anjir lo, gue kira apaan tai gue kesini lari lari buat mastiin lo baik baik aja dan lo teriak cuma karena cht tu cowo?" kesal rasha melihat tingkah kakaknya tersebut.
"ya abisnya gue kaget dia jawab cht gue hehe" ucap Acha menyengir kuda.
"awas aja lo teriak kaya tadi, mulut lo gue robek" kesal rasha lalu meninggalkan kamar kakaknya
"gue harus bales apa yaa" bingung Acha memikirkan kalimat apa selanjutnya yang harus dia ketik.
"perkenalan aja kali ya?" lanjut Acha
"gila keyboard kak atala ga ada huruf vokalnya kali ya?, mana di read doang anjir untung cinta" gumam Acha sambil terkekeh melihat room chat.
tok tok tok !! seseorang mengetuk pintu
"cha ini mama, mama buka ya"
"iya ma"
"nih makan malem kamu" ucap mama menyodorkan nampan yang berisi makanan dan segelas susu
"duh ma ngerepotin banget, padahal Acha bisa ambil sendiri" ucap Acha tak enak.
"takut lupa karena kamu kebiasaan, yaudah dimakan ya mama keluar dulu" ujar mama setelah meletakkan makanan di meja belajarnya
setelah mama keluar kamar Acha pun memakan makanan yang mama bawakan dan setelah selesai makan dia meletakkan bekas makanannya di dapur lalu kembali untuk tidur karena matanya sudah menahan kantuk dari tadi.
"huh besok hari pertama misi gue, good luck cha semoga ada hal baik besok buat lo" ucap Acha dan mulai memejamkan matanya
.
.
.
.
.
maaf kalau masih ada penulisan atau kata yang salah hehe :))tunggu keseruan Acha menjalankan misinya bab selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
bentala & bumantara || COMPLETED
أدب المراهقين"bentala dan bumantara tidak akan pernah menjadi amorfati, mereka aksa dan akan selamanya menjadi enigma" BASED ON TRUE STORY