bahasa(n) rasa 36

29 5 0
                                    

Acha yang heran sekaligus bingung menatap ke arah dua laki laki di depannya ini akhirnya kesal "ihhh kok jadi berantem sih, maaf ya kak Atala yang ganteng aku harus nganterin raka dulu untuk membalas budi terimakasih"

Raka kegirangan mendengar ucapan Acha dan menjulurkan lidahnya pada Atala "1-0"

Dan akhirnya Acha dan Raka meninggalkan Atala sendiri di koridor dan melanjutkan jalannya menuju kantin, sedangkan Atala? Ya tentu saja sudah mengepalkan tangannya kesal

"Eh zi tadi siapa lo?" tanya Raka penasaran

"Kakak kelas aja si tapi spesialnya aku suka dia"

"Kenapa ga jadian aja? Di liat liat kayanya dia juga suka lo"

"Never" ucap Acha sambil tertawa kecil

Yang tidak mereka sadari ada orang yang sedang memperhatikan dari jauh, Juan memperhatikan percakapan antara Acha dan Raka sedari tadi

"Siapa dia, kok deket banget sama Acha" gumam Juan

Setelah selesai urusannya di kantin Acha dan Raka kembali ke kelas karena bel sudah berbunyi, tak lama Juan menyusul mereka dari belakang

"Hai Acha" sapa Juan ramah

"Loh kak Juan, lama ga liat" ucap Acha yang kaget melihat Juan yang sudah berada di sampingnya

"Lama ga liat baru kemaren perasaan ketemu, hari ini juga ketemu sekangen itu ya?" ledek Juan pada Acha

"Gak ya"

"Siapa cha" tanya Juan pada Acha sambil menunjuk ke arah Raka menggunakan dagunya

"aaa itu.." belum sempat Acha menjawab Raka sudah memotong pembicaraannya

"Rakayasa langit, kalo untuk saat ini temen kelas Zia kalo besok mungkin calon pacarnya" ucap Raka tersenyum ke arah Juan dan mendapat cubitan dari Acha

"Zia?" Bingung juan

"Aaa itu panggilan sayang"

"oh" ucap Juan singkat

"Oiya cha nanti pulangnya gue tunggu di depan kelas lo ya ada yang mau di omongin" lanjut Juan menatap Acha yang berada di samping Raka

"Gabisa nanti Acha piket sama gue" sela Raka

"Gue ga minta jawaban dari lo" ucap Juan lalu meninggalkan Acha dan Raka

Sesampainya di kelas Acha dan Raka duduk di bangku masing masing, dan tak lama pak abbas datang dan mereka mengikuti pelajaran sampai akhirnya bel pulang berbunyi, setelah bel berbunyi Seperti kata Juan di koridor, ia menunggu Acha di depan kelasnya

"Ngapain lagi kak Juan sama lo?" Tanya ayu pada Acha yang sedang membereskan bukunya

"Gatau ada yang mau di omongin katanya" jawab Acha yang selesai membereskan bukunya dan memakai tasnya

"Ah elo yu kek gatau orang pdkt aja" goda ain di selingi tawa

"Wah bakal ada makan makan nih" lanjut cila

"Berisik lo semua, gue duluan" pamit Acha pada ketiga temannya

"Kak Juan hati hati ya bawa temen kita" teriak ain dari dalam kelas dan mendapat anggukan dari Juan

"Jangan di dengerin kak ayo buruan" tarik Acha pada tangan Juan dan menjauh dari kelasnya karena dia takut teman temannya akan berteriak yang tidak tidak

Mereka berdua pun berjalan beriringan menyusuri koridor

"Mau ngomongin apa kak?" Tanya Acha

"Engga ga ada apa apa cuma pengen aja jalan berdua sama kamu" ucap Juan menatap Acha sedangkan Acha yang mendengar ucapan Juan reflek menoleh ke arahnya

"Cha, menurut kamu hal apa yang bikin bahagia?" Lanjut Juan

"Apa ya, Makan mie ayam pak saleh sambil minum matcha latte di pinggir pantai mungkin"

"Kalo kakak?" Tanya acha menanyakan hal yang sama

"Liat kucingku lahiran, pelajaran Bu Siska, menggenggam tangan mama, makan nasi goreng pak Harto, liat senja, dan terakhir bertemu sama kamu mungkin" jawab Juan

"Aaa satu lagi ngeliat kamu ketawa lepas lebih lama lagi itu salah satu hal yang paling membahagiakan" lanjut Juan menghentikan langkahnya dan menatap lekat lekat mata gadis di depannya

Acha yang di tatap seperti itu bingung harus melakukan apa, jantungnya berdetak kencang tidak seperti biasanya. Sampai akhirnya sebuah klakson membuyarkan tatapan mereka berdua.

"Heh lo berdua udah pulang sekolah masih bucin aja, kak Acha ayoo pulang" teriak Rasha yang berada di atas sepeda motornya

Mendengar teriakan Rasha Acha mengalihkan pandangannya ke arah Rasha dan menjadi gugup

"Um anu kak duluan ya makasi" ucap Acha gugup

"Hati hati bawa calon pacar gue" ucap Juan kepada Rasha dan mendapat anggukan dari Rasha

.
.
.
.
.
maaf kalau masih ada penulisan atau kata yang salah karena author hanya manusia biasa yang berharap menjadi istri kim seokjin

Mas Juan bisa aja ni, gimana ni udah klepek klepek belum sama kata kata Juan?

bentala & bumantara || COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang