bahasa(n) rasa 42

15 4 2
                                    

Pagi harinya Acha terbangun dengan senyum yang merekah ia beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi lalu bersiap untuk berangkat sekolah

Di depan cermin telah berdiri seorang gadis yang sudah memakai seragamnya dengan rapi tak lupa tas warna biru di punggungnya dan paper bag berisi Hoodie Juan di tangannya, setelah itu Acha segera menuju ke bawah

"Pagi Rasha adikku yang paling guanteng sak dunia" sapa Acha yang melihat adiknya sudah mengunyah roti di meja makan

"Berisik lo pagi pagi" ketus Rasha melihat kakaknya dengan tatapan malas

Acha menuju ke rak dapur untuk mengambil tempat bekal lalu menuju meja makan dan mengolesi beberapa roti dengan selai dan memotongnya membentuk sandwich

"Tumben bawa bekal, buat ka Juan?" Tanya Rasha sambil menatap Acha yang sedang memasukkan roti yang sudah ia potong

"Eits no no" geleng Acha "ini buat kak Atala" lanjut Acha di akhiri dengan senyumnya

"Hadeh --" belum selesai berbicara jari telunjuk Acha sudah bertengger di bibir Rasha

"Shh kan gue bilang sha kalo kak atala itu udah berubah dia mau belajar cinta sama gue, ya walaupun kejadian hari itu bikin gue kecewa sama dia tapi hati gue ga bisa bohong sha gue tetep sayang sama dia rasa gue ke dia ga pernah berubah gue juga ga ngerti" jelas Acha pada Rasha

"Asal gue ga denger lo nangis karena dia gue biarin lo sama dia, tapi inget kalo telinga gue sampe denger lo nangis karena Atala gue ga akan segan segan mukul dia sampe masuk rumah sakit kalo perlu" ancam Rasha pada kakaknya yang menurut dia sangat bebal

"Iya iya Rasha adikku ngomong mulu lo ayo berangkat sekolah" tarik Acha pada tangan Rasha

Sesampainya di sekolah Acha dan Rasha seperti biasa berpisah di parkiran, setelah itu Acha berjalan menuju ke kelasnya

Di perjalanan menuju kelas Acha berpapasan dengan Alisa yang keluar dari kelasnya Atala, seperti yang kalian tahu Alisa adalah mantan Atala. Acha menatap bingung ke arah Alisa untuk apa dia ke kelas Atala tidak mungkin mereka kembali lagi dengan segera Acha menepis pikiran itu dan melanjutkan langkahnya

"Halo teman temanku tercinta" ucap Acha dengan ceria ketika masuk ke dalam kelasnya

"Oi menurut lo berdua gue harus bilang ga ke Acha" bisik ain pada cila dan ayu

"Jangan sekarang dia lagi ceria cerianya gue takut mood dia rusak pagi pagi" ucap ayu pelan pada ain

"WAH LO PADA BISIK BISIK GUE JUGA MAU GOSIPNYA ANJIR" Teriak Acha pada ketiga temannya

"Sini gue bisikin" panggil ain sambil melambaikan tangannya memberi tanda agar Acha mendekat

"Apa apa" ucap Acha girang sambil mendekatkan telinganya pada mulut ain

"Gue pengen eek" bisik ain pada Acha

"Info lo ga bermutu" ucap acha sambil menoyor kepala ain

"Banyak amat barang bawaan lo" celetuk cila yang keheranan melihat barang bawaan Acha yang lumayan banyak hari ini

"Aaa cuma bekal kak atala sama Hoodie kak Juan" jawab Acha

"Abis ngapain lo sampe Hoodie kak Juan ada di lo" curiga ayu menyipitkan matanya

"Kepo amat lo kek Dora" cibir Acha pada ayu

"Udah udah bahas nanti aja pak Abbas udah Dateng tuh" ucap ain lalu kembali ke tempat duduknya di susul cila

3 jam pelajaran telah selesai akhirnya bel istirahat berbunyi

"Gue duluan ya, gue mau ngasi Hoodienya kak Juan" pamit Acha dan di angguki oleh ketiga temannya

Setelah pamit Acha bergegas menuju lapangan basket untuk mencari keberadaan Juan dan niatnya setelah memberikan Hoodie itu Acha ingin memberikan bekalnya pada Atala

Sesampainya di lapangan basket Acha menyipitkan matanya mencari keberadaan Juan

"Kak Juan" panggil Acha sambil melambaikan tangannya

Juan yang sedang bermain basket di lapangan menoleh ke arah sumber suara tersebut dan ia melihat gadis kecilnya yang sudah berdiri di pinggir lapangan dengan segera Juan berlari ke arah Acha

"Hai ada maksud dan tujuan apa tuan putri kecil ini mencari keberadaan saya?" Tanya Juan yang sudah berdiri di depan Acha dengan sedikit menunduk menyamakan tingginya dengan Acha

"Hai ada maksud dan tujuan apa tuan putri kecil ini mencari keberadaan saya?" Tanya Juan yang sudah berdiri di depan Acha dengan sedikit menunduk menyamakan tingginya dengan Acha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kira kira gambarannya seperti ini lah ya)

"Ish iya iya aku tau aku Kecil kakak ga perlu kaya gitu" kesal Acha dan mendorong dahi Juan dengan jarinya

"Gemes" Kekeh Juan sambil mengusap pucuk kepala Acha

"Kak ini Hoodienya terimakasii ya" ucap Acha memberikan paper bag yang berisi Hoodie Juan

"Kirain nyari karena kangen gataunya malah ngembaliin Hoodie" ucap Juan lesu

"Ada ada aja, yaudah acha pamit mau ke kantin" ucap Acha meninggalkan Juan tetapi tangannya berhasil di tarik Juan dan membuat Acha menghentikan langkahnya

"Ikut dong" ucap Juan dan mendapat anggukan dari Acha

Di perjalan menuju kantin Acha berpapasan dengan Atala yang berjalan bersama seorang wanita yang tampak familiar di matanya dan tangan Atala yang sudah berada di pinggang wanita tengah mengobrol di selingi tawa layaknya pasangan yang sangat romantis

.
.
.
.
.

maaf kalau masih ada penulisan atau kata yang salah karena author hanya manusia biasa

Waduh kira kira siapa ya yang jalan sama atala? Lalu Acha bagaimana?

bentala & bumantara || COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang