bahasa(n) rasa 45

13 4 1
                                    

Sekarang Acha sudah berada di kamarnya termenung menatap langit-langit kamarnya kejadian di sekolah masih membekas di hatinya, tak di sadari air matanya kembali mengalir

"Kalau aku tahu akhirnya bakal kaya gini aku ga bakal mau ngomong di koridor waktu itu" lirih Acha

Rasha yang tau kakaknya akan tidak baik baik saja tentu tidak akan diam, ia beranjak dari kasurnya dan menuju ke kamar kakaknya

tok tok tok!!! bunyi ketukan pintu kamar acha

"Masuk sha ga di kunci" ucap Acha dari dalam kamar dan membenarkan posisinya

"Halo anak cantik, masih sedih ya?" Tanya Rasha yang saat ini sudah duduk di meja belajar Acha

"Bilang sama gue sha gimana caranya gue ngeikhlasin seseorang yang bahkan belum sempat gue miliki sama sekali" ucap Acha memandangi Rasha dengan tatapan sayu

"Gue gatau sakitnya gimana tapi gue tahu ini pasti berat buat lo pasti berat buat ngeikhlasin seseorang yang bahkan belum sempat kita miliki sepenuhnya gue tau ga akan gampang tapi biarin waktu yang ngejalanin tugasnya untuk saat ini gue ga mau maksa lo buat ngelupain dia tapi gue mohon jangan nyiksa diri lo sendiri buat orang yang bahkan ga peduli sama keberadaan Lo" jelas Rasha sambil mengelus rambut Acha pelan

"Jangan sedih kaya gini bokap sama nyokap besok pulang mereka pasti sedih kalo liat lo gini apalagi ayah, ayah bakal sedih ngeliat tuan putri yang udah dia jaga sedih karena laki laki kaya Atala okey?" Ucap Rasha dan di angguki oleh Acha

"Mau makan di luar ga? gue traktir deh kita makan di mie ayam pak saleh gimana?" Lanjut Rasha mengajak kakaknya untuk makan karena ia tahu harus apa ketika mood kakaknya sedang tidak baik baik saja

"Gue lagi ga laper beliin matcha latte aja ya" pinta Acha pada Rasha

Dengan segera kakak beradik itu turun ke bawah menuju garasi

"Lo tunggu di mobil aja biar gue yang beli ke dalem, matcha latte kan?" Ucap Rasha dan di angguki oleh Acha

Di dalam mobil Acha hanya bermain hp menghapus foto foto Atala yang dia punya sedangkan Rasha sedang memesan minuman untuk Acha

Di dalam cafe tersebut sembari menunggu Rasha mengedarkan pandangannya dan tidak sengaja menemukan seseorang yang familiar untuknya dia melihat Atala dan Alisa sedang makan di cafe tersebut dengan gelak tawa yang bahagia, Rasha yang mengepalkan tangannya kesal tidak mengalihkan pandanganya pada meja tersebut, Setelah pesanan minumannya jadi Rasha beranjak dari tempat duduknya dan menuju meja Atala

"Hai" sapa Rasha pada Atala

"Siapa ya?" Tanya Alisa pada Rasha sedangkan Rasha tidak menggubris pertanyaan Alisa

Atala yang terkejut melihat keberadaan Rasha dengan reflek berdiri seakan dia tahu bahwa dirinya akan di pukuli oleh Rasha

Rasha mengangkat tangannya seperti orang yang ingin menampar pipi Atala tetapi tangannya berhenti ketika hampir sampai ke pipi Atala dan menepuknya pelan, setelah itu Rasha berbisik di telinga Atala "Harusnya tangan gue tadi mendarat dengan sempurna di pipi lo tapi sayang ada seseorang yang ngelarang tangan gue buat nyentuh muka yang sok kegantengan ini" ucap Rasha menusuk

"Dan buat lo, gimana rasanya ketawa sama orang brengsek kaya dia?" Lanjut Rasha menunjuk Alisa

"Pasti menyenangkan ya tertawa dengan lepas tanpa tahu ada hati yang terluka di belakangnya, longlast buat lo berdua" ucap Rasha menabrak kasar bahu Atala lalu meninggalkan meja tersebut

Di mobil Acha sangat bosan ia menunggu Rasha yang lama di dalam, ketika dia ingin membuka pintu mobil untuk menyusul Rasha dia sudah melihat Rasha dari jauh jadi ia urungkan niatnya untuk menyusul

"Lama banget anjir" gerutu Acha pada Rasha

"Iya iya maaf, mau pulang dulu atau mau kemana dulu?" Tanya Rasha

"Pulang aja" ucap Acha sambil meminum matcha latte yang di belikan Rasha

Sesampainya di rumah Rasha melihat kakaknya sudah tertidur pulang di sampingnya, dengan sigap Rasha mengangkat Acha dan membawanya ke dalam kamarnya

"Setelah ini jangan ada air mata lagi, lo harus janji sama gue" ucap Rasha sebelum meninggalkan Acha di kamarnya

.
.
.
.
.
maaf kalau masih ada penulisan atau kata yang salah karena author hanya manusia biasa

Kemarin kita udah nemenin acha buat deketin Atala sekarang kita harus nemenin acha buat ngelupain atala 🥺🥺

bentala & bumantara || COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang