024. Looking for evidence

1.6K 232 70
                                    

"Maksud Dokter?" tanya Taufan tak mengerti dengan ucapan  Dokter Lintang.

Dokter Lintang tersenyum tipis kemudian dia menepuk bahu Taufan "cari bukti yang sebenarnya tentang jatuhnya Beliung dari roftoop. Kamu gak bisa menyimpulkan sendiri sesuatu segala yang terjadi hanya dengan mendengar dari orang lain." setelahnya Dokter Lintang pergi dari sana untuk melanjutkan perjalanannya menuju ruangan profesor.

"Bukti?".


𓏲ּ ֶָ

Buk!

"Mati aja lo!".

Buk!

"Lo berani sama gue, hah?".

Buk!

"Gue gak akan pernah ngampunin lo!".

Thorn yang melihat kembaran sengklek nya itu hanya bisa menghela napas lelah. Bagaimana tidak, kalau Solar bertingkah seolah dia tengah berkelahi dengan musuh.

Padahal jelas-jelas pemuda itu tengah menggebuki ransel milik sang ayah yang tadi tak sengaja Solar tendang saat memasuki kamar orang tuanya.

"Kamu bisa berhenti ngedrama? Aku pusing liatnya," titah Thorn sambil berkacak pinggang di ambang pintu kamar orang tuanya.

Solar menoleh kemudian dia menyimpan ransel ayahnya ke atas kasur king size, lalu dia melangkah menghampiri Thorn dan tersenyum pada pemuda itu.

"Ayo beresin kekacauan di dapur karna ulah kamu, sebelum Ummi sama Abi pulang!" ajak Thorn sebelum dia pergi kedapur diikuti dengan Solar dibelakangnya.

"Oh iya, kamu kenapa nggak main sama Hali lagi? Biasanya kamu selalu sama dia" tanya Thorn.

"Soal itu–".

"Kamu percaya soal gosip murahan itu? Bisa aja kan mereka bohong" kata Thorn memotong ucapan Solar.

Thorn membalikan tubuhnya kemudian dia menatap Solar "kamu lebih percaya sama orang lain dibanding Hali yang udah kenal sama kamu sejak kecil?" tanya Thorn.

Solar menghela napas kemudian dia melangkah pergi meninggalkan Thorn.

"bukannya gue gak percaya sama Hali, tapi disaat hati gue nyuruh gue buat percaya sama ucapan Hali waktu itu... otak gue nyuruh gue buat lebih percaya sama omongan orang lain dibanding sama ucapan Hali" jelas Solar panjang lebar.

"Fang juga bilang hal yang sama ke gue kayak yang gue bilang sama lo tadi," lanjut Solar.

6 hari lalu...

Di sebuah rumah pohon di hutan terlihat tiga orang pemuda yang sedang  membicarakan sesuatu.

"Gue gak nyangka sama lo, Li" ucap Fang sambil menatap Halilintar dengan tatapan kecewa.

"Gue kira lo nggak sejahat itu sampe berani dorong orang dari roftoop" lanjut pemuda dengan violet hair itu.

"Gue gak maksa kalian buat percaya sama gue, tapi semua yang gue ucapin itu gak salah" sahut Halilintar yang sejak tadi diam saja sambil menatap kebawah pohon.

[✔] 1. HIS LAST STOP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang