011. Son of devil

1.8K 270 11
                                    

HAPPY READING

───────🍧☁───────

Halilintar baru saja melakukan pekerjaan terakhirnya, dan saat ini dia tengah bersiap-siap untuk pulang sebab hari sudah malam.

"Kak Lintar, tolong sekalian buang ini ya" ujar seorang pemuda yang lebih muda dari Halilintar sambil memberikan kantong plastik hitam berisi sampah.

Halilintar mengangguk kemudian mengambil kantong sampah itu dan pergi keluar untuk membuangnya, setelah selesai dia melakukan tujuan utamanya.

Pulang.

Halilintar melangkah menyusuri trotoar jalanan. dia mengadahkan kepalanya ke langit untuk melihat indahnya bintang yang menghiasi malam ini kemudian dia menunduk.

'Lin, jangan lari-lari!'

'Dasar anak nakal, ayo cepat mandi nanti kamu sakit'

'Sini Mama suapin'

'Nggak lama kok, nanti pulangnya Papa kasih mainan'

Air matanya menumpuk dipelupuk matanya saat mengingat kenangannya bersama sang Mama.

Walau sudah sangat lama, tapi Halilintar masih ingat jelas bagaimana wanita itu tersenyum dengan begitu lembut kepadanya.

"Dasar bego, ngapain sih nangis dijalan" Halilintar menghapus air matanya kasar.



𓏲ּ ֶָ

Gempa menyandarkan kepalanya pada bahu Halilintar yang saat ini sedang membaca komik di ponselnya.

"Nanti kalau misalkan udah besar, aku mau kita bertiga terus" kata Gempa.

Halilintar tersenyum miris saat mendengar perkataan Gempa barusan.

"Kalau bisa..." Halilintar menggantungkan ucapannya. Pemuda itu meletakan ponselnya keatas nakas lalu mengalihkan tatapannya pada Gempa, "... lo mending tidur sana, ini udah malem".

Gempa menggeleng dan mulai memeluk tubuh Halilintar, "tidur sama Kakak buat malam ini."

"Kenapa?" tanya Halilintar karena tak biasanya Gempa ingin tidur dengannya.

"Pengen aja, aku udah lama gak tidur bareng Kakak."

Halilintar menghela napas panjang laudia mengangguk "yaudah tidur, gue mau ngambil air dulu".

Halilintar bangkit dari kasur lalu dia pergi dari kamarnya untuk mengambil air didapur.

Gempa memposisikan tubuhnya untuk tidur di kasur milik Halilintar, dan kemudian tak lama kemudian Halilintar kembali dari dapur dengan membawa segelas air putih kemudian menyimpannya diatas nakas.

"Kak," panggil Gempa saat Halilintar sudah membaringkan tubuhnya disamping Gempa "Kak Taufan belum pulang, apa nggak apa-apa?" tanya Gempa.

"Bukan masalah, kan? Selama dia masih hidup."



𓏲ּ ֶָ

Taufan berjalan santai di Koridor sekolah dengan tangan yang dimasukan dengan saku hoodie. Pagi ini dia sedang tidak banyak tingkah karena katanya ingin menjadi cowok cool seperti Halilintar.

[✔] 1. HIS LAST STOP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang