038. Cats understand better

1.8K 238 17
                                    

HAPPY READING

───────🌈🌧️───────

Angeline berjalan di Koridor rumah sakit sambil sesekali tersenyum pada orang–orang yang ditemuinya, suasana hatinya sedang baik sekarang jadi dia akan selalu tersenyum.

Namun tatapannya tak sengaja melihat siluet seseorang yang sangat dia kenali masuk kedalam sebuah ruangan, Angeline tau itu ruangan milik siapa.

"Bukannya itu Lintar? Kenapa masuk kedalam ruangan Dokter Lintang?" gumam Angeline.

Tungkainya dia arahkan untuk berjalan ketempat tadi, tempat dimana seorang pemuda menghilang dibalik sebuah pintu.

"Kamu nggak minum obat lagi kan?"

"Hm"

"Kamu gak akan sembuh–sembuh kalau gitu terus"

"Emangnya ada yang peduli?"

Angeline tahu menguping pembicaraan orang lain itu tidak baik, tapi orang yang berbicara didalam adalah suara cucunya.

Apa pemuda itu sakit? Tapi Dokter Lintang adalah dokter spesialis penyakit dalam.

"Dokter, kira–kita Lintar bisa hidup sampe kapan?"

"Jantung Lintar rusak, apa Lintar bisa hidup lebih lama?"

"Kamu selalu kayak gini, percaya sama saya kalau kamu akan sembuh"

"Gak yakin"

Angeline menutup mulutnya berusaha untuk meredam isak tangisnya, wanita itu berlari untuk menjauh sejauh mungkin dari tempat itu.

Dia terduduk di sebuah bangku taman sambil menangis, dia tidak mau percaya dengan ucapan dua orang laki–laki didalam ruangan itu.

Tapi hatinya menyuruhnya untuk percaya.

"Lintar hiks... kamu bohong kan?" ucap Angeline pelan diiringi dengan isak tangisnya, "kamu nggak hiks... sakit kan?"

Hingga ingatan Angeline teringat dengan perkataan Halilintar beberapa waktu lalu.

"Kamu beneran nggak apa–apa?".

"Lintar cuma capek aja Nek,".

"Lintar lelah sama kehidupan ini".

"Kalau kamu capek, kamu boleh istirahat".

"Buat selamanya?".

Tangis Angeline kembali pecah saat mengingatnya kembali, dan sekarang Angeline tahu apa yang Halilintar maksud lelah.

Pemuda itu sudah terlalu sakit.


𓏲ּ ֶָ

"Jangan lupa minum obat, jangan lupa–"

"Iya–iya, Lintar tau itu" ketus Halilintar memotong ucapan Dokter Lintang, lalu pemuda itu melenggang pergi begitu saja dari ruangan Dokter Lintang tanpa sepatah katapun.

Dan melihat itu Dokter Lintang menghela napas.

"Kamu itu emang gak berubah ya Lin, padahal masalah hidup kamu banyak banget" ucap Dokter Lintang.

"Bahkan kamu gak pernah ngeluh sedikitpun" lanjut Dokter Lintang.

Dan disini Halilintar, diparkiran rumah sakit, pemuda itu sedang menaiki motornya lalu melajukan motornya untuk pergi dari area rumah sakit.

[✔] 1. HIS LAST STOP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang