Beliung duduk di sebuah ayunan ditaman seorang diri, dia hanya ingin sebuah ketenangan sekarang, tanpa Halilintar.
"Gue maunya lo mati sekarang Lin, tapi gue gak mau lo mati dengan tenang" ucapnya dengan tatapan kosong kedepan.
"Gue benci sama lo".
FLASHBACK ON
"Kenapa lo tega ngelakuin ini?" tanya Beliung pada Halilintar yang sekarang sedang menatap tangannya yang bergetar tak karuan.
Beliung menatap nyalang Halilintar sambil mencengkram kerah kemeja yang pemuda itu gunakan, "kenapa, hah? APA SALAH ADEK GUE SAMA LO, HAH?" teriak Beliung murka.
"Bel gue gak sengaja" balas Halilintar sambil menatap kedua mata Beliung yang berkilat tajam, "itu diluar kendali gue".
"Apanya yang nggak sengaja, sialan? Jelas–jelas gue liat dengan mata kepala gue sendiri kalau lo yang udah bunuh Sekala!" sentak Beliung.
Kedua mata Beliung berair saat melihat seorang gadis yang tergeletak tak berdaya dibawah kakinya dengan tubuh bersimbah darah.
"Ini yang lo sebut gak sengaja?!"
Halilintar tak membalas ucapan Beliung dia lebih memilih menunduk sambil sesekali menekan dada kirinya yang terasa sakit.
"Lo emang gila Lin, seharusnya waktu itu lo mendekam dirumah sakit jiwa kalau sekarang kejadiannya bakalan kayak gini!"
Bugh!
Beliung menendang perut Halilintar kuat hingga membuat darah segar keluar dari mulut Halilintar, "seharusnya lo yang mati, bukan Sekala!"
Beliung menghampiri Sekala—sang adik—yang sudah tak bernyawa dengan sebuah pisau menancap dijantung gadis itu.
"Kala?" panggil Beliung dengan air mata yang terus turun tanpa mau berhenti, Beliung membawa Sekala kedalam pelukannya lalu mencium pucuk kepala Sekala.
"Kala ayo bangun, kita pulang" ucap Beliung dengan suara tercekat karna menangis.
"Kala, Kakak udah jemput kamu sekarang, jadi ayo bangun!".
"Kala?".
"SEKALA!" teriak Beliung saat Sekala gak kunjung bangun juga.
"ARGGGGHHHHHH!"
FLASHBACK OFF
"Gue gak akan pernah maafin lo Halilintar" kata Beliung sambil berjalan pergi meninggalkan taman tempat biasa dia bermain dengan Sekala saat dulu.
"Gue mau lo ngerasain sama apa yang Sekala rasain".
•
𓏲ּ ֶָ
•"Kak Lin?" panggil Gempa saat Halilintar melamun terus sejak tadi sambil menggenggam tangan dingin Taufan.
Halilintar tersentak kaget saat Gempa sudah ada disampingnya, karna sejak tadi Gempa sedang ada ditoilet jadi begitu melihat Gempa ada disini Halilintar kaget.
"Gempa," Gempa bergumam sebagai jawaban, "gue lelah" lanjut Halilintar.
"Istirahat" jawab Gempa yang sekarang berada disisi lain ranjang pesakit Taufan.
"Buat selamanya?" tanya Halilintar sambil menatap netra kembar Gempa.
Gempa menautkan alisnya tak mengerti, "maksud Kak Lin?".
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 1. HIS LAST STOP
Fiksi Remaja"Gue ngantuk, tapi kalau tidur takut gak bangun lagi" "Lo ngomong apaan sih Lin?!" Halilintar Gadeon Fernandez, sosok remaja yang harus dewasa sebelum waktunya karna sebuah kecelakaan pesawat yang membuatnya dan kedua kembarannya harus kehilangan so...