020. Sick Mama

1.9K 247 30
                                    

HAPPY READING

───────🍓💭───────

Shireen menatap wajah sembab Halilintar kemudian gadis kecil itu mengusap sayang rambut cokelat Halilintar, lalu Shireen mengerucutkan bibirnya saat Halilintar lagi-lagi menangis.

"Kak Gledek jangan nangis lagi dong, nanti makin ganteng kalau nangis," ucap Shireen sambil mengusap air matanya yang ikutan turun.

"Hancur Reen, sakit banget." adu Halilintar pada Shireen yang tengah menatapnya itu.

"Siapa yang cincang hati Kak Gledek?" tanya Shireen dengan polosnya, "pasti sakit ya Kak, sayang banget aku bukan dokter, jadi gak bisa obatin Kak Gledek" ucap gadis kecil itu sedih.

Halilintar mengusap wajahnya kasar lalu dia menoleh pada Shireen yang sejak tadi menatapnya "sakit banget Reen, sampe rasanya gue mau mati saking sakitnya".

Shireen mengusap air mata Halilintar yang lagi-lagi turun membasahi pipi pemuda itu.

"Kak Gledek jangan nangis lagi,"-Shireen bangkit dari duduknya lalu dia menarik tangan Halilintar-"ayo aku beliin eskrim, buat Kak Gledek nggak sedih lagi!".

"Gue nggak mau eskrim" tolak Halilintar dan itu membuat Shireen mencebik kesal.

Shireen mendongak untuk melihat Halilintar yang lebih tinggi darinya itu "aku maksa, Kak Gledek harus mau pokoknya" kata Shireen lalu dia membawa Halilintar pada salah satu tokok eskrim yang ada di taman.

"Kak Angin!" panggil Shireen pada seorang gadis dengan rambut panjang yang diikat.

"Hai Shireen, mau beli eskrim?" tanya Angin dan segera diangguki oleh Shireen.

"Aku mau dua, rasa apa ya,"-Shireen menoleh pada Halilintar yang sejak tadi hanya menunduk saja, seolah sepatunya lebih menarik dibanding jajaran eskrim berbagai rasa di depannya-"Kak, mau rasa apa?".

"Terserah lo," balas Halilintar singkat "tapi gue gak suka cokelat".

Shireen mengangguk, "rasa stroberi deh, Kak Angin" kata Shireen.

Angin mengangguk, lalu tak lama kemudian dia memberikan dua eskrim rasa stroberi pada Shireen, dan saat Shireen akan membayarnya, pergerakan tangan gadis itu terhenti saat suara Halilintar menghentikannya.

"Biar gue aja".

Shireen menatap Halilintar, " kenapa? Kan tadi aku bilang mau beliin Kak Gledek eskrim" ucap Shireen kesal karna niat baiknya lagi-lagi ditolak oleh Halilintar.

Halilintar tidak membalas ucapan Shireen dan memilih untuk segera membayar eskrim yang dibelinya dan berjalan begitu saja bersama Shireen yang berjalan disebelahnya.

"Kak"-Shireen menyodorkan satu eskrim yang dipegangnya pada Halilintar-"ini".

Halilintar mengambil eskrim dari tangan Shireen, dan Shireen tersenyum melihat itu.

"Kenapa Kak Gledek nangis?" tanya Shireen, karena sejak awal Halilintar nangis Shireen belum mengetahui alasan kenapa Halilintar menangis.

"Lo nggak perlu tau, cukup gue yang tau".

Shireen mencebikan bibirnya kesal lalu mulai memakan eskrimnya "kalau Kak Gledek ada masalah, cerita aja sama Shireen Jjevaline Agatha!" seru Shireen dengan senyuman yang mengembang dibibirnya.

"Aku bukan anak kecil, aku udah kelas dua SD, jadi Kak Gledek nggak usah sungkan buat cerita sama aku" lanjut Shireen.

"Terserah lo Reen,"-Halilintar mengalihkan pandangannya yang semula menatap kosong kedepan kini dia menatap Shireen-"tapi makasih, Shireen".

[✔] 1. HIS LAST STOP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang