Ch- 6

6K 304 7
                                    

Wehhhh... Thor kambek neh guyss.. ada yang nungguin gak???

Ara : gak..

Thor: gue sambit lu ya..😊

Ara : kaboooorr (ngacirr)

Ekhemmm.. okeh, setibanya saye disini.. untuk mengatekan hp saye dah balek seperti semule..

Apaan dah gaje🙄 pokoknya guys, sorry kemarin gak up, karena kondisi hp ini yang ngedrop untungnya ni hp gak perlu dirawat inap, tapi karena Thor sendiri gak punya cadangan chapter, makanya chapter sekarang delay, dan baru bisa di updet sekarang.

So, enjoy this chapter guys!



























~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

POV masih bersama para male lead kita ya..

Setelah kejadian pingsannya Ara, mereka bertiga pun bergantian menjaga Ara.

Emm, tapi tidak bisa dibilang menjaga juga sih.. mereka itu hanya datang, trus duduk di sofa, udah.. kadang sambil kerja, kadang tiduran, atau main game, dll, intinya kayak orang sekolah gitu, yang penting absen, biar kagak alpha, ntar siangan dikit mau bolos juga kagak jadi masalah, yahh kurleb kek gitu lah..

Jadi untuk makanan atau kontrol apapun tentang Ara, selebihnya ya sama suster disana..

Dan Ara pun juga sebenarnya risih, tapi mau menegur, belum apa-apa juga udah keder duluan dianya, jadi yaudalah let it flow..

.
.
.
.
.
.

Xavier POV on

Sudah seminggu kami menjaga wanita itu, bukan apa apa, cuma kamu ingin memastikan sendiri, seperti apa sikapnya, tentunya untuk menilai apakah rencana menjadikan dia istri kami itu hal yang tepat atau kita harus putar otak lagi, mencari solusi yang lain.

Jadi selama seminggu ini, kami datang kerumah sakit secara bergantian, dan selama itu juga tidak ada kejanggalan apapun, bahkan dari yang aku lihat, dia terlihat sangat menyayangi anak yang ada dalam kandungannya itu.

Hari ini tepat seminggu dia di rawat, kemarin pun dari diagnosa dokter, wanita itu sudah boleh pulang, jadi rencanannya sore ini kami akan membawa wanita itu ke mansion yang baru kami beli, tapi sebelum pulang ke mansion, rencananya kami ingin mengajaknya ke dokter obgyn temannya Marcus, sekedar lebih memastikan kesehatan kandungannya dan USG juga, baru selanjutnya membicarakan keputusan kami berikut dengan syarat dan perjanjian yang harus di patuhinya, di mansion nanti.

Namun hari ini aku sedikit terlambat dari jam biasanya kami datang ke rumah sakit, karena tadi ada meeting yang harus ku hadiri. Setelah menghadiri meeting, aku langsung bertolak menuju rumah sakit.

Dipertengahan jalan, bayanganku menelpon dan mengatakan bahwa wanita itu mencoba untuk kabur, seketika aku merasa geram, 'baru juga di tinggal sebentar sudah berusaha kabur' batin ku kesal.

Ku kira wanita itu adalah wanita yang pintar, karena selama seminggu, tidak ada pemberontakan yang ia lakukan terhadap kami, kenapa aku sebut dia pintar?

Karena kami pikir dia sudah tau bahwa kami adalah orang yang berbahaya, jadi cara terbaik untuk bertahan hidup adalah menurut dan patuh akan apa yang sudah kami atur.

Tapi aku salah, sikap tenang yang dia tunjukkan itu hanyalah kedok, sikap tenang nya itu bukan sifat patuh, melainkan menunggu celah, dia sengaja berperilaku baik, sehingga kami lengah, dan celah itu muncul, setelah celah itu sudah ada, kita tinggal eksekusi saja. Seperti yang dia lakukan hari ini, ketika melihat kami yang belum datang ke ruangannya dia langsung memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur dari kami.

Denyara And 3 Handsome Beast  (Transmigrasi Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang