Ch-11

4.4K 253 11
                                    

Entah kenapa sekarang ia jadi ingin salah satu dari tiga pria itu ada di sini.. 

Mulai Ara menghitung mundur dalam hati

Tiga.. dua.. sa*****

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

Tik.. tok , tik.. tok.. hanya suara jam yang berbunyi di ruangan,yang bernuansa serba gelap itu..

Terlihat di sebuah kursi, duduk seorang wanita yang pakaiannya sudah dipenuhi dengan darah, belum lagi luka luka yang masih menganga di sekujur tubuhnya, dan terlihat di sebrang sana pria yang di cintainya berdiri menatap dengan penuh seringaian, di belakangnya terdapat 2 orang bodyguard yang berjaga.

Detik ini juga Zara menyesali tindakan gegabah nya, Zara? Yah.. wanita yang terikat di kursi itu adalah Zara.. dia disiksa habis habisan oleh para bodyguard Marcus.

"Ini akibatnya, kalau kau bermain main dengan saya, harusnya kau sadar diri, dengan saya yang menyelamatkan mu, kau harusnya berterimakasih dengan mendedikasikan dirimu disini, tapi.. sekali jalang ya tetap saja jalang.. kau malah menyebar rumor atas nama saya, dan membuat kekacauan di mansion kami, berani sekali kau.. tapi tenang, saya tidak akan menghabisi mu sekarang.." ucap seorang pria yang tak lain dan tak bukan adalah Marcus.

"Jack!" Panggil Marcus

Jack pun maju selangkah dan menundukkan kepalanya disamping Marcus "Siap tuan?" Tanya nya

"Siksa dia setiap hari, tapi obati setelahnya.. ingatt jangan biarkan dia mati.." ucap Marcus

"Baik Tuan!" Ucap Jack dengan naga tegas. .

Setelahnya pun Marcus keluar dari ruangan itu lalu menaiki lift khusus untuk menuju ke lantai tiga..

Dan setelah sampai di lantai tiga ia pun menyusuri lorong gelap, pada bagian sayap kanan mansion, sambil memutar mutarkan pisau lipat kesayangannya..

Namun dari kejauhan dia bisa melihat wanita itu...ah.. Ara ya.. itu namanya... 'apa yang dia lakukan disana?' batin Marcus, ia pun mempercepat langakahnya, menghampiri Ara.

Ketika sudah makin dekat Marcus pun di buat terkejut dengan tindakan Ara yang tiba tiba langsung memutar tubuh seperti hendak melarikan diri, namun oleng dan akan terjatuh.

Langsung saja Marcus membuang pisaunya sembarangan dan berlari cepat menuju Ara.

Sret.. happ!! Berhasil!! Marcus pun berhasil menangkap tubuh Ara yang hendak terjatuh.. dan dengan segera ia pun, menarik dan mendekapnya.

Ara yang masih terkejut pun tampak tak bergeming.. sedangkan Marcus langsung menyeimbangkan tubuh keduanya dan langsung menghardik Ara "Apa yang kau lakukan hah!! Kau mau membuat anakku mati?!!"

Ara yang mendapat bentakan itu pun langsung memegang perutnya, dalam hati ia juga merutuki kebodohannya.. namun lagi dan lagi karena hormon kehamilannya ia pun tak mampu menahan air matanya.. Ara pun menangis sesenggukan..

Marcus yang melihat itu pun, menghela nafas panjang.. "berhenti menangis! Dan katakan apa yang kau lakukan disini!" Tanya Marcus masih dengan nada yang tinggi..

Ara menciut, tak berani menatap Marcus namun dia tetap menjawab, daripada kagak di jawab bisa bisa nasibnya sama kek si Zara lagi, dibikin mokad.. kan gak lucu..

"Saya tadi... Mau cari jalan ke dapur.. tapi.. tapi.. gak ketemu.. trus lihat ada setan bawa pisau.. saya takutt.. mau lari.. tapi keseleo kakinya.. makanya jatuhh.. hik.." ucap Ara sambil berusaha menahan sesenggukan nya.

Marcus yang mendengar penjelasan Ara yang terdengar seperti cicitan itu pun mengernyitkan dahinya, 'yang bawa pisau di ujung lorong tadi kan saya.. maksudnya saya itu setan gitu?! Berani beraninya wanita ini mengatai saya setan!' batin Marcus

Denyara And 3 Handsome Beast  (Transmigrasi Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang