Ch-13

4.8K 277 20
                                    

"Bukan! Ara adalah ISTRI saya!!" Ucap Marcus yang sontak membuat kedua wanita itu terkejut, satunya tidak terima, dan satunya meleleh.. meleyot.. dan me me me yang laiinn..

‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡

' Ara ISTRI saya!'

'Ara ISTRI saya!'

'Ara ISTRI saya!'

'ISTRI saya!'

'saya!!'

'ya!'

"Aaaaaaaaaaa.." pekik Ara dengan suara yang teredam bantal.

"Bajingaaaannn.. bisa bisanya gue yang baper anjiirrr.. kan niatnya pengen bikin dia yang baper bukan gue... Gimana si ahhh..."ucap Ara tak terima dengan keadaan nya yang sekarang, lihat aja dari ujung rambut sampe ujung bulu kaki merah semua, eaakk canda gesss.. yang bener muka leher sama kupingnya aja gess merah semua, antara malu dan baper gitu..

"Duuhhh astatanggg.. mana ngomongnya pake suara yang deep bangett gituuuh.. aduuhh suaranya tuuhhh canduuu bangettttt.. beraaat banget suaranya ada serak serak nya juga, mana gaya ngomongnya juga cool bangett.. aaaaa.. mamakkkk aku gak kuattt rasa rasanya pengen gue cip**(disensor demi kenyamanan pembaca)"

Yaahh.. beginilah jadinya MC kita ketika kehilangan kewarasannya.. kita abaikan saja yah.. nah kita beralih ke 3 ekor iblis kita.

.
.
.
.

Mereka bertiga sekarang sedang melakukan panggilan video dari tempat masing masing.

"Bagaimana situasi disana?" Tanya Marcus

"Kalau saya sih sudah beres, hanya saja saya malas kalau harus sana sini, lagi pula besok ada meeting di resto yang searah dengan jalan kesana, jadi pikir ya, sekalian saja.." ucap Edgar, dengan bahasa baku yang khas.

"Kalo gue sih.. udah beres juga, semua tikus sudah ditenggelamkan dengan baik dan benar.. hehe .."ucap Xavier sambil menyeringai. Sedangkan kedua temanya hanya bisa geleng geleng.. 'sudah tak tertolong, kasihan mana masih muda' batin mereka berdua.

"Oke, kapan kau pulang Xavier?" Tanya Marcus.

"Paling besok pagi gue udah balik" jawab Xavier

"Jam berapa kira-kira kalian sampai dirumah?" Tanya Marcus lagi

"Siang lah paling jam 11 sudah sampai rumah, karena saya ada meeting di jam 9pagi" jawab Edgar

"Yahh kalo gue sama sih keknya sama Edgar, emang napa sih Xav?" Tanya Xavier

"Aku merasa ada yang aneh dengan perut Ara.." ucap Marcus yang tiba-tiba di sela oleh Xavier

"Kenapa emang?" Sela Xavier

"Makanya dengarkan dulu! Jangan sela perkataanku!" Peringat Marcus geram dengan nada yang sedikit meninggi. Sedangkan Xavier hanya menyengir dengan watadosnya..

"Hahhh.. ok.. kalian ingat sekretaris ku yang berhenti dengan alasan kehamilan kemarin?" Tanya Marcus

"Ingat ingat, siapa ya namanya? Gue lupa, soalnya banyak nama cewek yang harus gue hapalin" ucap Xavier, yang membuat Edgar dan Marcus, seketika mendatarkan wajahnya.

"Yaa.. intinya dia, tidak perlu repot pikirkan namanya, toh tidak penting juga, lagian kita tau siapa perempuan yang kamu maksud, lanjutkan Marcus.." ucap Edgar menyudahi kehebohan Xavier.

"Ok, dia resign karena sedang mengandung dan ingin fokus ke kandungannya, tapi karena prosedur perusahaan, akhirnya setelah kandungannya berusia 4 bulan dia barulah bisa resign dan selama itu aku lihat perutnya tidak terlalu terlihat.. baru saat ia resign aku lihat perutnya sudah agak menonjol, nah kalian lihat tidak perut Ara? Bukannya itu terlihat sangat buncit untuk ukuran 7 Minggu?" Jelas Marcus

Denyara And 3 Handsome Beast  (Transmigrasi Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang