06.|UJIAN

145 18 36
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Guys yang udah baca sampe sini aku minta votenya si please. Apa susahnya si vote aja. Hargai disini yang nulis.

"Baik cukup sampai disini saja, mari kita menutup kajian ini dengan mengucap hamdalah Alhamdulillah hirobil alamin"

"Maaf jika ada salah kata, karena kesempurnaan hanya milik Allah. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

Alfi turun dari panggung itu lalu tak lama kemudian dia mendekati Arul yang sedari tadi diam.

"Rul" Arul menoleh dan melihat Alfi yang tersenyum kearahnya.

"Fi gue mau hijrah" Ucap Arul bersungguh-sungguh.

Alfi tidak kaget justru dia tersenyum dan merangkul sahabat nya itu. "Ayo kita perbaiki sama-sama."

"Ajarin gue ngaji dulu ya Fi, gue belum lancar" Ucap Arul cengengesan.

"Iya tenang aja." Jawab Alfi.

"Eh iya fi bentar besok kan PAS, duh gue lupa belajar mana besok lagi ya Allah"

"Udah mending sekarang kamu pulang, terus belajar."

"Lo ga pulang Fi?"

Alfi mengernyitkan dahinya dan menaikan satu alisnya.

Melihat itu Arul langsung teringat sesuatu. "Oh iya gue lupa yaudah gue pulang duluan."

"Asalamualaikum" Ucap Alfi.

"Hehe lupa yaudah Assalamu'alaikum"

Akhirnya Arul pulang dan meninggalkan Alfi.

"Walaikumsalam."

•°•

Keesokan harinya Alfi kembali kesekolah, ia berangkat lumayan pagi jadi jumlahnya tidak terlalu banyak datang Sampai akhirnya dia melihat Arul dan Difa berjalan bersama.

Saat Arul hendak mendekati Alfi. Alfi memberikan tatapan yang tak bisa dijelaskan.

"Kenapa lo natap gue kaya gitu?" Tanya Arul.

"Kamu bareng sama Difa?" Arul pun mengangguk.

"Kalian kan sepupu kamu bukan mahram."

"Fi-" Ucapan Arul terpotong dengan ucapan Alfi.

"Dalam Islam, sepupu tidak mahram rul, jadi kalian dosa apalagi berdua-duaan kaya gitu Astaghfirullah" Entah kenapa Alfi kesal atau dia cemburu? Ahh rasanya tidak mungkin.

"Fi dengerin dulu, gue sama Difa itu mahram karena kita saudara sepersusuan" Alfi yang mendengar nya kaget.

"Kamu tidak pernah mengatakannya, kukira kamu berduaan sama yang bukan mahram"

"Hehe lupa, yaudah deh maapin yak"

"Hmm"

"singkat banget. "

Alfi mengabaikan kata- kata itu Arul, dia langsung masuk ke kelas.

"Yee gue ditinggal, ehh tapi tadi Alfi sangat marah-"

Dia berhenti dan mengingat sesuatu. "Jangan jangan Alfi beneran suka sama Difa lagi"

Tak mau memikirkan terlalu dalam hingga ia memasuki kelas karena kebetulan sudah bel.

Ngomong ngomong Difa sudah lama tak muncul, dimana anak manis nan lucu itu?.

Sekarang Difa fokus belajar dipikirannya kali ini ia harus belajar.

Tugasku Adalah Mendoakan muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang