29.|KELULUSAN

77 5 0
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Aku mohon kalau semisal cerita aku cuma buat kalian lalai sama ibadah mending jangan dibaca ya. Utamakan pencipta dulu. Utamakan ibadah dulu.

Oh iya buat kalian yang udah baca ceritaku aku mohon vote dan komen nya ya. Itu berpengaruh banget buat naikin mood aku. Tolong ya kalian bisa hargai aku yang nulis mikirin alurnya disini.

Dan kalo semisal menurut kalian cerita ini bagus kalian bisa rekomendasikan ke temen kalian ya biar mereka bisa baca kisah Alfi-Difa juga ya.

.

.

.

.

.

.

.

Hari demi hari berlalu. Tak terasa sekarang siswa SMA CITRA BANGSA menunggu hasil kelulusan.

Kalian tau siapa orang yang paling cemas menunggu berita kelulusan?

Siapa lagi kalau bukan...

Difa.

Saat ini gadis itu terlihat amat gelisah, ia duduk bersama Lina di sebuah kursi yang tak jauh dari kelasnya.

"Lin, gimana kalau saya gagal? "

Lina yang sedari tadi menatap langit beralih menatap Difa. "Kegagalan itu wajar Dif. "

"Tapi saya ga mau gagal karena saya sudah berusaha. "

"Gak semua usaha juga berbuah sebuah kemenangan, tapi saya yakin apapun hasilnya itu adalah baik untuk mereka. "

"Nilai cuma Angka dif dan pinter ga harus nilai tinggi. "Mendengar ucapan Lina Difa pun berkata, " Tapi pinter bisa terwakilkan dengan nilai."

"Nilai memang cuma angka tapi dengan nilai itu bisa menjadi pembeda. "

"Pandai itu ga cukup dif, ber pandai pandai juga perlu. "

"Maksdnya? " Ujar Difa yang memang tak mengerti ucapan Lina.

"Mungkin pinter emang bisa dideskripsikan lewat nilai, tapi nilai aja ga cukup. Why? Misal nih, kita lagi ujian terus salah satu dari kita nyontek. Menurut kamu dia pinter gak? " Akhir kata Lina memberikan pertanyaan yang tak bisa di jawab oleh Difa.

"Mungkin dia bakal pinter saat ulangan aja, beda kalo kita kuis secara lisan. Liat aja orang itu ga akan bisa jawab. Mereka cuma pinter nyontek aja. "

"Maka nya gue bilang pandai itu perlu tapi ber pandai pandai juga per- perlu. "

Difa hanya diam merenungi serta mencerna semua kalimat yang diberikan oleh Lina.

******

Saat ini Lina dan Difa sedang berjalan menuju mading yang tertempel kertas kelulusan. Setelah sampai,terlihat di sana ramai sekali orang yang hendak melihat hasil kelulusan nya.

"Misi misi, saya juga mau lihat. " Umar Lina meminta seseorang yang sudah selesai melihat untuk bergantian. Setelah orang itu bergerak untuk pergi Lina pun langsung mengajak Difa. "Ayo Dif. " Difa pun hanya mampu mengangguk.

Tugasku Adalah Mendoakan muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang