23.|MENTAL

65 9 0
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Aku mohon kalau semisal cerita aku cuma buat kalian lalai sama ibadah mending jangan dibaca ya. Utamakan pencipta dulu. Utamakan ibadah dulu.

Oh iya buat kalian yang udah baca ceritaku aku mohon vote dan komen nya ya. Itu berpengaruh banget buat naikin mood aku. Tolong ya kalian bisa hargai aku yang nulis mikirin alurnya disini.

Dan kalo semisal menurut kalian cerita ini bagus kalian bisa rekomendasikan ke temen kalian ya biar mereka bisa baca kisah Alfi-Difa juga ya.

.

.

.

.

.

.

.

"Saya janji saya akan menyayangi Allah. "

Lina hanya mengangguk tanpa mengucapkan satu patah kata pun.

Setelah itu bel tanda masuk pun berbunyi, tanda mereka akan mengerjakan soal LUS kali ini.

Setelah soal dibagikan dan semua siswa dirasa sudah mendapatkan soal tersebut. Guru yang menjadi pengawas kali ini adalah guru yang paling ditakuti di SMA CITRA BANGSA guru yang memang terkenal dengan galak serta rasa emosinal nya yang tidak terkendali, juga segala perintah nya yang tidak bisa dilanggar.

"Siapapun yang ketahuan mencontek, membuka buku. SAYA AKAN SOBEK BUKU KALIAN DIHADAPAN KALIAN!!" Ujar sang guru memperingati semua murid nya agar tidak mencontek melalui buku.

Dizaman sekarang memang banyak sekali murid yang masih curang, terutama dalam ulangan. Ada yang tidak takut dengan guru, buku mereka letakkan pada kolong yang tersedia.

Guru pun terkadang masa bodoh dengan hal itu, tanpa mereka mengetahui itu bukan hasil dari mereka sendiri.

"Iya Pak. " Ujar seluruh murid kompak.

Saat itu latihan ujian berjalan dengan baik. Semua mengerjakan dengan tenang tanpa suara sedikit pun. Hanya ada bunyi gemercik alat tulis yang diketuk ketuk pada meja.

"Dif, minjem buku lo. " Pinta Cia tiba-tiba.

Awal nya Difa hanya diam tak menggubris ucapan Cia namun, Cia terus terus an memanggil manggil nama Difa. Hal itu yang membuat nya tidak bisa fokus.

Akhirnya Difa menyerah ia membuka ransel nya dan mengeluarkan Buku paket mata pelajaran saat itu.

"HEII KAMU, MAU BUKA BUKU? " Tanya sang guru pengawas yang mampu membuat Difa terdiam. Sedangkan Cia hanya memasang muka datar tanpa sedikit pun rasa berdosa.

Dmnn! Bagaimana dia bisa lupa atas peraturan yang diberikan belum lama tadi. "BAWA SINI BUKU KAMU. " Difa hanya diam tak mampu menjawab satu patah kata pun. Dihatinya jelas ada rasa takut yang menghantui.

Srep

Buku Difa sekarang berada ditangan guru pengawas. "MAU MAIN MAIN DENGAN SAYA KAMU HA? " Difa hanya mampu menggeleng geleng kan kepala nya dengan tangis yang mati mati an ia tahan. "Pak jangan pak. Saya mohon jangan pak. " Difa terus meminta agar sang guru pengawas itu mengampuni nya. Namun nasi sudah menjadi bubur semua hanya sia sia. Peraturan tetap peraturan meski itu bukan salah Difa.

Tugasku Adalah Mendoakan muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang