19.|SUKA?

69 8 0
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Aku mohon kalau semisal cerita aku cuma buat kalian lalai sama ibadah mending jangan dibaca ya. Utamakan pencipta dulu. Utamakan ibadah dulu.

Oh iya buat kalian yang udah baca ceritaku aku mohon vote dan komen nya ya. Itu berpengaruh banget buat naikin mood aku. Tolong ya kalian bisa hargai aku yang nulis mikirin alurnya disini.

Dan kalo semisal menurut kalian cerita ini bagus kalian bisa rekomendasikan ke temen kalian ya biar mereka bisa baca kisah Alfi-Difa juga ya.

Happy Reading.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah keduanya berbincang-bincang tak lama Rakhi pun pulang dan Alfi kembali ke kelasnya.

Saat Rakhi pulang ke rumah ia langsung mengecek keadaan putri nya. Ia sangat menyayangi putri nya itu. Baginya Difa adalah seorang peri kecil yang sangat ia sayangi.

"Gimana keadaan nya? " Tanya Rakhi. Difa tak menjawab melainkan hanya memamerkan senyum nya kepada sang ayah dan berharap sang ayah akan mengerti apa yang dimaksud.

"Nak, ayah udah tau semuanya. Apa kamu masih takut? " Tanya Rakhi.

Difa mendongak guna melihat wajah sang ayah itu. Ia seperti ingin mengucapkan sesuatu namun ia tahan. Dan setelah itu ia menggeleng. Hal itu membuat Rakhi keheranan. Kenapa Difa hanya menggeleng.

"Kamu besok mau sekolah nak? "

Difa mengambil nafas dan.. "Iya Difa mau yah. "

Rakhi tersenyum mendengar itu. "Kalo ada apa apa cerita sama ayah ya sayang, jangan dipendem sendiri an. Ayah gamau kejadian kaya dulu terulang lagi pokoknya cukup sekali ga perlu diulang lagi."

Difa tersenyum. Ia merasa bangga mempunyai ayah yang amat sangat menyayangi nya. Difa sama seperti kebanyakan anak perempuan diluar sana bahwa ayah adalah cinta pertama nya bagianya ayah lah superhero nya dan ayah lah yang selalu mengerti keadaan nya.

*****

Keesokan harinya Difa kembali berangkat sekolah dengan ditemani oleh Arul.

"Ayah bunda, Difa berangkat dulu ya. " Ujar Difa sambil menyalami Rakhi dan Delina.

"Rul titip Difa ya, jagain. Jangan ditinggal tinggal. " Pesan Delina kepada Arul.

"Iya insyaallah Arul jagain tante. Yaudah kita pamit ya tan. " Arul pun juga bergantian menyalami kedua orang tua Difa yang tak lain dan bukan adalah Rakhi dan Delina.

"Iya hati-hati ya, jangan kebut kebut. "

"Iya om. Assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikumussalam."

Arul mengetahui kejadian yang telah dialami oleh Difa namun ia mengetahui nya setelah 1 tahun kejadian itu berlalu.

Tugasku Adalah Mendoakan muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang