16.|TAKUT?

75 9 0
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

"Rasa takut itu selalu membayang bayangi diriku. "

-Adifa

.

.

.

.

.

Saat pulang, Rakhi dan Delina jelas kaget dengan keadaan anak nya yang tiba-tiba seperti orang ketakutan.

"B-bun y-yah"

"Ya Allah nak kamu kenapaa" Delina sebagai seorang ibu jelas cemas melihat keadaan anaknya itu.

Difa tak menjawab ia dengan cepat masuk kedalam kamarnya. Tak lama kemudian isakan tangis mulai terdengar.

"Nak kamu gapapa kan? " Tanya Rakhi sambil menggedor gedor pintu kamar Difa. Ia sangat khawatir.

" Difa.. Gapapa yah.. " Ucap nya masih dengan isakan nya.

"Difa ga mau sekolah dulu yah difa takutt. "

Kedua orang tua Difa saling pandang. "Jangan jangan dia kambuh yah. " Ujar Delina.

"Ayah juga curiga gitu bun, liat dia gemeteran. "

"Besok coba ayah ke sekolah, bunda yakin ada sesuatu yang udah terjadi disekolah nya Difa. "

"Difa kan rajin bun, kalo dibentak guru kayanya gak mungkin. " Memang bagi Rakhi Difa adalah anak rajin dan cerdas, tak pernah ia membuat kesalahan disekolahnya.

"Siapa tau yah, ayah inget dulu Kita pindah dari Lampung ke Jakarta itu karena apa? "

"Karena masa lalu nya kan? "

"Itu salah satu nya selain itu Difa juga pernah dibentak guru karena dijebak sama temennya. "

Rakhi memang tahu anaknya memiliki sebuah trauma yang amat mendalam bahkan hingga sekarang.

Flashback on

Sekumpulan remaja berpakaian biru putih sedang berbincang bincang seperti merencakan sesuatu.

"Jadi kita harus jebak si culun itu, biar dia diusir dari kelas pak Firman. " Ujar salah satu perempuan yang diduga bernama Cindy.

Culun adalah panggilan untuk Difa yang kalau itu duduk dibangku SMP kelas 2. Ia dipanggil culun karena kala itu ia memakai jilbab instan dengan ciput yang hampir menyentuh alisnya.

Dan Ia juga tak mempunyai satu orang teman pun dikarenakan Cindy and the geng memanas manasi semua orang untuk tidak berteman dengan Difa.

"Gue punya ide. " Ujar salah seorang perempuan teman Cindy yang rambutnya sedikit coklat dan dikucir seperti ekor kuda.

Semua pun mendengarkan rencana yang dibuat oleh teman Cindy itu.

"Jadi nanti kan kelasnya pak Firman, dan kalian pasti tau kan Pak Firman guru yang gabisa dibantah dan kalo ada murid yang ga ngerjain tugas pasti disuruh keluar.

Tugasku Adalah Mendoakan muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang