14.|KEMENANGAN

89 9 0
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

"Sesungguhnya sesuatu yang dikerjakan dengan niatan lillahita'ala lebih baik, daripada hanya mengejar sebuah kemenangan. "

-Muhammad Alfiandro Al-Aziz

.

.

.

.

.

Hari berlalu waktu terasa begitu cepat hingga tak disangka hari lomba Alfi dan Difa telah tiba.

Saat ini Difa menggunakan gamis coksu dengan jilbab senada yang menutupi dada hingga keperutnya. Ia terlihat sangat cantik dengan tas yang ia bawa.

Sedangkan Alfi juga terlihat sangat tampan menggunakan baju koko dengan warna yang hampir mirip dikenakan oleh Difa serta celana hitam yang membuatnya terlihat bersilau. Mereka seperti couple.

Kini keduanya berjalan untuk memasuki mobil guna ketempat tujuan. Pak Radi dan Bu Dewi selaku guru pembimbing sudah menduduki bangku depan mobil. Alfi yang tau bahwa akan duduk disamping Difa pun merasa tak nyaman.

"Bu Dewi, sebelumnya maaf kalau terbilang kurang sopan. Namun saya ingin meminta untuk tidak duduk disebelah Difa. Saya merasa tidak nyaman kita bukan mahrom. "

Ucapan Alfi membuat Bu Dewi kikuk. " Eee iya boleh nak Alfi, kamu duduk didepan aja sama pak Radi biar ibu yang Dibelakang sama Difa. "

Mendengar itu mata Alfi berbinar. "Terimakasih banyak bu, maaf untuk kelancangan saya ini. "

"Sudah tidak apa apa.  Ibu juga paham kok,memang seharusnya kita tahu batasan. "

20 menit berlalu tak lama mobil yang berisi Pak Radi, Bu Dewi, Difa dan Alfi pun sampai ditempat lomba. Bu Dewi bersama Difa pergi ke tempat perlombaan pidato, sedangkan Alfi dan Pak Radi pergi ke perlombaan Qiro.

Beruntung Alfi perlombaan Qiro serta sambung ayat waktunya berbeda sehingga ia bisa mengikuti dua lomba sekaligus.

Difa duduk di kursi peserta ia mendapat nomor 3 dari 15 peserta. Nomor yang cukup awal. Namun Difa bisa bernafas lega karena ia tidak tampil pertama.

Peserta pidato pertama mulai maju, membacakan isi pidatonya yang berjudul berbakti kepada orang tua. Setelah selesai lanjut dengan peserta kedua yang bertema menjadi generasi qurani.

Saat ini entah mengapa tiba-tiba Difa seperti merasa tegang. Apakah ia grogi? Tentu tidak ia sudah pernah mengikuti lomba ini hanya memang itu sudah lama.

"Baik peserta yang selanjutnya, Adifa Hisyana Syakila dari SMA CITRA BANGSA. "

Difa mengucapkan bismilah sebelum naik ke atas panggung. Ia harus yakin bahwa ia akan bisa.

"Bismillahirrahmanirrahim." Helaan panjang Difa Lakukan.

"Assalamu'alaikum... Warahmatullahi.. Wabarakaaaatuh. "

Tugasku Adalah Mendoakan muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang