Four

323 37 1
                                    

                               Happy reading

                   Jangan lupa votmen nya ya😁

                               *************

Saat ini Hoseok duduk disofa kamarnya, termenung setelah mengobati luka ditangan dan kemerahan di pipinya, menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan sendu, Taehyung jelas orang yang baik dan lembut pada orang yang dia sayangi,ia tahu itu, setelah memperhatikan interaksi Taehyung dengan orang terdekatnya, senyuman lembut akan selalu tersungging di bibirnya, senyum yang tak pernah ditunjukkan untuknya ,apa ia akan terus menjalani hidupnya seperti ini terus menerus?ah ia tak tahu semoga kedepannya ada kemajuan.

"Ah sudahlah Hoseok, lebih baik kau membersihkan diri, untuk hari ini jangan dipikirkan dulu"monolognya melangkah menuju kamar mandi, lima belas menit Hoseok keluar dari kamar mandi lengkap dengan piyama hijaunya dan merebahkan diri di ranjang, tanpa menunggu lama memasuki alam mimpi, mungkin efek kelelahan.

                                   ********

Langit kelabu menyapa pagi ini, dikamarnya Hoseok masih tertidur pulas saat alarm di ponselnya berbunyi dengan nyaring, Hoseok mengeliat malas, tangannya meraba-raba mencari keberadaan ponsel, setelah mendapatkannya alarm dimatikan dan ia bangun mengumpulkan nyawanya, mengingat kejadian semalam Hoseok menghela nafas, semalam mungkin Taehyung dalam mood yang buruk, well itu bukan hal yang baru selama tiga tahun terakhir Taehyung selalu bersikap seperti itu hanya padanya.

Tidak ingin berlarut-larut dengan pikirannya Hoseok ,segera pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri,dua puluh menit kemudian Hoseok keluar dari kamar mandi dengan fresh, mendekati lemari untuk memilih pakaian dan pilihannya jatuh pada sweater baby blue dipadukan dengan jeans putih dan sepatu yang senada,menyisir rambut dengan pani menutupi kening yang mana membuatnya terlihat di manis.

Drrt drrt

Getaran pansel disampirkan mangalih fokusnya yang memaki lipbalm agar bibirnya tidak kering, mengambil ponselnya dan memeriksa pesan yang masuk,mengetik sesuatu sebagai balasan dan memasukkan ponselnya dalam saku celana, memeriksa sekali lagi pada cermin didepannya dan melihat pipinya yang masih sedikit memerah walau sudah diobati, tidak ingin terpikirkan, melangkah keluar kamar untuk turun.

Ia sarapan hanya dengan sepotong roti dengan selai strawberry dan segelas susu vanilla, sambil sarapan ia memandang kursi kosong di depannya, menghentikan makannya hoseok menunduk kepala sejenak berusaha menetralkan perasaan sesak yang kembali menghinggapinya,ia memukul pelan dadanya dan bergumam tidak apa-apa , dan melanjutkan sarapannya dan selesai ia beranjak dari duduknya melangkah keluar mansion menuju besment untuk mengambil mobilnya.

                                   *************

Berkendara cukup lama Hoseok berhenti di restoran ala Jepang, memasuki restoran sambil mengedarkan pandangan dan menemukan dua objek yang duduk bangku paling sudut, restoran ini lumayan ramai di pagi hari, mendekati keduanya yang sepertinya belum menyadari kedatanganya.

"Jungkook-ah,Jisoo-ah, maaf menunggu lama"keduanya menoleh dan melambaikan tangan, menarik kursi disamping namja bergigi kelinci.

"Sstaga hyung, ada apa dengan pipimu dan.. tangan mu hyung kenapa bisa seperti ini"tanya Jungkook khawatir

"Hoseok-ah kau...gwenchana?"yang bertanya adalah yeoja didepannya, Kim Jisoo

"Hm gwenchana nuna,aku baik-baik saja, jangan khawatir"

"Dasti dia yang melakukannya bukan?"Jisoo bertanya dengan tatapan menyelidik "Hoseok-ah bisakah kau-"

"Tidak nuna, aku tidak bisa"jawabnya dengan lirih membuat keduanya terdiam merasa bersalah "ah bisakah kita berhenti membahas ini?hey kita sudah lama tidak bertemu,jadi jangan bicarakan ini lagi,okay?"

Jungkook dan Jisoo mengerti perasaan Hoseok, mereka telah berteman cukup lama,kuliah di jurusan yang sama, diantara mereka bertiga Jungkook saja yang masih melajang, pemuda manis bergigi kelinci itu belum ingin terlibat dalam sebuah hubungan.

"Aku memiliki dua kabar untuk kalian"tiba-tiba Jisoo menginterupsi, kedua namja didepannya memperhatikan dengan penasaran "pertama, perusahaan tempatku dan Jungkook bekerja akan mengirim orang, kekantor unit di Ilsan menangani proyek besar juga penting dan perusahaan mengirim aku untuk pergi,tapi-"Jisoo menggantungkan kalimatnya, melirik kedua temannya bergantian

"Aku tidak bisa "

"Tunggu, kenapa aku tidak tahu nuna,dan kenapa kau tidak bisa pergi bukankah ini kesempatan untuk naik jabatan "ucap Jungkook heran yang diangguki oleh Hoseok yang baru selesai meminum milkshake nya,ah ngomong-ngomong sebelum Hoseok datang, kedua temannya sudah memesan makanan dan minuman untuknya,teman yang baik bukan?,ah kembali ketopik.

"Kabar keduanya.."ucapnya tanpa berniat menjawab Jungkook membuat sang empu merenggut kesal"karena sebentar lagi akan ada Jisoo junior "ucapnya ceria.

Hoseok dan Jungkook terkejut, mereka tidak percaya tapi juga senang mendengar berita bahagia ini"benarkah?salamat nuna aku ikut bahagia mendengarnya "ucap Hoseok tersenyumlah simpul ia juga merasa bahagia,tentu saja ,teman mana tak bahagia melihat temannya senang, akhirnya setelah sekian lama tercapai juga keinginan yeoja didepannya ini.

"Aaa~aku sangat senang, selamat nuna apakah suami nuna sudah mengetahuinya?"dan dibalas anggukan oleh satu-satunya yeoja diantara mereka.

"Lalu, siapa yang akan menggantikan mu,nuna?"tanya hoseok

"Siapa lagi kalau bukan si penggila kelinci"sahutnya ringan.

uhuk

Jungkook tersedak ludah sendiri,dikantor dia terkenal dengan sebutan, seseorang orang yang sangat tergila-gila pada kelinci , entahlah apapun yang berbau kelinci Jungkook pasti akan menyukainya,dia bahkan memelihara sepasang kelinci dirumahnya.

"Kenapa aku?"

"Aku rasa itu pilihan baik untukmu,aku tahu kau sedang kesepian, anggap saja untuk healing dan sekalian juga untuk mencari pasangan disana, betul tidak Seok?"yang diangguki sang empunya nama .

"Nuna benar, Jungkook-ah, meskipun kau disana untuk bekerja setidaknya kau bekerja dengan suasana dan lingkungan baru "

Jungkook terdiam, memikirkan ucapan keduanya, sepertinya itu bukan ide yang buruk"okay,aku akan pergi "

Lalu mereka berbicara random yang diselingi canda tawa, Hoseok bersyukur memiliki teman seperti mereka, yang mengerti keadaannya tanpa menuntut banyak pertanyaan.





                                        TBC

Votmen jgn lupa.

Painful Love (Vhope)#REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang