thirty-two

244 33 1
                                    


Teguk demi teguk alkohol mengalir membasahi tenggorokan nya yang mulai panas,rasa terbakar dari minuman yang ia teguk tidak menghendakinya untuk berhenti,rasa pening dan mual mulai mendera.

Dengan wajah merah dan bibir pucat yang sedikit bergetar, tangan yang mulai Tremor kembali mengangkat gelas yang siap di tumpahkan isinya pada lambung yang belum terisi sama sekali, rambut dan pakaian acak-acakan dan mata yang memerah terlihat seperti orang baru menangis?.

"Sialan"

Buk

Menaruh gelas dengan kasar,mata tajam menatap lurus kedepan di sela rambut nya yang menjuntai berantakan.

"Kenapa? kenapa mereka menyembunyikan semuanya dariku? kenapa?!!"suara teriakan putus asa terdengar.

Namja itu menutup mulutnya dengan satu tangan, terkekeh kecil seperti orang gila,lalu mengacak rambutnya dan menggeram kesal.

"Kenapa? kenapa?wae?hiks"

Flashback on

Kekuasaan dan kekayaan, jika kalian memiliki gelar itu tentu saja kau bisa melakukan apapun, bahkan nyawa bisa di hilangkan dengan mudah,dan dia antara dua kata tersebut tentu saja ada nyawa yang menjadi taruhannya.

Banyak orang yang menyukai mereka begitu pula sebaliknya, orang-orang yang pandai bersilat lidah untuk mencapai apa yang di inginkan.

Duduk dengan suasana tegang di dalam ruangan itu, Taehyung yang di landa penasaran yang tidak bisa di bendung lagi menatap kedua orang di depannya ini dengan tidak sabaran.

Rasa penasaran sekaligus takut yang melanda nya saat ini, takut apa yang tidak ia ketahui telah membawa penyesalan untuk nya, jika semua itu Terjadi Taehyung tidak tahu harus tertawa atau menangis akan kebodohan nya.

"Taehyung-ah"nyonya Kim memanggil anaknya dengan pelan.

"Maafkan eomma karena telah menyembunyikan semua ini dari mu,tapi semua ini demi kebaikanmu dan juga Hoseok"jelasnya dengan perlahan.

"Katakan"kata Taehyung penuh penekanan, kesabaran nya semakin menipis karena sang ibu berbicara dengan bertele-tele.

"Apa-"

"Katakan langsung pada intinya,apa yang telah kalian sembunyikan dari ku!"Taehyung berkata dengan suara sedikit keras, menatap ibunya yang menatapnya iba dan tuan Jung yang menatapnya datar sambil berdecih.

"Baiklah"Nyonya Kim menghela nafas sejenak sebelum kembali membuka suara "kejadian beberapa tahun lalu,lebih tepatnya saat kau masih menduduki bangku senior high school,apa kau mengingatnya?"

Tanpa ragu Taehyung mengangguk mantap, kejadian mengerikan itu tidak akan pernah ia lupakan, dimana nyawanya hampir terlepas dari raganya.

"Saat kau mengalami penculikan itu, eomma sangat putus asa,kau pasti mengerti,sebut ibu orang jahat karena merasa senang akan keberadaan Hoseok di sana"mata Nyonya Kim berkaca-kaca saat menyebut nama menantunya.

Taehyung mengerut bingung "Hoseok? kenapa eomma meyebut namanya?"tanyanya tidak mengerti.

"Eomma jelas kan!"tuntut Taehyung tidak bisa sabar.

"Saat kau mengalami penculikan itu kau pasti tahu ada yang menyelamatkan mu bukan?"

Mendengar hal itu, Taehyung kembali teringat masa kelam beberapa tahun lalu, dimana di rumah gelap ia meringkuk dengan luka lebam di seluruh tubuhnya, belum lagi dengan kakinya nya yang terkilir, terkurung di ruangan itu selama beberapa hari, tanpa minum dan makan, bahkan cahaya matahari pun ia tidak bisa melihat nya,sungguh ia sudah tidak memiliki tenaga bahkan sekedar membuka mata.

Painful Love (Vhope)#REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang