Eight

276 35 3
                                    




Happy reading

***********







"Ughh"terbangun dalam keadaan seluruh badan terasa sakit dan lemas terutama rasa pusing yang dengan segera menyergap, Hoseok menatap langit -langit atap,berikut dengan ruangan penuh warna putih pada pengelihatannya,kernyitan beserta ringisan keluar dari dari bibirnya dan suara seseorang yang sangat ia kenal terdengar ,walau butuh waktu lama namun Hoseok akhirnya menyadari sosok yeoja yang ia sangat hormati setelah sang ibu berdiri menatapnya penuh keterkejutan.

"Oh ya tuhan, akhirnya"serunya "Hoseok-ah kau baik-baik saja?"wanita paruh baya yang tidak lagi muda namun masih terlihat cantik itu bertanya khawatir ,menaruh gelas dinakas sampingnya dan menggenggam tangan Hoseok yang tidak terinfus"bagaimana mana perasaan mu sekarang? apa ada yang sakit atau mungkin apapun? katakan saja pada eomma"

"Aku baik-baik saja emmonim , gwenchana jangan khawatir "ucapnya Hoseok lembut menenangkan yeoja didepannya ini, ia adalah ibu mertuanya nyonya Kim Yerim, ibu dari Kim Taehyung, bangkit dengan perlahan tapi dengan cepat nyonya Kim menahannya , pada akhirnya namja manis itu kembali membaringkan diri, tidak banyak bicara karena suaranya masih serak dan parau.

"Bagaimana eomma tidak khawatir,kau sudah dua hari tertidur tanpa bangun sebentar saja"mendengar ucapan tersebut cukup membuat Hoseok terkejut,pantas saja badannya terasa lemas"tidak ada yang terasa sakit?katakan pada eomma, eomma akan memanggilkan dokter kau tunggu disini"baru saja akan bangkit, Hoseok menahan lengannya.

"Tidak eomma, aku sudah tidak apa-apa, cuma sedikit pusing "

"Kau yakin?"ucapnya masih khawatir

"Aku sangaaat yakin, eomma "dan nyengir lucu membuat nyonya Kim tertawa pelan,astaga kenapa menantunya ini sangat menggemaskan."kapan eomma datang kesini?"lanjutnya menggenggam lembut tangan nyonya Kim dan mengelus dengan jempol tangan.

Menghela nafas nyonya Kim menjawab"Suho menelpon eomma dan berkata kau masuk rumah sakit,kau tahu eomma sangat khawatir saat melihat mu penuh luka dan darah,e-"

"Nyonya kim bahkan sampai menangis histeris melihat keadaan mu"

"Yak Suho,kau mengambil cerita utamanya "omel satu satunya yeoja disana pada Suho yang baru datang membawa nampan dengan semangkuk bubur dan susu vanilla "kau datang tiba-tiba, seperti hantu saja"lanjutnya mengomel membuat Hoseok dan Suho terkekeh.

"Hoseok-ah"panggil nyonya Kim pelan, Suho seakan mengerti menaruh nampan dinakas mengangguk pelan pada nyonya Kim yang menatapnya dan keluar ruangan,ia tahu nyonya Kim ingin berbicara serius dengan Hoseok"ini pasti perbuatannya, eomma tidak tahu apa yang dipikirkan sampai dia melakukan ini padamu"nyonya Kim menatapnya dengan tatapan bersalah.

"Gwenchana eomma, kumohon jangan dipikirkan"

"Tidak Hoseok,aku sebagai eommanya entah kenapa eomma...merasa malu"lirihnya diakhir, Hoseok yang mendengar nys sesuatu dibalik rongga dadanya berdenyut sakit"eomma merasa sangat kecewa padanya, entah apa yang dilakukan appanya jika mengetahui perbuatan anak satu-satunya"ucapnya sendu, mengingat mendiang suaminya selalu mengajari tentang berbagai hal, namun sekarang? semua seperti tidak pernah diajarkan apapun.

"Eomma"panggilan lirih dari Hoseok membuat nyonya Kim menatapnya tersenyum lembut.

" Apapun itu eomma minta maaf sebesar-besarnya padamu Hoseok-ah, eomma tahu kau bertahan sampai sekarang demi eomma,bukan begitu?"Hoseok hanya menunduk tak menjawab, nyonya Kim mengerti Hoseok pasti lelah dengan hubungan tak sehat ini, terlalu menguras emosi,"tapi eomma mohon bertahanlah sebentar lagi, setelah semuanya selesai, apapun keputusan mu, ingat eomma selalu mendukungmu, dan-"

"Aaa~ eomma aku lapar,apa eomma tidak memberiku makan?ah eomma kau tega sekali"rengeknya dengan nada sedih diakhir, tentu saja berpura-pura, mencoba mengalihkan perhatian, tidak ingin pembicaraan ini berlanjut dan nyonya mengerti itu, terkekeh geli melihat rengekan Hoseok, yang sangat jarang terlihat, mungkin tidak pernah, selain dengan orang yang disayanginya, makanya nyonya kim akan menuruti kemauan Hoseok, mereka jarang bertemu karena kesibukan masing-masing, terutama nyonya Kim yang selaku keluar masuk negara' orang.

"Aigooo,ueri seok-ei lapar eoh?eomma lupa hehe,mianhae, sekarang biar eomma yang menyuapimu ne"Hoseok tertawa kecil merasa malu, bahkan telinganya sedikit memerah, nyonya Kim membantu Hoseok untuk duduk,mengambil mangkuk diatas nakas dan mulai menyuapi Hoseok dengan kasih sayang seperti anak kandung sendiri.

Disisi lain Hoseok menatap nyonya Kim dengan mata berkaca-kaca, menerima suapan demi suapan dengan bibir sedikit bergetar, bubur yang cair seperti ia menelan bongkahan batu, sangat susah, namun bukan karena sedih tapi karena terharu yeoja didepannya ini menyayanginya seperti anak kandung sendiri, membuat ia yang telah ditinggalkan oleh sang ibu merasa rindunya terobati sedikit demi sedikit, sedangkan appanya orang yang sibuk tapi jangan mengira ia tidak pernah mengurus Hoseok,malah sebaliknya ia mengurusnya dengan sangat baik.


*********

Nyonya Kim keluar dari ruangan Hoseok, ketika Hoseok telah jatuh tertidur karena efek obat, menutup pintu dengan pelan takut membangunkan sosok yang didalam, berbalik dan ia menemukan Taehyung yang berjalan di koridor rumah sakit yang lumayan sepi menuju kearahnya.

"Eomma ka-"

Plaak

Rasa nyeri juga panas menyengat segera menyebar di pipi Taehyung, tamparan itu seperti nya digunakan dengan perasaan amarah, Taehyung menoleh menatap sang ibu sambil memegang pipinya tidak percaya, nyonya Kim menatap Taehyung penuh amarah sampai wajahnya memerah, tangannya terkepal erat disisi tubuhnya.

"Apa begini cara memperlakukan pasanganmu hah?kau lihat apa akibat dari perbuatanmu?kau sudah keterlaluan Kim Taehyung, eomma tidak pernah mengajarimu berperilaku buruk seperti itu"nyonya Kim menatap Taehyung dengan kecewa, membuat tubuh Taehyung menegang, tatapan itu,ia tidak pernah berharap bisa melihatnya dari yeoja yang telah melahirkannya, tidak sekalipun,dan kini ia bisa melihat betapa kecewanya sang ibu padanya, tiba-tiba mata memanas merasa marah pada dirinya sendiri, apakah perbuatannya sudah keterlaluan sampai mendapati sang ibu menatapnya seperti itu?.

Tangannya terkepal , mencoba menahan gejolak perasaannya, kepalanya menunduk dalam tidak berani menatap yeoja didepannya ini"eomma tidak tahu harus berkata apa lagi padamu, eomma menyurumu untuk menyayanginya, mencintainya atau jika tidak bisa kau bisa menganggapnya sebagai saudara atau teman, bukan sebagai samsak tinjumu"isakan kecil kecil lolos dari bibirnya, membuat Taehyung mendongak cepat dengan mata melebar.terkejut.

"E-eomma"Taehyung tergagap, mengusap lelehan air mata yang mengalir dengan pelan dan menatap taehyung.

" Sekali lagi kau berbuat seperti ini, eomma tidak akan tinggal diam dan jika kau berpikir eomma tidak tahu apa-apa kau salah Taehyung, sangat salah, eomma bahkan tahu bahwa dia telah kembali ke negara ini"Taehyung semakin terkejut, dari mana eommanya mengetahuinya? dan satu lagi....ini tentang perceraian kalian"Taehyung terdiam mematung, tidak berani membuka suara hanya menatap kosong lantai yang ia pijak.

"Eomma tidak tahu apa yang kau pikirkan dan apa yang akan kau lakukan kedepannya,"terdiam sejenak, lalu melanjutkan"tapi ingat rawatlah Hoseok dengan baik, sayangi dia sebagai pasanganmu,dia orang yang baik dan dia layak untuk diperlakukan dengan baik juga, ingat itu, jangan sampai kau menyesalinya "

Setelah selesai nyonya Kim melangkah pergi melewati Taehyung yang masih tak bergerak sedikitpun dari tempatnya, menatap lantai dengan kosong, memikirkan perkataan ibu nya dan juga apa yang akan ia lakukan kedepannya, menoleh menatap ruangan didalam melalui jendela, di sana sosok yang ia sakiti berbaring dengan wajah damai, dapat ia lihat beberapa lebam wajahnya dan luka sobek disudu bibir,naik keatas melihat perban yang meliliti kepala bersurai abu,kembali menundukkan pandangan dan melangkah pergi tanpa menoleh kebelakang.





TBC

Jan lupa votmen nya ya 😁

Painful Love (Vhope)#REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang