Six

303 34 5
                                    

                                  Happy reading






                                       *********


Saat ini,Hoseok duduk disofa kamarnya kepalanya menunduk menatap tangannya yang bergetar tremor, getaran tersebut  sedikit demi sedikit menjalar pada seluruh tubuhnya, kepalanya menggeleng pelan semakin lama menjadi gelengan panik, bibir bergetar bergumam tidak jelas, matanya berkaca-kaca.

"Tidak, jangan lagi kumohon, tidak berhentilah jangan seperti ini, kumohon"lirihnya membawa tangannya yang bergetar depan dada memeluknya erat untuk menghentikan getarannya, maniknya melirik kesana kemari gelisah, bangkit dari duduknya berjalan cepat menuju nakas samping ranjang.

Membuka laci dengan tergesa-gesa dan berantakan, dadanya turun naik dengan cepat bernafas terputus-putus,tubuhnya semakin bergetar,setelah menemukan apa yang dicari tanpa menunggu lama Hoseok membuka tutup botol kecil yang dipegangnya mengeluarkan beberapa butir pil dan menelannya tanpa bantuan air.

Tubuhnya lemas jatuh terduduk dilantai bersandar pada ranjang, nafasnya yang memburu mulai teratur,bulir keringat menetes dari dahinya menurun menuju pakaiannya yang juga telah basah oleh keringat,mata sipit itu tertutup dengan perlahan dan jatuh tertidur tanpa berniat pindah keranjang.


                                    ***********

Seorang namja tampan duduk dengan angkuh,satu kaki bertumpu pada kaki lainnya,kaca mata hitam bertengger manis di hidung mancungnya,mengenak setelan hitam dan sepatu pantofel dengan warna serupa, sibuk dengan ponselnya, tanpa peduli dengan orang-orang yang berlalu lalang didepannya sambil membawa koper yang menoleh dua kali untuk melihatnya, visualnya sungguh menakjubkan membuat orang-orang geleng kepala.

Suara speaker terdengar memberitahukan bahwa pesawat luar negeri menuju korea telah mendarat,namja itu bangkit berdiri kepalanya menoleh kesegala arah mencari yang sedari tadi ia tunggu , dan tiba-tiba tubuhnya mematung mata dibalik kaca mata hitam melebar dengan mulut sedikit terbuka, melangkah seperti berlari menuju sosok yang juga diam seperti patung diambang pintu bandara dengan koper disebelahnya.

Namja tinggi itu berlari memeluk sosok namja yang lebih mungil darinya dengan pelukan erat, sosok yang mendapat pelukan terkejut tidak bisa bergerak, membiarkan namja tinggi itu memeluknya erat.

"aku merindukanmu

"Ta-taehyung?"



park Jimin"





                                     ************




Seminggu telah berlalu dengan cepat ,dan seminggu pula Taehyung tidak pernah pulang semenjak pertengkaran mereka terakhir kali , membuat Hoseok gelisah menjalani hari-harinya, Hoseok tidak tahu dimana Taehyung berada,dia tidak pernah menelepon atau mengirim pesan jikapun Hoseok yang melakukannya tidak kunjung mendapat jawaban atau balasan.

Saat ini Hoseok menduduki diri diruang tamu,manaik kedua kaki dengan satu memeluk lututnya tangan satu lagi memegang remote tv, menonton layar yang menyala didepannya dengan bosan, menghembuskan nafas malas dan menumpu dagu kecilnya pada lutut, tangannya senantiasa menekan tombol untuk mengganti channel yang lebih menarik, tidak tahu karena terlalu asik dengan mari mengganti channel atau ia sedang melamun sampai tidak mendengar Suho yang memanggilnya dari tadi.

"Tuan Hoseok?...

Tuan....    Seok?

YAK HOSEOK"

Hoseok tersentak terkejut mendengar suara teriakan memanggil namanya,menoleh mencari dimana asal suara dan menemukan Suho berdiri menjulang dengan nafas sedikit...terengah? entahlah Hoseok tidak tahu mungkin efek lelah bekerja,ya mungkin itu, tidak tahu saja Suho seperti itu karena memanggilnya.

Painful Love (Vhope)#REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang