thirty-four

347 38 14
                                    

Eumm minta vote and komennya boleh?


*********







Entah sudah hari keberapa Taehyung mendekam di kamar nya, mata memerah,perut yang kosong dan hanya di sisi dengan cairan alkohol yang mana membuat perutnya menjerit perih, Taehyung sudah lupa terakhir kali ia mengisi perutnya, tubuhnya semakin lemas tanpa tenaga, Putung rokok berceceran di mana-mana,botol whisky sudah tidak terhitung jumlahnya.

Jari-jari bergetar tetap bergerak mengarahkan batang nikotin ke bibir yang pucat dan kering,kini kamarnya lebih tepat di sebut tempat sampah karena ulahnya, aroma menyengat tercium membuat perut bergejolak ingin mengeluarkan isinya,mata yang berat namun tidak bisa tertutup, sesekali ia mendengar ketukan pintu dan di susul suara Suho maupun pekerja lainnya, mereka sudah melakukan hal tersebut sejak beberapa hari lalu namun Taehyung tidak peduli.

Menghiraukan semuanya demi menikmati waktu penyesalan yang menggerogoti nya dengan perlahan, Taehyung sudah tidak kenal waktu,ponsel yang biasanya terus berdering kini tergeletak di lantai dalam keadaan mati, pikiran nya selalu berkelana memikirkan semuanya bagai orang gila, terkadang menangis sesenggukan seperti anak kecil yang terluka.

Menangis lalu tertidur, hal itu yang selalu terulang, terkadang ia akan jatuh tidak sadarkan diri, muntah namun hanya cairan pahit yang keluar,perut melilit membuat nya mengerang, sakit, sangat sakit,tapi Taehyung tahu ini tidak seberapa ketimbang apa yang telah ia lakukan pada Hoseok, mengingat hal tersebut air mata kembali luruh tanpa suara.

Rasanya Taehyung tidak tahan lagi, ingin rasanya mengenyahkan pikiran tentang dia dalam otak nya, namun itu tidak bisa, semua itu seakan kaset rusak yang terus berputar tanpa di inginkan, meringkuk di lantai dingin dekat sofa, tidak peduli dengan segala kotoran yang menempel padanya.

Segala ucapan maaf ia gumam kan, menyampaikan bagaimana rasa sesal nya yang memakan batin nya secara perlahan namun sangat menyakitkan, teriakkan frustasi yang memekakkan telinga, Taehyung menyesal,ia tidak bisa menahannya lagi,ini menyakitkan, apakah ini yang di rasakan Hoseok? apakah namja itu bisa menahannya?.

Rasa bersalah dan sesal semakin membesar di setiap detiknya,ada banyak kata seandainya yang berputar di kepalanya, jika saja ia bisa menahan diri dan mengehentikan semua perbuatannya,ia yakin Hoseok pasti masih setia di sisinya, menemani nya dan mencintai dirinya seorang, namun apa? singkong telah menjadi kripik tidak bisa di ubah lagi.

"Maaf, maafkan aku Hoseok-ah hiks ku mohon"Taehyung berkata dengan lirih di sisa tenaga nya, memeluk dirinya yang merasakan dingin dari udara AC yang tak henti bekerja.

"Kembali lah padaku, maafkan aku Hoseok-ah hiks ku ,,,,, mohon"suara serak bahkan hampir hilang terdengar menyakitkan, walaupun begitu Taehyung tetap bergumam tidak peduli dengan tenggorokan nya yang seperti tergores saat berbicara.

Mata terasa perih namun di paksa untuk mengeluarkan air mata,tubuh yang lemas tanpa tenaga,mata yang biasanya menatap tajam itu kini perlahan menutup dengan kesadaran yang mulai menipis, sayup-sayup ia mendengar suara keributan di luar pintu kamar nya,dan sebelum kesadaran nya hilang sepenuhnya, suara dobrakkan keras terdengar dan semua nya gelap.

"Astaga Kim Taehyung!!!"

*********

Mata tertutup rapat itu perlahan terbuka dengan pelan,manik hitam legam tampak sayu dengan wajah pucat, dengan ia menatap dimana tempat ia berada, ruangan serba putih dan berbau obat yang menyengat,ah ini rumah sakit, tapi tidak ada siapapun di sana,di ruangan yang lumayan besar, hanya seorang diri, tanpa ada yang menemani.

Berusaha untuk menduduki dirinya namun ia tidak memiliki tenaga sama sekali walau sekedar mengangkat tangan yang terpasang selang infus, memejamkan matanya ketika rasa pening luar biasa menghantam kepalanya,rasa mual masih terasa membuat perutnya mulas, tenggorokan kering ingin segera di basahi air dingin.

Painful Love (Vhope)#REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang