Eighteen

262 31 0
                                    

                                 Happy reading

     
                                   *************

Taehyung termenung sambil mengendarai mobil mewahnya, pikirannya berkecamuk,apakah ia harus pulang atau tidak, jika ia pulang otomatis ia akan bertemu dengan Hoseok yang mana dirinya belum siap untuk melihat wajah sosok sang suami--atau sebentar lagi akan menjadi mantan suami, sejak kejadian makan siang tadi.

Memutar setir Taehyung,memutuskan untuk pergi ke apartemen temannya, Kim Namjoon, menghabiskan malam dengan minum-minum, Namjoon menghela nafas menatap Taehyung yang mulai terlihat mabuk setelah menegak empat boto minuman dan  tidak mau berhenti, membuatnya kesal saja, sebenarnya ingin marah pada namja didepannya ini karena telah mengganggu waktu istirahatnya, namun melihat keadaan Taehyung, Namjoon urungkan niatnya karena tahu pasti ada yang mengusik pikiran sang Sahabat.

"Hey sudah cukup, okay"Namjoon merebut botol bir kelima yang baru saja akan Taehyung tegak,ia tidak ingin Taehyung mabuk dan berakhir dengan ia yang kerepotan, bukanya Namjoon tidak mau mengurus Taehyung yang mabuk tapi hari ini ia benar-benar lelah karena pekerjaannya.

"Sebenarnya kau ini kenapa?"tanyanya jengah"apa kau berniat merusak lambung mu?meminum bir sebanyak itu, jika kau memiliki sembilan nyawa aku tidak akan melarang mu"

"Ck bisakah kau diam? kenapa kau cerewet sekali? seperti yeoja saja"katanya mengejek, Namjoon memutar matanya malas, sepertinya dia benar-benar mabuk.

Taehyung terdiam melamun" kenapa dia berkata seperti itu?.... dia berkata,dia mencintai ku karena itu adalah aku,tapi kenapa aku merasa dia tidak seperti itu? itu membuat ku bingung dan entah Kenapa perasaan aneh itu muncul lagi ?,aku tidak mencintainya bukan? ya aku tidak seperti itu, aissh ini membuatku gila,"lalu mengacak surainya kesal.

Namjoon menatapnya bingung, memukul kepala Taehyung sampai sang empu mengerang sakit ,menatapnya tajam tapi Namjoon tidak memperdulikannya,ia balik menatap Taehyung.

"Apa kau ada masalah?hey dengar, jika kau memiliki masalah kau harus menghadapi nya bukan malah melarikan diri dengan minum-minum seperti ini, kau pikir masalah itu akan selesai dengan sendirinya?, bodoh"ujarnya kesal sekali lagi memukul kepala Taehyung dengan bantal sofa.

"Yaak berhentilah memukulku bodoh"protesnya mengusap kepala yang baru kena pukulan dari Namjoon untuk yang kedua kalinya, aissh membuat nya semakin kesal saja.

"Namjoon-ah apa keputusan ku benar dengan aku dan dia berpisah?aku sadar diri jika aku selalu menyakiti, fisik maupun batinya, dan selalu membuatnya menangis, entah kenapa setiap melihatnya aku selalu hilang kendali dan berakhir menyakitinya lagi ,bukankah dengan berpisah tidak ada lagi yang tersakiti?"lirihnya pelan.

Namjoon menghela nafas"inilah yang tidak Kusuka dari mu Kim, selalu bertindak dan berbicara tanpa berpikir lebih dulu, apa kau kira dengan berpisah bisa menyelesaikan semuanya? tidak, yang ada kau akan menyesali nya"

katanya menasehati, sebenarnya Namjoon ingin marah dan meneriaki namja yang kini menunduk dalam.

"Suatu saat nanti, pasti ada waktu dimana kau diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, jika kini kau membuat kesalahan maka besoknya kau memperbaiki kesalahan tersebut, jangan diulangi lagi, jika terulang lagi,itu namanya kau bodoh"

jangan sampai kau menyesalinya seperti ku.

Taehyung mendelik kesal bisakah, Namjoon berbicara dengan menghilangkan kata bodoh itu? dia tidak sebodoh itu okay?tapi walaupun kesal kepalanya tetap mengangguk pelan, memikirkan setiap perkataan Namjoon, jika berpisah bukan jalan keluarnya, lalu bagaimana? jika ia tidak berpisah dengan Hoseok lalu bagaimana dengan Jimin? tidak mungkin ia melepaskan namja yang ia cintai hanya demi namja seperti Hoseok, itu tidak ak-

Painful Love (Vhope)#REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang