Pagi ini Taehyung sudah bersiap-siap untuk pergi kerja, dengan bantuan Jimin dan para pelayan untuk menyiapkan keperluan serta sarapannya, pikiran nya tidak bisa tenang, pikiran nya selalu tertuju pada namja yang dalam keadaan kurang baik di rumah sakit sana, walaupun ia sudah melakukan segala cara agar tidak memikirkan Hoseok tapi otaknya seperti tidak memihaknya.Jimin masuk ke kamar Taehyung, berjalan pelan mendekati namja itu yang melamun di depan cermin, memeluk dari belakang membuat tubuh itu tersentak kaget.
"Apa yang hyung pikirkan?"Jimin mengeratkan pelukannya, menghirup aroma maskulin yang mengguar dari sana.
Taehyung memegang tangan yang memeluknya lalu menjawab "aku tidak memikirkan apapun"
Bohong, Jimin tahu itu, Taehyung sedang berbohong padanya, Jimin yakin bahwa Taehyung sedang memikirkan Hoseok,apa sehari saja namja itu tidak mengganggu nya, bahkan sosok itu tidak disini namun selalu memonopoli Taehyung dalam pikiran, Jimin berharap Hoseok tidak kembali lagi ke rumah ini,dan pergi dari kehidupan Taehyung dan dirinya.
"Hyung,kau tidak perlu memikirkannya,ini bukan salahmu, nanti kau jatuh sakit "
Jimin membalik tubuh Taehyung, sedikit mendongak untuk menatap wajah rupawan yang selalu di pujanya, siapa yang tidak ingin bersanding dengan namja sempurna seperti Taehyung? pasti tidak ada yang akan bisa menolaknya, begitu pula dengan Jimin,dia tidak rela melepaskan namja itu untuk orang lain meskipun orang itu adalah istri dari Taehyung.
Taehyung tidak berkata, ia hanya diam menatap sosok kecil didepannya, melihat itu Taehyung teringat dengan Hoseok yang juga harus mendongak ketika hendak menatapnya, tinggi mereka hampir sama namun lebih kecil Jimin dari pada Hoseok, tapi yang lebih cantik tentu saja Hose-...
Taehyung menggaleng untuk mengenyahkan pemikirannya tentang Hoseok yang lebih cantik dari Jimin, tentu itu tidak ada benarnya dimana-mana Jimin yang selalu cantik di matanya.
Jimin menatap Taehyung lekat,ia mengalungkan tangannya pada leher jenjang Taehyung, menariknya untuk mempertemukan kedua lambium lembut dalam sebuah pagutan mesra, Taehyung tanpa menolak membalas ciuman itu.
"Ayo kita sarapan"ajak Jimin setelah melepas ciuman mereka.
*****
Beberapa menit waktu berlalu untuk kegiatan pagi yaitu sarapan,dan kini Taehyung hanya dia memandang Jimin yang sibuk membersihkan piring kotor bersama dua pelayan lainya, Taehyung bersyukur ada Jimin di sisinya yang mengurus nya dengan baik.
Jimin duduk di samping Taehyung setelah menyelesaikan semuanya.
"Hyung akan berangkat kerja sekarang?"tanyanya tanpa melepas tatapan nya dari wajah sempurna itu.
"Hm aku berangkat sekarang"
Taehyung bangkit dari duduknya begitu pula dengan Jimin, namun belum kaki itu melangkah sebuah suara menghentikan pergerakan mereka.
"Kau tidak akan pergi ke kantor mulai saat ini sampai waktu yang tidak di tentukan".
Nyonya Kim datang melangkah dengan anggun di ikuti Bo-gum dan Namjoon di belakang nya, berdiri berjarak beberapa meter dari Taehyung, nyonya Kim menatap sang anak dengan dagu terangkat.
"Eomma,apa maksud mu dengan semua itu?"Taehyung menatap ibunya tidak percaya sekaligus bingung,apa maksudnya dengan itu,lalu jika bukan dirinya siapa yang akan mengurus kantor nya selama ia di rumah.
"Eomma tidak mengizinkan mu pergi ke kantor,kau pasti mengerti maksud ku"nyonya Kim melipat kedua tangannya.
"Eomma jangan bercanda,lalu siapa yang akan mengurus kantor?"Taehyung mendekat ke arah nyonya Kim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Love (Vhope)#REVISI
Teen Fiction"Jangan pernah membayangkan ada setitik cinta untukmu" Jika penasaran langsung baca ya 😁