Happy reading
********Malam ini Taehyung tidak bisa tidur, perasaan gelisah dan bersalah mengganggu nya sampai tidak bisa memejamkan mata,ia mencoba untuk menyibukkan diri dengan pekerjaannya tapi itu juga tidak bisa menghilangkan perasaan itu, sungguh ia sangat frustasi,ada apa sebenarnya?, pikirannya selalu tertuju pada namja manis yang beberapa jam lalu telah ia sakiti kembali, ekspresi wajah,tangisan pilu dan semua perkataan Hoseok selalu terngiang didalam pikirannya bagaikan radio rusak.
"Sialan"umpatnya kesal,mengacak surainya frustasi, menghela nafas gusar ia bangkit dari tidurnya berniat untuk mengambil air dingin, siapa tahu itu bisa menenangkan pikirannya walaupun sedikit.
Keluar kamar keheningan malam yang menyapanya, tidak heran ini sudah pukul sebelas malam yang berarti waktu untuk mengistirahatkan tubuh, berjalan pelan tanpa membuat suara, saat ia menuruni tangga matanya tidak sengaja'melihat Hoseok yang berdiri didepan lemari es dengan paper bag kecil ditangannya, langkahnya terhenti,dari atas sini ia bisa melihat area dapur berikut juga dengan ruang tamu, memperhatikan Hoseok dalam diam tanpa berniat membuka suara, dahinya mengernyit saat Hoseok beranjak dari depan kulkas dan berjalan menuju pintu utama keluar mansion,bingung kenapa Hoseok keluar mansion?kemana ia akan pergi? karena rasa penasaran, Taehyung mengikuti jejak Hoseok tanpa sepengetahuan namja tersebut.
Ia berjalan dengan pelan jauh beberapa meter dari Hoseok,agar namja itu tidak menyadari kehadirannya,ia menduga Hoseok akan ketaman depan mansion namun dugaannya salah, Hoseok tetap berjalan keluar melewati gerbang mansion setelah berbicara dengan penjaga keamanan, penjaga tersebut sempat meliriknya seolah meminta persetujuan dan Taehyung mengangguk tak kentara sebagai jawaban dan gerbang kecil khusus dibukakan Hoseok yang kembali melanjutkan langkahnya, entah kemana dan Taehyung senantiasa mengikuti dari belakang.
***********
Hoseok membawa kakinya melangkah menuju taman yang tidak jauh dari mansion,taman itu terlihat sepi dan lumayan gelap hanya penerangan dari lampu jalan remang sebagai cahaya, taman ini juga biasanya tempat orang-orang bersantai maupun tempat berkencan bagi para sepasang kekasih,angin malam menusuk pori-pori kulit hingga menusuk tulang, namun Hoseok tidak peduli sama sekali ini yang ia butuhkan saat ini, tempat tenang untuk menenangkan pikiran.
Menduduki dirinya disalah satu kursi panjang tepat menghadap ke danau buatan yang berbias cahaya bulan, sangat indah,paper bag yang sedari tadi ia bawa ditaruh di atas pangkuannya, membukanya untuk mengeluarkan isinya, sepotong pancake berukuran kecil, menancapkan lilin kecil lalu menyalakannya.
Hoseok menatap cake tersebut dengan senyum lemah.
"Eomma"ucapnya pelan menarik nafas dalam-dalam dan hembuskan dengan perlahan.
"Maukah eomma menemaniku malam ini? untuk merayakan hari ini,berdua saja?mau kan?ah pasti eomma mau tanpa ditanya"ia terkekeh kecil kepalanya mendongak menatap langit penuh dengan bintang,ia tersenyum.
"Kali ini aku ingin eomma yang menemani ku, sekali ini saja karena aku tidak tahu kedepannya apakah aku masih bisa menjumpai hari lahir ku sendiri, benar bukan eomma?"ujarnya mengadu seolah sang ibu dapat mendengar nya.
Beberapa meter dibelakangnya tubuh Taehyung mematung seakan ada paku besar yang memasok tubuhnya disana, tidak bisa bergerak sedikit pun, nafasnya tercekat,ia terkejut bukan main saat mengetahui bahwa hari ini hari ulang tahun Hoseok, kenapa bisa ia sampai lupa atau bahkan tidak tahu hari lahirnya sang suami dan ia dengan tega menyakiti sosok itu lagi, perasaan bersalah Semakin menjadi dengan dada yang kian terasa sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Love (Vhope)#REVISI
Roman pour Adolescents"Jangan pernah membayangkan ada setitik cinta untukmu" Jika penasaran langsung baca ya 😁