Tubuh lemah yang dipaksa kuat menjadikan Lisa harus merasakan rasa sakit yang tak pernah dia rasakan sebelumnya. Ketakutan kini tengah membelenggu hati dan jiwa nya.
Dalam gelap pun dia masih harus merasakan rasa sakit dari orang sekelilingnya. Merangkak memberontak mencari setitik cahaya yang bisa membawanya keluar dari kegelapan yang menyakitkan ini.
Masih terus berusaha mencari keajaiban agar tuhan mau memberikan satu kesempatan lagi bagi Lisa untuk melihat cahaya. Tak terbayang dalam pikirannya akan menjalani hidup seperti ini. Tuhan seperti ingin menguji pundak Lisa apakah kuat atau lemah.
"Lisa jangan berlari nanti kau jatuh." Teriak si sulung yang melihat sang adik yang berlari menghampiri mereka.
Tawa dan senyum yang merekah,terbit dari bibir Lisa. Berlari dengan langkah ringan,tanpa membawa beban yang berat dipundaknya. Gaun putih dia angkat saat berlari dan beberapa helaian rambut yang menutupi wajahnya menjadi tontonan yang indah bagi ketiga kakaknya.
"Hah.. aku lelah." Ucap nya sambil tertawa dan tidur diatas rumput yang hijau dan indah.
Ketiga kakaknya hanya tertawa dan menggelengkan kepala melihat tingkah menggemaskan dari Lisa. Mereka ikut terduduk diatas rumput dan menatap langit biru dihiasi awan putih di sekelilingnya.
"Indah sekali." Ucap Chaeyoung yang menatap keatas.
"Kau benar Chaeng,tapi aku sudah pernah melihat tempat ini sebelumnya." Lisa menjawab ucapan kembarannya. Ketiga kakaknya menatap heran pada Lisa.
"Benarkah?apa kau sedang bercanda. Aku saja tidak tahu tempat apa ini sebenarnya,yang jelas disini sangat tenang dan juga menyenangkan." Ucap Jennie.
Jisoo hanya memainkan gaun putihnya dan mendengarkan percakapan ketiga adiknya,dia paham dengan semuanya. Dia hanya berusaha untuk tidak mengetahui apa-apa,disini memang menyenangkan namun masih ada setitik rasa sakit dihati yang Jisoo rasakan.
"Kau pasti berbohong,mana mungkin adikku pergi ke tempat indah ini sendirian." Chaeyoung mengacak-acak poni kramat Lisa.
"Ya! aku tidak berbohong,jangan kau sentuh poni ku. Aish jadi berantakan." Lisa bangkit dan membenarkan poninya. Chaeyoung hanya tertawa setelah menjahili Lisa.
Lisa membulatkan matanya saat melihat dengan tiba-tiba ada lubang besar yang bersinar didekat mereka. Lisa penasaran dan ingin menghampiri nya namun tangan Jisoo menahan langkah Lisa.
"Jangan Lisa," ucap Jisoo melarang adiknya mendekati lubang itu.
"Gwenchana aku hanya ingin melihatnya saja." Lisa melepaskan dengan lembut cekalan pada Jisoo dan mulai melangkah. Lisa menyipitkan matanya lubang itu benar-benar bersinar terang membuat Lisa tidak kuasa melihatnya lama-lama.
Lisa mengarahkan tangannya untuk menyentuh lubang itu namun yang terjadi,dia malah tertarik masuk kedalam lubang tersebut.
"EONNIE!"
********
Rasa dingin mulai menjalar dari atas kepala hingga ke ujung kakinya. Rasa sakit yang sebelumnya dia rasakan kembali menyerang tubuhnya.
Kebahagiaan yang dia rasakan bersama ketiga kakaknya seakan menjadi mimpi yang dapat menenangkan nya sejenak. Ingatannya kembali berputar pada saat kejadian kecelakaan terjadi beberapa waktu lalu.
Lisa membuka matanya yang selama ini hanya melihat kegelapan,tak disangka samar-samar Lisa melihat ada satu cahaya yang menyinari penglihatannya.
Tak percaya pada apa yang dia lihat Lisa menutup matanya lalu kembali membukanya dengan perlahan. Lisa sadar yang dia lihat adalah kilauan lampu mobil yang menyorot padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Clouds [Revisi]
RandomAwan yang akan menjadi saksi dimana kita pernah bahagia dibawah langit yang sama. My L Lisa adalah adik paling berharga bagi kami. Dia hadir untuk menjadi obat bagi kami. Kebahagiaan dia adalah kebahagiaan kami. "Aku ingin membuat kalian semua bahag...