Lisa membuka matanya dengan sempurna,dia merasakan punggungnya yang benar-benar panas,entah sudah berapa lama dia tertidur. Pagi ini terasa sedikit lebih baik karena ada seseorang yang sedang memeluknya dengan hangat.
Lisa melirik kearah lain,dia melihat Jisoo dan Chaeyoung yang tertidur dengan posisi duduk di sofa, juga Jisoo yang menjadikan bahunya sebagai sandaran untuk Chaeyoung tidur.
Namun ada yang sedikit berbeda dari tubuhnya, Lisa benar-benar merasakan sakit dibagiam dadanya seperti banyak jarum kecil yang tertusuk sangat dalam. Karena Lisa mulai bergerak tak karuan, membuat Jennie yang sedang memeluknya ikut terbangun.
"Hai, selamat pagi Lisa-ya." Ucap Jennie menyapa Lisa.
Dia bangun lalu menghujani ciuman dikening Lisa,mulut adiknya masih terpasang masker oksigen. Saat pukul 4 pagi Lisa terbangun dan merasakan sakit diarea dada nya.
Kemudian Lisa menangis meminta orangtuanya untuk menemaninya tidur,namun Jennie langsung memeluk tubuh Lisa dengan hati-hati. Membiarkan orangtuanya kembali melanjutkan istirahat, hanya selang beberapa jam Lisa kembali bangun.
"Eon-nie." Ucap Lisa memanggil kakaknya dengan suara yang terbata. Jennie lantas menatap Lisa dengan intens,air mata Lisa mengalir di kedua sudut matanya,melihat itu Jennie sedikit panik.
"Lisa-ya kau kenapa?apa kau kesakitan? dimana yang sakitnya hm?katakan padaku." Jennie memeriksa seluruh tubuh Lisa. Dia amat khawatir melihat Lisa yang menangis terisak.
Lisa melepas masker oksigen itu sejenak. "Eonnie, maafkan aku." Dengan sisa tangisnya Lisa berbicara pada kakaknya dengan suara yang amat pelan dan lembut. Jennie memperhatikan bibir Lisa yang hendak mengatakan sesuatu.
"Hm, kenapa Lisa?" Jennie mengusap kepala Lisa.
"Apakah eonnie lelah merawat ku selama ini?" Terkejut. Ucapan yang Lisa berikan pada Jennie membuat dia mengerutkan keningnya.
"Apa maksudmu? Eonnie tidak pernah lelah merawatmu,kau adik ku." Jennie menggenggam erat tangan dingin milik Lisa.
"Kau baru saja bangun, pikiran mu masih kacau,kau harus--" ucapan Jennie terpotong.
"Maafkan aku karena membuat kalian semua susah dengan mengurusku yang tidak berguna ini." Lisa berbicara dengan lambat namun itu sangat menusuk hati Jennie disana.
"Aniya,kau tidak perlu meminta maaf Lisa. Kami tidak masalah dengan itu yang terpenting kau masih berada disamping kami."
Ucap Jennie mengusap air mata Lisa lalu mengusap dada Lisa. Dia takut jika tangis itu membuat dada Lisa sakit.
"Apakah aku boleh meminta sesuatu padamu Lisa?" Ucap Jennie,Lisa mengangguk sebagai jawaban.
"Bolehkah jika kau berjanji padaku untuk bertahan sekali lagi?" Mulut Lisa kelu menjawab permintaan Jennie. Tak ada jawaban dari Lisa membuat Jennie merasa sedih,apakah adiknya memang sudah lelah dan berniat menyerah.
"Eonnie aku--"
"Hanya itu yang aku mau Lisa." Lisa seakan enggan menjawab pertanyaan Jennie,dan apakah ini artinya Lisa harus kembali berjuang untuk hidupnya.
Lisa memejamkan matanya sejenak "Baiklah. Aku akan berjuang sampai akhir eonnie. Aku akan kuat demi kalian, teruslah bersama ku." Ucap Lisa dengan perlahan. Jennie kembali memeluk tubuh Lisa,dia akan selalu bersama Lisa, membantu Lisa agar sembuh dari semua penyakit sialan ini.
"Gomawo Lisa jangan pernah pergi dariku."
"Aku akan pergi jika kalian yang memintaku." Lisa mengerat pelukannya pada Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Clouds [Revisi]
RandomAwan yang akan menjadi saksi dimana kita pernah bahagia dibawah langit yang sama. My L Lisa adalah adik paling berharga bagi kami. Dia hadir untuk menjadi obat bagi kami. Kebahagiaan dia adalah kebahagiaan kami. "Aku ingin membuat kalian semua bahag...