..............
Setelah acara makan malam bersama selesai, Mina berniat untuk membawa teman-temannya ke ruang tengah atau ruang keluarga.Di sesi ini mereka sengaja berkumpul untuk melakukan deeptalk atau bercerita lebih mendalam tentang hal yang sudah mereka lewati. Sudah lama mereka tidak pernah saling bercerita secara mendalam dari hati ke hati.
Mereka sering melakukan hal ini, namun karena kesibukan yang mereka dapatkan. Moment seperti ini baru mereka dapatkan kembali hari ini.
Waktu berjalan semakin malam, dan air mata diantara mereka mulai mengalir. Masing-masing dari mereka menguatkan diri untuk bisa bercerita kepada sahabatnya.
Seulgi,Mina bahkan Lisa sudah terisak mendengar cerita hidup semua sahabat laki-laki nya. Mereka tidak menyangka di balik senyuman dan candaan sahabatnya itu terdapat banyak luka yang mereka tutupi.
Cerita itu masih terus berlanjut hingga pukul dua belas malam, semua wajah disana sudah sembab, apalagi Taeyong dan Seulgi yang sangat cengeng hingga menghabiskan banyak tissu yang ada.
"Oh God. Ini adalah momen terbaik, cerita kita hari ini tak akan pernah bisa aku lupakan selamanya." Ucap Seulgi membersihkan ingusnya, dengan hidung yang telah memerah.
Akhir dari sesi ini di tutup dengan pelukan hangat dari semuanya. "Aku bangga pada kalian, terimakasih sudah hadir di hidupku yeorobun, na saranghae....." Ucap Lisa yang membuat mereka merasa tersentuh.
"Mina-ya, terimakasih telah memberikan kita tempat untuk berkumpul bersama seperti ini. Meski liburan kita tidak jauh, namun aku merasa lebih dekat dengan kalian." Lisa memeluk Mina yang tersenyum hangat padanya.
"Gwenchana, terimakasih telah bertahan hingga sekarang. Aku bangga padamu." Mina berbisik tepat di telinga Lisa.
Lisa pun mengeratkan genggaman di pinggang Mina setelah mendengar ucapan Mina.
"Kami pun bangga padamu. Terimakasih sudah mau bertahan hingga detik ini, kau mampu melawan rasa takutmu itu adalah hal yang sangat luar biasa."
Mereka semua tahu backstory atau kejadian tak menyenangkan dari Lisa semasa dulu. Bagaimana keadaan Lisa sebelum sekuat ini, mereka tahu dan mereka bangga bisa melihat senyuman gadis berponi itu hingga sekarang.
Lisa semakin dibuat haru oleh ucapan Mingyu. Sahabatnya sangat menghargai kehadirannya.
"Ouh... pinggang ku rasanya ingin patah. Sekarang lebih baik kita tidur, aku sudah menyiapkan tiga kasur di kamar sana." Mina menunjuk satu ruangan di lantai satu untuk para pria.
"Dan kita akan tidur bersama di kamar ku, kajja." Mina menarik tangan Lisa menuju kamarnya yang berada di lantai atas, di ikuti Seulgi di belakangnya.
"Jaljayo, yeorobun...." Teriak Lisa pada pria yang malah bersiap bermain Playstation di ruangannya.
"Jalja Lisa-ya." Mingyu melambaikan tangannya pada Lisa, menunggu gadis berponi itu menghilang dari pandangannya.
Seulgi langsung merebahkan dirinya di kasur dengan satu bed yang Mina sediakan. Maka Lisa akan tidur dengan Mina di kasur yang sama.
Mina mulai mematikan lampunya menyisakan lampu hias di atas nakas. "Jaljayo..." Pamit Seulgi pada kedua gadis yang masih membuka matanya menatap langit-langit kamar Mina.
Ding... Dong...
Namun tak lama, terdengarlah suara bel rumah yang membuat Mina terbangun. "Sepertinya itu dia, aku akan menemuinya dulu."
"Perlu ku antar lagi?" Tawar Lisa pada Mina.
"Aniyo, aku hanya sebentar." Mina kemudian lari menemui seseorang yang berada di lantai bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Clouds [Revisi]
AcakAwan yang akan menjadi saksi dimana kita pernah bahagia dibawah langit yang sama. My L Lisa adalah adik paling berharga bagi kami. Dia hadir untuk menjadi obat bagi kami. Kebahagiaan dia adalah kebahagiaan kami. "Aku ingin membuat kalian semua bahag...