"Lisa!"Teriak semua kakaknya di ruangan itu, Lisa merasakan seluruh tubuhnya yang sangat sakit hingga dia tidak bisa menahan tubuhnya di kursi itu dan terjatuh.
Telinganya berdenging sangat nyaring. Semua teriakan saat kejadian bersama Han Sohee kembali terdengar.
Kilas kejadian menyedihkan yang terjadi padanya terputar rapih oleh pikirannya sendiri.
Keringat sudah membasahi seluruh wajah Lisa. Dadanya berdetak sangat kencang dan saat ini Lisa begitu ketakutan karena dia bisa mendengar suara disekitarnya namun yang dia lihat hanya kegelapan.
Semua penyiksaan yang dia terima tergambar jelas di alam bawah sadarnya, Lisa meringkukkan badan dan menutup telinganya kuat-kuat.
"Aniyo Lisa-ya, jangan seperti ini. Tenang sayang tenanglah." Jennie membawa tubuh Lisa ke pangkuannya. Dia dapat melihat banyak titik-titik keringat diwajah adiknya.
"Appo..."
Lisa mengeratkan cekalannya pada lengan Jennie, namun tak lama Lisa terkulai lemas dipelukan Jennie begitu saja.
Kai segera membopong tubuh Lisa, dia tidurkan Lisa di sofa ruangan itu. Beruntung, ada salah satu dokter pribadi keluarga Choi yang mengikuti proses pemakaman tadi.
Jadi mereka segera menghubunginya untuk memeriksa keadaan Lisa yang lemah ini. Terkadang, mereka semua masih meringis melihat tanda memar yang Lisa punya di wajah ataupun bagian tubuhnya.
Mereka tidak bisa membayangkan seberapa sakit memar dan luka tersebut. Sedangkan Lisa sendiri selalu menahan rasa sakitnya setengah mati.
Semuanya menjadi sangat khawatir melihat Lisa yang tidak sadarkan diri. Jennie memeluk Chaeyoung yang mengkhawatirkan keadaan Lisa.
"Gwenchana, uri Lisa baik baik saja. Uljima, Lisa pasti akan marah jika melihat mu menangis." Jennie mengusap mata Chaeyoung yang basah, lalu mencium pipi gembul adiknya itu.
"Izinkan saya memeriksanya." Dokter pribadi keluarga Choi segera memeriksa keadaan Lisa.
Keadaan di sana benar-benar hening karena mereka larut dalam kondisi Lisa yang masih menutup matanya.
"Nona Lisa baik-baik saja,dia hanya kelelahan." Jennie menghembuskan napasnya lega mendengar kabar jika Lisa baik-baik saja.
"Ada baiknya dia segera beristirahat di rumah dan mohon untuk lebih memperhatikan lagi kondisinya karena saya tau kejadian yang dia alami ini tidak bisa kita abaikan begitu saja." Ucap dokter itu sembari menyuntikkan cairan pada Lisa.
"Nde, kamsahamnida. Kami akan berusaha lebih memperhatikan nya mulai sekarang." Ucap Jisoo yang kemudian membungkuk kecil pada Dokter itu.
Kai segera membawa Lisa ke mobil nya bersama Jennie dan Chaeyoung untuk pulang ke Mansion Kim. Sedangkan Jisoo dan Suho, mereka meminta waktu untuk berbincang dengan Kim Seojoon dan Minyoung.
****
Selama di tengah perjalanan Lisa sudah sadar, dia kembali tertidur dalam pelukan Chaeyoung.
Yang membuat hati Chaeyoung tercubit kala Lisa selalu bergumam kecil pada telinga Chaeyoung dan mengeratkan pelukan pada kakaknya itu.
Lisa menggenggam baju lengan Chaeyoung hingga mengetat. "Na museowo."
Chaeyoung hanya bisa menyembunyikan air mata dan menahan tangisannya. Dia mengusap lembut kepala Lisa. "Gwenchana, semuanya akan baik-baik saja."
Jennie tersentuh saat mendengar percakapan mereka. Jennie memandang keluar jendela, berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata nya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Clouds [Revisi]
CasualeAwan yang akan menjadi saksi dimana kita pernah bahagia dibawah langit yang sama. My L Lisa adalah adik paling berharga bagi kami. Dia hadir untuk menjadi obat bagi kami. Kebahagiaan dia adalah kebahagiaan kami. "Aku ingin membuat kalian semua bahag...