Setelah mengikuti sarapan, keempat putri Kim pamit pada Minyoung yang berada diruang keluarga. Mereka berjanji akan saling menjaga satu sama lain dan mereka berjanji akan menjaga Lisa dengan baik.
Mereka disatu mobil yang sama dengan Jisoo yang menyetir dan Chaeyoung berada disampingnya. Sebelum pergi mereka sepakat untuk berdoa terlebih dahulu agar aktivitas hari ini berjalan lancar dan baik-baik saja.
"Sebelum kita pergi ke pasar malam,aku ingin kita pergi berbelanja dulu di mall. Bagaimana?" Tanya Jennie pada ketiganya.
"Nee~" mereka menjawab serentak. Jennie melirik pada Lisa yang tersenyum manis memandang lurus kedepan. Dalam hati,Jennie merasa bersalah karena membawa Lisa pergi keluar dalam keadaan Lisa yang tidak dapat melihat apa-apa.
Senyuman itu begitu manis, tapi hati Jennie merasakan denyut menyakitkan di hatinya. Lembutnya tangan Lisa yang membelai jari mungil Jennie membuat kakaknya itu ingin mengabadikan moment nya.
Jennie mengeluarkan ponsel dan mengambil gambar tangan Lisa itu. "Eonnie kau mengambil gambar apa?" Ucap Lisa yang mendengar suara bidikan kamera ponsel.
"Aniyo,aku hanya memotret jalanan." Lisa ber oh saja dan kembali menikmati suara yang dia dengar disekitarnya.
Setelah itu masing-masing dari mereka mematikan ponselnya agar perjalanan ini menyenangkan tanpa ada yang mengganggu mereka.
Didalam mobil mereka sibuk bersenandung bersama, membicarakan hal yang tidak penting,hingga tawa yang keluar dari masing-masing mereka saat mendengar candaan yang Jisoo berikan.
Tapi tidak lama dari situ bagai ditusuk ribuan pedang tajam kepala Lisa merasakan sakit yang teramat sakit,bahkan punggung nya merasakan panas dan kakinya yang mengalami keram hebat.
Lisa mencoba menahan ringisan kala dirinya mulai tak bisa mengendalikan rasa sakit nya. Lisa memalingkan wajahnya dan menggigit bibir bawahnya menahan agar tidak mengeluarkan suara.
Lisa menyandarkan kepalanya pada pundak Jennie, menggenggam tangan Jennie dengan kuat dan mulai mengeluarkan air matanya membasahi pundak Jennie.
"tidak untuk hari ini,kau kuat Lisa semua kakakmu sedang bahagia jangan kau rusak kebahagiaan mereka." Ucap Lisa dalam hati.
"Gwenchana, kau tidurlah dulu jika mengantuk saat sudah sampai akan aku bangunkan." Jennie yang tidak tahu keadaan Lisa saat itu, hanya mampu mengusap lengan Lisa.
Tapi yang sebenarnya terjadi adalah Lisa sedang berusaha mati-matian untuk tetap tersadar dan tidak pingsan karena rasa sakit yang menghantam seluruh tubuhnya.
Keringat sudah membanjiri seluruh wajah Lisa. Lisa terus menggigit bibirnya hingga berdarah menahan tangisan kala rasa sakit itu semakin menyerang nya.
"Ugh~"
Mendengar lenguhan kecil dari Lisa Jennie berusaha melirik adiknya,tapi Lisa semakin menyembunyikan wajahnya pada leher Jennie.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Jennie.
"Hmm," mendapat gumaman dari Lisa Jennie hanya mengangguk menebak jika Lisa mengantuk. Tangan Lisa membawa tangan Jennie menuju kepalanya, Jennie yang mengerti lalu mengusap kepala Lisa dengan lembut.
Setelah puluhan menit menahan rasa sakit yang menyerang seluruh tubuhnya,perlahan rasa sakit itu bisa dia kendalikan meski jantung nya kini berdetak lebih kencang dan menyakitkan. Mobil mereka pun sudah sampai di lobi mall dan menuju basement.
"Kau berkeringat banyak Lisa,ini keringat dingin apa kau baik-baik saja, bibirmu pun berdarah seperti ini. Apa kau mehanan sakit sedari tadi? Jika kau merasa tidak enak badan kita akan pulang dan--"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Clouds [Revisi]
AcakAwan yang akan menjadi saksi dimana kita pernah bahagia dibawah langit yang sama. My L Lisa adalah adik paling berharga bagi kami. Dia hadir untuk menjadi obat bagi kami. Kebahagiaan dia adalah kebahagiaan kami. "Aku ingin membuat kalian semua bahag...