Mereka sedikit meringis kala mendengar tawa yang keluar dari mulut Lisa. Mereka khawatir jika Lisa terlalu berlebihan saat tertawa seperti ini dan membuat jantungnya kembali berulah.
"Chaeyoung-ah kau harus menjadi CEO agensi musik yang mengagumkan dan menghasilkan uang yang banyak,agar aku bisa menghabiskan uangmu. Karena sebentar lagi Lisa mu akan menjadi beban untuk mu." Ucap Lisa yang masih melebarkan senyumnya,tidak sadar bagi Lisa jika itu membuat semua yang ada disana sedih.
Ucapannya tidak ada yang salah namun itu tidak pantas Lisa ucapkan. Dia bukan beban, Lisa adalah anugerah Tuhan yang hadir dikeluarga Kim. Semuanya benar-benar menyayangi Lisa,bahkan mereka rela menukar keadaan agar Lisa bisa bahagia.
"Ucapan mu harus kau jaga Lisa,kau bukan beban bagi kami. Kau hanya malaikat kecil yang hadir untuk kami. Seburuk apapun keadaan mu kedepannya nanti,kau tidak akan pernah menjadi beban untuk kami Lisa."
Jennie berkata dengan menahan tangisannya, menunduk dan hanya memainkan sendok di makanan Lisa yang sejak tadi dia berikan pada adiknya. Ingin sekali Jennie memarahi adiknya ini karena berkata seperti itu,namun Jennie masih memikirkan keadaan Lisa.
"Eonnie..mianhe." Ucap Lisa yang merasa bersalah, dan membuat air mata Jennie kembali mengalir di kedua matanya.
"Eonnie maafkan aku,aku tidak akan berkata seperti itu lagi. Uljima." Lisa sedikit terbangun untuk mengusap air mata Jennie.
"Haish,anak ayam ini sudah membuat kakakmu menangis eoh." Ucap Chaeyoung dengan sedikit menggelitik leher Lisa, membuat sang empu tertawa.
Srek~
Pintu ruangan tergeser dengan kasar. Mereka melihat kedua orangtuanya masuk dengan nafas yang memburu juga senyum yang begitu merekah.
"Appa punya kabar gembira untuk kita." Ucap Seojoon yang membuat mereka menantikan kabar dari sang ayah.
"Lisa sudah mendapatkan pendonor tanpa nama dan presentasi kecocokannya 99%." Mereka semua berteriak bahagia, akhirnya bungsu mereka dapat bebas dari rasa sakitnya itu, Lisa terisak dipelukan Jisoo dan membasahi baju kakaknya.
"Benarkah Appa? Jadi aku akan sembuh?" Lisa yang masih terisak kembali bertanya pada ayahnya. Kim Seojoon mengangguk sebagai jawaban.
Mereka saling berpelukan disana, akhir dari penantian membuahkan hasil yang baik. "Apakah kita bisa melihat pendonor itu?" Ucap Chaeyoung pada ayahnya.
"Tidak bisa, keluarga pendonor merahasiakan identitasnya." Ucap Seojoon pada keempat putrinya. Tidak ada hal yang lebih membahagiakan dibandingkan kesembuhan bungsu Kim.
"Terimakasih Appa, eomma, eonnie-deul. Kalian sudah berusaha keras membuatku sembuh. Aku sangat menyayangi kalian."
********
Malam ini menjadi malam yang berat bagi seorang Irene untuk melanjutkan hidupnya. Kehilangan seseorang yang sangat berharga dihidupnya adalah hal sangat menyakitkan. Tawa yang selalu adiknya buat akan selalu membekas disepanjang perjalanan hidup seorang Irene.
Ruangan itu menjadi saksi bahwa dirinya menjadi selemah ini jika berhadapan dengan kondisi sang adik. Ruangan dingin itu menyadarkan dirinya bahwa orang yang benar-benar dia sayang tidak akan bisa kembali terbangun.
"Seulgi-ya. Adik eonnie, bukankah Tuhan begitu jahat padaku. Tuhan mengambil sesuatu yang sudah dia beri, Tuhan membawamu disaat aku masih membutuhkan genggaman tangan ini."
Irene benar-benar terisak,tidak ada lagi yang mengusap air mata itu. Tubuhnya bahkan sudah lemas menangisi adiknya yang bahkan tidak merespon apapun.
"Apa kau ingin cepat-cepat bertemu Appa dan eomma diatas sana,hm? Sebelum kau bertemu mereka, tolong temui eonnie juga Yeri untuk terakhir kalinya. Berikan ucapan selamat tinggal untuk kami."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Clouds [Revisi]
RandomAwan yang akan menjadi saksi dimana kita pernah bahagia dibawah langit yang sama. My L Lisa adalah adik paling berharga bagi kami. Dia hadir untuk menjadi obat bagi kami. Kebahagiaan dia adalah kebahagiaan kami. "Aku ingin membuat kalian semua bahag...