Part 10

311 48 10
                                    

"Jadi kau hanya berpura - pura dengan Bae Joohyun?"

Itulah kalimat awal yang ibu Kim lontarkan setelah Seokjin menjelaskan semua yang terjadi. Mereka sudah berkumpul di apartement Seokjin yang rapi karena memang jarang untuk ditempati, Seokjin lebih suka menghabiskan waktu liburan dirumah dan saat sedang ada pekerjaan ia akan kembali menuju dorm bersama dengan anggota yang lain.

"Hanya itu satu - satunya cara, bu"
Seokjin tidak ada pilihan lain selain menjelaskan secara detail bagaimana permasalahan yang dirasakan oleh agency mereka. Bagaimanapun hal ini juga berdampak pada keluarga, karena skandal ini merupakan hal pribadi. Ditambah Irene sudah kenal dengan keluarga Seokjin sejak kejadian itu.

"Lalu, bagaimana dengan ibu Joohyun? Apakah mereka sudah tau?"
Seokjin menggeleng.

"Kenapa kau tidak bertanya?"
Sulut ibunya karena emosi, Seokjin mengerti bagaimanapun ini menyangkut kehidupan pribadi anak gadis orang lain. Dan Seokjin hanya bisa diam.

"Kau harus mendatangi rumah Joohyun"
Seokjin terkejut.

"Kenapa harus aku, bu?"

"Lalu siapa lagi? Bukankah ini keputusanmu sejak awal?"

Seokjin hanya diam saja. Seokjin melirik wajah ibunya yang nampak khawatir dan juga kebingungan, entah apa yang ia pikirkan. Mungkin saja Irene, karena sedari awal ibu Kim hanya bertanya bagaimana posisi Irene setelah masalah ini muncul. Ibu Kim tidak sepenuhnya salah, mengingat beliau lah yang menemukan Irene di bully habis-habisan dengan orang tidak dikenal, dan beliau juga yang membawa Irene pulang sehingga masalah ini menjadi ada.

•••

Irene segera merapikan penampilan nya sedemikian rupa setelah beberapa menit lalu mendapat telfon dari Kakak Ipar Seokjin yang mengajak bertemu. Irene berulang kali berkata jika ia tidak bisa keluar dari dorm, tempat paling aman miliknya. Namun ia memaksa sampai mengirim taxi kesini dan akan berjanji menutup cafe macaroon milik teman Irene yang juga merupakan teman dari Kakak Ipar kekasih pura - puranya.

Setelah memastikan tidak akan ada yang bisa mengenali Irene akhirnya ia memberanikan diri keluar langsung dapat melihat taxi hitam sudah berada tepat di depan dorm miliknya. Irene dengan cepat masuk, dan mobil taxi segera melaju. Irene tidak menyebutkan kemana ia pergi, karena sebelumnya supir itu mengatakan jika ia disuruh oleh seseorang untuk membawa Irene, dan Irene yakin itu adalah Kakak Ipar Seokjin. Saat perjalanan Irene menerawang jauh orang - orang yang sibuk berjalan kaki, menunggu bus, makan siang di restoran bersama dengan teman, atau sekedar bergandengan tangan dengan kekasih nya. Irene ingin hidup seperti mereka, sangat damai dan bebas tidak terikat oleh apapun, menikmati hidup selayaknya manusia bukan boneka yang bisa kapan saja dihancurkan lalu dilupakan.

"Sudah sampai, Nona Cantik" Irene terkejut setelah sopir taxi itu memanggilnya, ia tidak tahu jika sudah berada di depan cafe macaroon milik temannya.

"Oh iya, terimakasih banyak. Apa saya perlu membayar?"

"Tidak perlu, Nona. Tagihan sudah dilakukan sebelumnya" Irene menganguk lalu turun untuk masuk kedalam cafe. Irene memeluk tubuhnya sendiri karena gugup.

Ia membuka cafe itu dan suasana sepi langsung menyapa matanya, tidak ada orang sama sekali hanya teman nya yang terlihat membereskan beberapa makanan kedalam kulkas.

"Oh kau sudah datang"
Teman nya itu kemudian menutup pintu cafe dan merubah tulisan didepan dengan kata tutup.

"Kau sedang ada masalah apa sampai Ah Reum membawa mertuanya kemari?" Bisik teman nya kepada Irene. Sontak membuat Irene terkejut, ia sempat terhenti melepas mantel tebalnya.

The ScandalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang