Part 14

378 56 19
                                    

Irene sudah tidak mau lagi berbasa basi, ia dengan cepat meninggalkan ruangan dengan Manager Park. Tubuh Irene sudah lunglai tidak bersemangat, mimpinya memang tidak akan berhenti disini, tapi rasanya rintangan untuk melalui semuanya terlalu berat. Tas selempang bermerk ternama itu sudah tidak sanggup lagi dibebankan pada pundak, Irene hanya menenteng lemas dengan tangan nya. Ia ingin menangis namun ditahan. Disisi lain, Manager Park terus saja mengomel.

"Hey! Bae Joohyun! Kau tidak mendengarkanku dari tadi" Emosi Manager Park sudah diujung, ia mengomel namun pandangan Irene masih saja kosong. Irene hanya menoleh sebentar lalu menekan tombol lift untuk mengantar mereka turun dari sini.

Manager Park dengan buru-buru mengejar Irene sampai berhasil masuk didalam lift berdua. "Kau harus memperjuangkan karirmu, Rene-ah"

Irene menghembuskan nafas. "Aku sudah tidak tahu bagaimana caranya, aku sudah lelah"

"Meskipun kau lelah kau tetap harus melakukan nya, kau harus melihat langkah yang kau ambil sudah terlalu jauh untuk menyerah"
Jelas Manager Park berusaha membangun kembali semangat Irene, namun tetap saja sia sia.

"Oppa, aku tidak tahu bagaimana bisa mereka semua menghentikan semua pekerjaanku. Dan sejak awal juga ini semua salahku, aku akan melakukan tanggung jawabku sampai selesai. Lagipula aku tidak mau mengganggu pekerjaan memberku yang lain. Biarkan aku selesaikan ini"

Manager Park akhirnya menghela nafas. "Lalu apa rencanamu?"

Irene menerawang jauh, ia kini menganbil tas hitam selempang lalu menyampirkan di pundak. Ia sedikit merapikan penampilan. "Akan kubuat mereka mendebutkan diriku sebagai soloist, bagaimanapun caranya. Sekarang waktunya diriku untuk memproduksi karyaku sendiri, jika tidak bisa aku akan membuat mereka semua kehilangan dewi kecantikan mereka"

Manager Park tersenyum, kali ini ia akan percaya kepada Irene. Semua pilihan terhadap karirnya, dan ia akan mendukung Irene disini.
Irene dan Manager Park akan kembali menuju dorm namun entah kenapa ia terpikir untuk mampir menuju tempat Seokjin. Irene mengingat perkataan Seokjin saat mereka didalam mobil kemarin, Seokjin sempat mengatakan jika ia siap untuk selalu menemani Irene kapanpun ia mau. Apa seharusnya Irene temui saja sekarang?

"Eung.. Oppa!"
Manager Park menoleh sebelum membuka pintu mobil.

"Bisakah kau mengantarku menuju kantor Hype Ent?" Manager Park menyerngit, ia baru saja sadar apa tempat itu.

"Kau akan menemui Seokjin? Apa tidak bahaya?"
Irene menggeleng.

"Sebelum disana aku akan menghubungi Seokjin" Manager Park terlihat khawatir, skandal mereka berdua juga merupakan awal dari terhambatnya karir Irene. Namun melihat Irene nampak butuh teman membuat Manager Park tidak tega.

"Baiklah" Manager Park membuka pintu untuk Irene dan membiarkan Irene duduk dengan nyaman. "Tapi sepertinya aku tidak bisa menjemput atau menunggumu, kau tidak keberatan jika menggunakan taxi? Aku akan menjemput Seulgi satu jam lagi"

Irene menganguk.
"Seokjin tidak akan berani membiarkan kekasihnya sendiri berkeliaran dijalan, Oppa" Manager Park memberikan jempol kemudian menutup pintu dan segera membawa Irene ketempat dimana yang ia mau.

"Seokjin tidak akan berani membiarkan kekasihnya sendiri berkeliaran dijalan, Oppa" Manager Park memberikan jempol kemudian menutup pintu dan segera membawa Irene ketempat dimana yang ia mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The ScandalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang