Irene sudah sampai di dorm beberapa menit yang lalu, ia tersenyum ketika mobil putih itu meninggalkan dorm milik red velvet. Ia tidak menyangka sama sekali bahwa ada masa dimana seorang laki - laki yang bukan saudara atau siapapun mengetahui tempat dimana ia beristirahat selama ini. Irene sudah berada didalam sambil melepas sepatu dan juga jacket yang ia pakai, peraturan di dorm ini memang semua harus rapi dan teratur.
"Unnie! Kenapa bukan Oppa yang mengantarmu? Siapa dia?" Tanya Yeri sang maknae dari group miliknya. Ia memang dikenal dekat dengan Irene, bagaimana tidak, dengan jarak umur yang lumayan jauh Irene hampir mirip seperti pengganti ibu bagi Yeri selama di dorm.
"Kau tahu darimana bukan Oppa yang mengantaku?"
"Mobil yang berhenti aku tidak mengenal mobil itu" Irene hanya menggeleng, Yeri benar - benar ingin tahu segalanya. Dasar anak kecil!
"Akan kuceritakan nanti. Bisakah kau panggil Wendy dan Seulgi? Aku ingin memasak besar hari ini, aku tadi baru membeli bahan makanan yang mungkin akan datang sebentar lagi"
Benar ia harus membicarakan ini dengan member nya, dan love language Irene adalah makanan. Irene akan membuat mereka kenyang sebelum menceritakan rencana yang dilakukan agency untuknya.Irene juga anggota nya yang lain sibuk memasak berbagai masakan didapur. Mereka menceritakan apapun impian juga schedule mereka yang akan datang. Hal ini membuat Irene memiliki tekanan, ia mungkin akan menghancurkan semua impian para member nya karena skandal ini, meskipun Irene bisa mengatasi semua sendiri tidak menutup kemungkinan jika anggota nya juga berdampak dalam hal ini. Irene sedih memikirkan bagaimana kecewa anggota group nya mendengar keputusan ini, tiba - tiba Irene merasa menyesal karena tidak memohon pada reporter itu.
Setelah semua masakan selesai, mereka siap memakan masakan mereka seusai mandi. Karena tidak mungkin mereka makan dengan keadaan tubuh lengket akibat berkutat didapur, sebagian sudah bergantian mandi hingga semua berkumpul di meja makan. Awalnya mereka semua makan dengan tenang, mereka bahkan meminum minuman beralkohol dengan baik.
"Baiklah, sebelum kita semua hilang kesadaran aku ingin mengatakan sesuatu"
Yeri yang sedikit mabuk langsung membalas "Aku tahu, Unnie sebenarnya ada yang dibicarakan karena kita tidak mungkin makan sebanyak ini" Mereka semua tertawa, suasana menjadi sendu ketika Irene menyentuh gelas kecil bekas minuman nya dengan tatapan hampa. Ia takut sekali, ia takut membuat para anggota nya kecewa.
"Unnie, suasana apa ini. Cepat katakan ada apa sebenarnya" Paksa Joy karena ia sama sekali tidak menyukai atmosfer yang tiba - tiba saja berganti.
"Aku ingin meminta maaf karena membuat onar akibat skandal kemarin"
"Unnie! Kita sudah sepakat untuk tidak membahasnya"
Semua anggotanya menganguk setuju."Kita yang tahu seperti apa dirimu ketika bersama kami. Jujur saja aku tidak peduli lagi soal kejadian itu, tinggalkan saja dibelakang" Tambah Wendy. Ia memang anggota paling pengertian dan selalu menemukan jalan tengah diantara anggota lainnya.
Irene tersenyum namun jujur saja, masalah yang bertubi karena dirinya membuat ia tidak enak. Anggota nya harus menanggung nama buruk juga akibat hal yang ia lakukan, dan belum selesai masalah kemarin kini ia tertimpa masalah baru lagi, bagaimana ia tidak gemetar untuk mengatakan kepada anggota nya.
"Tapi aku tidak berhenti membuat masalah"
Para anggota lain semakin tidak paham, ia melihat satu sama lain. Irene memang orang paling tertutup, tapi ia tidak biasanya bersikap seperti ini. Terlihat seperti banyak masalah yang akan ia bicarakan.
"Kau sungguh baik - baik saja, Unnie?" Tanya Wendy.
Irene terlihat menarik nafasnya kemudian menatap satu persatu wajah anggota nya yang sudah menemani perjuangan awal dirinya sampai saat ini terhitung hampir 9 tahun mereka bersama. "Setelah ini mereka akan merilis skandal kencanku dengan seorang pria"
Sontak semua anggota menganga, ia tidak percaya apa yang dikatakan oleh Irene barusan. Bahkan anggota paling kecil, Yeri langsung memuntahkan kacang tanah yang ia kunyah sambil menunggu Irene mengatakan hal barusan. Ini sungguh diluar dugaan, karena Irene adalah perempuan paling dingin diantara mereka. Hampir tidak ada yang berani mendekati Irene karena sikapnya ini, lalu tiba - tiba memiliki skandal berkencan itu sangat mengejutkan.
"Kau berkencan, Unnie? Kenapa tidak mengatakan pada kami sejak awal?" Balas Seulgi, ia nampak sedikit kesal. Bukan karena kecewa dengan skandal Irene ia hanya kesal kenapa ia harus tahu setelah orang lain tau, Seulgi kira mereka semua sudah cukup dekat untuk berbagi.
"Tidak. Kalian salah jika menilai aku berkencan sungguhan. Aku melakukan nya tidak sengaja" Perkataan Irene bukan menjawab malah semakin membuat bingung.
"Bagaimana maksutnya?"
"Dengan siapa Unnie berkencan? Apakah Idol? Atau pengusaha? Atau aktor?" Joy nampak memberondong pertanyaan setelah Wendy, karena ini benar benar mengejutkan.
Irene semakin bingung untuk memulai darimana, guratan emosi sudah mulai menyelimuti nada bicara Seulgi dan Joy karena mungkin tidak sabar akan penjelasan Irene.
"Bukan, Tidak, Aku hanya dijebak saja. Aku benar - benar tidak sedang berkencan dengan siapapun. Setelah skandal kemarin membuat atensi semua orang tertuju kepadaku, mereka terus mencari kesalahanku" Mereka berempat konsentrasi mendengarkan Irene menjelaskan satu persatu, setidaknya ia akan mendengar pernyataan Irene dulu sebelum memberondong nya dengan pertanyaan.
"Kemarin saat aku beristirahat aku memutuskan untuk datang kerumah temanku, tapi naas aku bertemu dengan orang yang mengenaliku dan mereka menyerangku"
"Tapi kau baik - baik saja, Unnie?"
Yeri terlihat khawatir. "Ya. Aku baik - baik saja karena ibu seseorang sudah menolongku"
"Apakah anak dari ibu itu yang terlibat skandal denganmu?" Cerca Seulgi penasaran. Tidak ada cara lain selain menganguk Irene sudah pasrah.
"Siapa dia?" Berondong Joy tidak mau kalah.
"Dia, Kim Seokjin dari BTS"
•••
"Kau gila, Hyung! Bagaimana kau bisa melakukan ini?" Kim Taehyung sedang mondar mandir panik setelah Seokjin menjelaskan apa yang terjadi hingga ia menjadi buah bibir di agency mereka. Awalnya baik - baik saja sampai makan malam kali ini membuat mereka panik.
"Taehyung-ah, tahan sebentar" Kim Namjoon sedari tadi berusaha menengahi Taehyung yang sudah tersungut emosi. Bukan karena apapun, karena sebentar lagi mereka mempersiapkan untuk comeback dan juga tour concert mereka. Dan terkena skandal adalah momok bagi setiap idol didunia, termasuk BTS yang mungkin usia debut mereka sudah hampir 10 tahun.
"Hyung, kita tidak pernah melarangmu berkencan dengan siapapun. Tetapi kenapa dengan perempuan yang memiliki skandal tentang attitude mereka? Tidak adakah yang lain?" Jhope menambahkan.
"Kau tidak mengetahui apapun yang ia hadapi, jangan menuduhnya. Yang menyarankan semua ini adalah aku"
"Itulah kenapa kita bertanya kenapa dia?"
Balas Taehyung.Seokjin tidak bisa menjawab, ia sendiri bingung dengan dirinya sendiri. Tidak pernah sebelumnya ia peduli seperti ini dengan orang yang ia tidak kenal, walaupun Irene sempat membuat jantung Seokjin berhenti berdetak tetapi Irene tetaplah orang asing yang baru ia kenal beberapa bulan lalu. Kemarahan semakin meliputi anggota yang lain karena Seokjin mengambil keputusan nya sendiri, bagaimana pun Seokjin merupakan bagian dari mereka, apapun keputusan yang akan diambil harus atas dasar kesepakatan bersama.
"Apa yang ada dipikiranmu waktu itu, Hyung?"
Seokjin menarik nafas "Membantah pun mereka tidak mau dengar. Mereka meminta kompensasi dimana perusahaan tidak bisa menutupnya, ketika bernegoisasi mereka juga tidak memiliki solusi lain. Ini jalan satu - satunya meskipun akhirnya dihadapkan pilihan antara reaksi baik atau buruk"
"Lalu apa rencanamu?"
"Semua pasti akan berjalan dengan baik, jika memang reputasi kalian akan dirugikan. Aku sendiri yang akan keluar meninggalkan group"
— Bersambung. —
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scandals
FanfictionHidupku semua pada tempat nya hingga semua berputar menjadi bomerang menusukku, tidak ada pilihan lain yang bisa kulakukan. Selain menerima hukuman dari kesalahanku sebagai manusia. Cover Cr on Printerest.