Part 20

240 37 4
                                    

Joohyun memijat pelipis nya dihadapan manager dan juga executive producer yang berada di hadapan nya. Sejak tadi pagi ia bangun tidur dengan keringat dingin akibat jeritan sang maknae, yeri yang memberi tahu jika salah satu foto nya menyebar di internet. Mungkin jika itu sekedar foto berkencan Joohyun tidak akan sepanik ini, disana jelas terpampang ia melakukan hal memalukan bersama Seokjin, itu yang membuat ia panik.

"Kau ini ingin debut solo atau tidak?" Omel perempuan yang merupakan executive producer nya selama di Red Velvet.

"Iya"

"Lalu apa yang kau lakukan sekarang? Bersantai dan berkencan dengan pria sementara kami sampai sakit kepala memikirkan bagaimana namamu bisa bersih kembali" Joohyun tidak bisa melawan, ia tahu ia salah. Walaupun hati kecilnya berteriak apakah seorang idol dilarang untuk jatuh cinta?

"Maaf" Jawab Joohyun pelan.

Perempuan itu menggebrak meja lalu menarik nafas panjang "Media belum mengetahui hal ini, aku harap mereka tidak akan membesarkan masalah karena kalian memang berkencan. Doakan saja para penggemar tetap mencintaimu meskipun kau melakukan pengkhianatan pada mereka. Aduh! Kepalaku rasanya sakit sekali. Manager Park, bawa dia pergi pastikan dia tidak akan membuat ulah lagi, mengerti?"

Manager Park menganguk paham, ia melirik sedikit perempuan yang masih saja mengomel sambil meninggalkan tempat meeting.

"Joohyun-ah, kau memang pemberani sekali"

Joohyun tidak peduli dengan perkataan sang manager lalu memotong kalimatnya "Oppa! Bisakah kau mengantarku kesuatu tempat? Aku ingin membereskan ini, walaupun sudah kacau paling tidak aku berusaha"

•••

Ide Joohyun memang kadang agak gila, setelah foto itu beredar ia masih berani menginjakkan kaki di perusahaan Seokjin. Meskipun tidak ada media yang tahu, tapi dia sendiri yakin jika berada ditempat ini bukanlah hal yang tepat.

"Permisi, maaf, apakah aku bisa menemui Seokjin-ssi?"
Joohyun berbicara kepada resepsionis yang ada dihadapan nya, ia ingin memastikan jika Seokjin berada dikantornya. Si resepsionis itu menganguk tapi ia tahu jika dia sedang menahan tawa. Joohyun jadi malu sekali.

"Irene-ssi, tapi maaf, Seokjin tidak menuju kemari saat ini. Mungkin dia berada di dorm sekarang, karena jadwal mereka sedang kosong"

Joohyun menganguk, kemudian pergi meninggalkan resepsionis karena ia tidak mampu berbicara apa apa lagi. Ia terlalu malu. Joohyun akan memastikan akan membunuh Seokjin jika sudah bertemu nanti.

Ia tidak mungkin menuju ke dorm, Joohyun juga tidak tahu dimana. Berulang kali menghubungi tapi ponsel Seokjin terdengar mati, karena tidak menghubungkan sama sekali. Joohyun memilih untuk datang ke apartemen Seokjin sambil berdoa dia berada disana sekarang.

"Hubungi aku jika kau membutuhkan sesuatu! Jangan melakukan hal apapun yang membuatmu dalam bahaya, aku hampir memukul wajah perempuan itu karena melarangmu berkencan, tidak habis pikir"

Joohyun tersenyum, "Aku baik - baik saja, Oppa. Lagi pula benar katanya, aku harus fokus pada pekerjaanku bukan nya berkencan. Aku akan menyelesaikan ini kemudian bekerja dengan baik"

Joohyun berulang kali menghubungi ponsel Seokjin namun semua panggilan nya tidak terhubung. Joohyun ingin meluruskan semua ini, ia ingin mengakhiri semua ini. "Akan kubunuh laki-laki ini, berani sekali dia mematikan ponselnya" Gumam Joohyun sendirian, Ia sedang berdiri lobby apartement karena Joohyun memerlukan kartu akses untuk masuk kedalam.

The ScandalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang