Seokjin tidak punya pilihan lain selain membawa Irene menuju ke apartment miliknya. Selama ini Seokjin jarang sekali menempati apartment pribadi, ia lebih suka menghabiskan waktu di dorm atau dirumah orang tua. Kali ini, Seokjin tidak mungkin membawa Irene kedua tempat tersebut, jadilah mereka menuju ke salah satu gedung apartment elite yang Seokjin miliki baru - baru ini. Seokjin memang gemar berganti apartment selain menghindari diketahui oleh fans fanatik ia juga tipikal yang cepat bosan.
Benak Irene sebenarnya mengutuk dirinya sendiri, kenapa ia berlagak jual mahal namun kini ia minta untuk dibawa kabur, Seokjin tidak akan mengira jika Irene sedang tarik ulur bukan? Demi menghilangkan rasa canggung Irene tidak menghadap kearah Seokjin sama sekali, ia ingin sekali memperbaiki pernyataan gila yang baru saja ia ucapkan, namun bagaimana caranya? Mereka berdua bahkan sudah hampir sampai. Irene rasanya ingin menghilang. Setelah masuk pada basement apartment Seokjin mematikan mesin mobil, ia juga mengajak Irene untuk keluar.
"Seokjin-ssi, maaf jika aku lancang. Aku tidak bermaksut mencampuri urusan pribadimu" Ucap Irene saat keluar dari mobil, ia menatap Seokjin yang tersenyum tipis.
"Aku tidak keberatan, lagi pula sudah tersebar jika kau adalah kekasihku jadi tidak perlu memikirkan apapun"
Irene menganguk setuju.
Setidaknya jika mereka ketahuan oleh orang lain mereka tidak perlu khawatir. Kedua pihak agency juga sudah mengkonfirmasi soal rumor mereka jadi apa yang dicemaskan?Mereka berdua berjalan beriringan meskipun tidak dengan jarak yang layak, Irene terlihat menjauh dari Seokjin begitu juga sebaliknya. Beruntung mereka kembali disaat malam hari, jadi tidak banyak penghuni apartment yang berkeliaran lagi pula ini merupakan apartment mahal yang tidak sembarangan orang bisa mondar mandir disini. Seokjin menekan tombol 45, mungkin letak dimana apartment Seokjin. Irene melihat kiri kanan sejak masuk kedalam tadi, Irene sangat ingin membeli satu buah apartment disini. Namun masih ada kebutuhan lain yang lebih utama, lagi pula tabungan nya masih belum cukup untuk membeli apartment sendiri.
Kini mereka tiba didepan unit milik Seokjin, Irene tidak melihat banyak pintu disini mungkin hanya 3 pintu. Apartment Seokjin benar - benar eksklusif.
"Selamat datang"
Seokjin membimbing Irene masuk kemudian memberikan sandal rumah untuk ia gunakan.Mereka berdua berdiri didepan ruang televisi yang tepat setelah pintu, dengan 2 sofa panjang 1 sofa kecil juga meja dan televisi besar disana, Irene juga dapat menangkap aquarium berisi ikan kecil yang menari seakan menyambut kedatangan mereka.
"Kau selalu kemari?" Tanya Irene kemudian duduk disalah satu sofa, ia menatap Seokjin yang sibuk didapur melihat lihat isi kulkas.
"Tidak, aku lebih suka tinggal bersama para member di dorm atau jika ingin istirahat aku akan pergi kerumah ibu. Tempat ini hanya kugunakan jika ingin membuat lagi atau sedang ingin sendiri saja" Jelas Seokjin panjang lebar kemudian memberikan minuman kaleng dingin rasa rasberry kepada Irene.
"Lalu ikan nya?"
Irene menunjuk pada aquarium kecil dihadapan mereka."Setiap hari ada yang masuk kemari untuk membersihkan tempat ini, jadi sekalian saja diberi makan" Irene menganguk sambil kesusahan membuka kaleng minuman tadi, Seokjin yang paham langsung merebut minuman kaleng itu dan membukanya untuk Irene.
"Terimakasih" Ucap Irene.
Keheningan menyelimuti mereka karena suasana mendadak berubah, Irene yang tadi bisa saja mulai dilanda kecanggungan. Bagaimanapun ini pertama kali Irene berdua dengan laki-laki asing di dalam tempat asing, tapi Irene percaya Seokjin adalah laki-laki baik ia tidak akan melakukan apapun.
"Kau ingin makan sesuatu?" Tanya Seokjin.
Irene menganguk, "Kita tidak makan sejak tadi, aku akan memasak untukmu" Seokjin langsung menahan Irene yang akan berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scandals
FanfictionHidupku semua pada tempat nya hingga semua berputar menjadi bomerang menusukku, tidak ada pilihan lain yang bisa kulakukan. Selain menerima hukuman dari kesalahanku sebagai manusia. Cover Cr on Printerest.