Part 7

349 56 5
                                    

Kim Seokjin dan Irene meninggalkan tempat meeting dengan wajah yang suntuk, hari dimana seharusnya Seokjin mengisi energi untuk pekerjaan nya mendatang harus kandas dengan wartawan yang masih saja keras kepala akan mengunggah foto kebersamaan mereka, yang tentu saja tidak seperti yang mereka bayangkan. Seokjin yang awalnya hanya memikirkan nasib diri sendiri tiba - tiba memiliki perasaan untuk menanggung perasaan perempuan yang berjalan menunduk. Badan ringkih yang dibalut kemeja putih kebesaran, celana jeans dan juga sepatu putih, di hidung mungil bertengger kacamata besar. Meskipun tanpa riasan apapun Irene masih terlihat memukau dengan raut sedih nya.

Seokjin yang tadinya berjalan berdampingan kini nampak sedikit tertinggal akibat terlalu lama memikirkan sesuatu dikepalanya.
"Hyung, bisakah aku yang membawa mobil nya?"
Manager yang tadi berjalan sedikit dibelakang Seokjin kini terkejut.

"Kau akan pergi kemana?" Tanya managernya namun masih memberikan kunci mobil kepada Seokjin.

"Aku akan memberimu kabar, Hyung. Terimakasih"
Seokjin berlari menyusul Irene dengan managernya yang kebetulan sudah masuk kedalam lift. Namun sayang Seokjin tertinggal dan memutuskan untuk menggunakan tangga darurat, karena kedua lift tersedia tengah sibuk.
Seokjin berlari secepat yang ia mampu untuk mengejar gadis malang itu. Setidaknya Seokjin harus berbicara dengan perempuan itu sebelum melakukan skenario pemberian agency bersama. Irene sudah terlalu banyak menanggung beban sejauh ini, Seokjin hanya ingin Irene tau jika ia tidak sendirian sekarang. Ada Seokjin yang juga terlibat.

"Irene-ssi!"
Teriak Seokjin dengan tersenggal tidak sempat menarik nafas karena Irene kepalang hampir menaiki mobil perusahaan nya.
Setelah Irene terhenti akhirnya Seokjin baru berlari kearahnya dengan baju yang sudah basah kuyup akibat keringat.

"Kau baik baik saja, Seokjin-ssi?"
Seokjin menganguk tersenyum lalu mengetuk kaca pengemudi karena ia ingin berbicara kepada manager Irene yang membawa Irene kemari.

"Manager-nim, bisakah aku saja yang mengantar pulang Irene-ssi? Aku sedikit ada sesuatu yang akan dibicarakan"
Manager Irene nampak terkejut bersamaan dengan Irene tentunya. Masalah mereka sudah menumpuk namun Seokjin dengan nekat ingin menambah masalah?

"Hanya berdua?"

"Iya berdua, aku menggunakan mobil perusahaanku" Bodoh. Jika orang lain tau Seokjin membawa perempuan dengan mobil perusahaan mungkin ia akan dikecam. Lagipula ini hanya dalam kondisi terdesak, lain kali Seokjin akan membawa Irene dengan mobil pribadi miliknya sendiri. Memang ada niat?

"Aku takut itu akan menambah masalah"

"Jangan khawatir. Aku yang akan bertanggung jawab jika ada masalah lagi setelah ini, lagi pula aku dan Irene-ssi akan terlibat skandal kencan setelah ini. Semua sama saja, kan?"

Manager Irene tampak bingung mengizinkan atau tidak apalagi Irene yang sedari tadi melamun karena ia sendiri tidak tahu perlakuan nekat yang dilakukan Seokjin kali ini. Ini bahkan pertama kali ada seorang laki - laki dengan berani meminta kepada manager nya sendiri untuk mengantar pulang.

Irene merupakan ratu visual, banyak sekali idol senior maupun junior yang berusaha mendekatinya. Namun tidak ada satupun yang berani terang - terangan seperti Seokjin, kebanyakan mereka akan meminta lewat surat atau bahkan sandwich. Ya meskipun Seokjin belum tentu berniat mengajaknya berkencan tapi ini pengalaman pertama Irene.

"Kau yakin tidak apa?"
Tanya manager itu kepada Irene.

"Ya?"
Karena melamun kini ia sendiri yang linglung atas pertanyaan managernya barusan.
"Kau tidak keberatan jika Seokjin-ssi mengantarmu pulang?"

"Aku....."
Irene melihat kearah Seokjin yang penuh harap, namun ia sendiri juga takut jika akan menimbulkan masalah.

"Hmmm. Jika memang tidak akan menimbulkan masalah aku akan pergi, Oppa" Jawab Irene kepada manager nya membuat Seokjin tersenyum.

The ScandalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang