Hari ini ia melepaskan nama Joohyun sejenak, dalam hidupnya ia mempunyai dua nama Irene dan Joohyun dan ketika ia melangkah di Seoul nama Joohyun ia tinggalkan sejenak. Irene sudah rapi dengan pakaian formal untuk meeting di kantor, setelah skandal kemarin ini baru pertama kali Irene kembali ke Agency untuk membicarakan pekerjaan nya. Irene tau diri, skandal kemarin akan membuat dirinya susah untuk merintis karir kembali pada tempatnya, namun ia akan berusaha memberikan yang terbaik.
"Rene-ah, kau sudah siap untuk hari ini?"
Irene menghela nafas panjang sebelum masuk kedalam mobil yang sudah menjemputnya. Sang manager setia sekali untuk menemani semua anak-anak mereka."Ya, Oppa. Aku akan melakukan yang terbaik"
Manager Park tersenyum kemudian membuka pintu mobil untuk Irene. Ia hanya berdua saja, karena semua member sudah sibuk dengan masing-masihg jadwal mereka."Kuharap liburanmu kemarin bisa membuatmu menjadi lebih baik hari ini"
Irene menganguk. Kemudian ia teringat bagaimana liburan singkat itu ia habiskan untuk mengurus Seokjin yang sangat menyebalkan, dari mulai tinggal dirumah, menghancurkan dapur, sampai harus memberikan pakaian ayahnya untuk laki-laki itu. Memikirkan saja sudah membuat hati kesal."Soal Seokjin-ssi apa kemarin dia benar-benar pergi kerumahmu?" Irene melirik kearah Manager Park yang menyetir dengan santai, kini Irene tau mengapa Seokjin sampai disana dengan tiba-tiba setelah rentetan chat yang tidak ia balas.
"Jadi kau yang memberitahunya?"
Manager Park melambaikan tangan tanda akan memberi penjelasan. "Kau jangan marah dulu, kemarin Seokjin menuju dorm disana kebetulan ada aku, ia bertanya soal dirimu, dan aku tau jika kau sudah berada di Daegu," Pandangan Manager Park masih terus fokus sambil berusaha meluruskan kesalahpahaman ini. "Aku berusaha untuk mencari alasan tetapi ia berkata jika kau sedang dalam masalah yang mungkin saja tidak aku ketahui, tentu saja aku khawatir. Jadi aku memberikan alamatmu kepadanya"
Irene mendengus. "Asal kau tau oppa, seharian liburan ku habis hanya untuk mengurusnya. Seharusnya kau menelfonku terlebih dahulu"
"Aku melakukan itu, tapi kau sendiri tidak menerima panggilanku" Terang Manager Park yang juga tidak bisa disalahkan, karena Irene sendiri yang tidak ingin diganggu oleh ponsel saat itu.
Irene masih diam dengan hati yang dongkol, kini Manager nya mahal berpihak pada kekasih pura-puranya.
"Kau harus belajar untuk lebih sering menggunakan ponsel, Rene-ah. Tidak ada yang tau akan terjadi apa kelak"
Irene bersendekap "Jangan mengaturku"
Dorm dengan Agency tidak terlalu jauh sehingga ia sudah sampai ditempar parkir gedung mereka. Seperti sudah lama tidak mengunjugi rumah Irene tersenyum melihat perkembangan kantor yang sangat pesat, ia ingat bagaimana kondisi kantor saat pertama kali ia trainee namun sekarang sudah sebesar ini.
Irene berulang kali disapa oleh beberapa trainee yang tidak sengaja lewat didepan nya, mereka semua tau siapa perempuan dengan baju berwaja hijau tosca itu. Irene juga adalah senior paling peduli dengan junior-nya karena ia yang selalu memberikan makanan atau sepucuk surat penyemangat. Irene tau bagaimana hidup menjadi trainee yang ia sendiri tidak akan mengerti kapan dirinya akan debut, ia merasakan hal itu. Bahkan ia debut disaat usianya sudah tua dibandingkan dengan para anggota nya.
"Kau duduk saja, aku akan menemui receptionist" Irene menganguk menurut pada Manager Park yang berjalan kearah meja besar ditengah gedung. Irene memilih untuk duduk di kursi tamu.
"Joohyun-ah?"
Irene menoleh pada senior nya yang juga berada disana."Oh! Sunbae"
Irene memeluk senior nya sekilas sambil melepas rindu, selama trainee juga ia sering bertemu dengan Seohyun yang merupakan anggota dari group seniornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scandals
FanfictionHidupku semua pada tempat nya hingga semua berputar menjadi bomerang menusukku, tidak ada pilihan lain yang bisa kulakukan. Selain menerima hukuman dari kesalahanku sebagai manusia. Cover Cr on Printerest.